Buy and Sell text links

Muaraenim Targetkan 170 Ribu Anak Di Imunisasi Campak Rubella (MR)

Muaraenim Targetkan 170 Ribu Anak Di Imunisasi Campak Rubella (MR)
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Untuk melindungi anak-anak dari bahaya penyakit Campak Rubella (MR), Pemkab Muaraenim akan mencanangkan kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) pada bulan Agustus - September 2018 di Kabupaten Muaraenim.
"Targer Sasaran Kita, 170 ribu anak dari usia sembilan bulan sampai 15 tahun terimunisasi," ujar Pj Bupati Muaraenim yang diwakili Sekda Muaraenim H Hasanudin, dalam Sosialisasi dan Rapat Koordinasi Lintas Sektor Dalam Rangka Kampanye Imunisasi Campak Rubella (MR) di aula Pangripta Sriwijaya Bappeda Muaraenim, Senin (30/7/2018).
Dalam kegiatan tersebut selain dihadiri Sekda, juga perwakilan UNICEF Provinsi Sumsel Jana Fitria, Dinkes Muaraenim Vivi Mariani, Pejabat Muspika dan Muspida Muaraenim serta pihak terkait dan ratusan tamu undangan.
Menurut Hasanudin, hingga saat ini, kita masih memiliki permasalahan dalam hal kesehatan bagi anak-anak di Muaraenim. Banyak hal yang sudah berhasil kita Iakukan, namun tentu masih banyak juga yang perlu kita perbaiki khusus untuk masalah imunisasi, cakupan imunisasi dasar lengkap Kabupaten Muaraenim Tahun 2017 masih belum mencapai target naional 95 persen yaitu sebesar 89 persen pada hampir sebagiaan besar Kecamatan. Bahkan pada Kecamatan dengan cakupan imunisasi rutin yang tinggi, tingkat Universal Child Imunization (UCI) juga masih di bawah 80 persen, artinya masih banyak desa-desa yang anak-anaknya belum terlindungi dengan Imunisasi dasar lengkap.
Adapun tantangan yang kita hadapi, kata Hasanudin, antara Iain sulitnya akses mendapatkan Iayanan atau rendahnya pemanfaatan Iayanan kesehatan itu sendiri. Kendala geografis, ketersediaan Sumber Daya Kesehatan terlatih, dan ketersedian logistik semua mempengaruhi angka cakupan ini. Rendahnya pemanfaatan Iayanan kesehatan juga berefek pada tingginya angka Drop Out untuk Vaksinasi berkala dimana orang tua atau pengasuh tidak membawa anaknya untuk diimunisasi secara rutin. Sebagai aktibatnya, beberapa Outbreak atau Kejadian Luar Biasa (KLB) terjadi di beberapa kecamatan tahun 2017 dan menyerang anak-anak kita terutama campak. Hal ini tentu tidak sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengeliminasi campak dan mengendalikan Rubella pada tahun 2020.
"Fase I telah dilakukan di seluruh Pulau Jawa, dan kita ini di Fase II. Jadi kita bisa belajar dari mereka, supaya kita lebih berhasil," pungkas Hasanudin.
Ditambahkan Kadinkes Muaraenim Vivi Mariani didampingi Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Ujang Suherman, selain pelaksanaan imunisasi rutin, pada tahun 2018 akan dilakukan kampanye dan intoduksi imunisasi Measles Rubella (MR) fase 2 untuk 28 Provinsi di Luar Pulau Jawa. Kampanye ini dilakukan sebagai salah satu strategi untuk mencapai target eliminasi campak dan pengendalian rubella di tahun 2020. Pendataan sasaran, penyiapan petugas yang kompeten, perhitungan kebutuhan vaksin dan Iogistik, serta perencanaan anggaran merupakan unsur penting untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan kampanye dan introduksi imunisasi Measles Rubella (MR) ini.
Untuk mencapai target imunisasi dasar lengkap (IDL) dan imunisasi Ianjutan sebagaimana ditetapkan dalam RPJMN, RKP dan Renstra Kemenkes tersebut diperlukan berbagai upaya inovatif dan peran serta dari seluruh komponen baik dari pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun kalangan masyarakat.
Masih dikatakan Vivi, bahwa Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dengan masa inkubasi rata-rata 8-13 hari. Gejala penyakit campak adalah demam, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk danlatau pilek danlatau konjungtivitis. Campak merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Saat ini target dunia termasuk Indonesia dalam pengendalian campak adalah tercapainya eliminasi campak. Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil pada trimester pertama. lnfeksi rubella yang terjadi sebelum konsefsi dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome/CRS) pada bayi yang dilahirkan.
Ditambahkan Ujang, bahwa tujuan dari Sosialisasi dan Rapat Koordinasi Lintas Sektor Dalam Rangka Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2018 ini adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang imunisasi pada umumnya dan
imunisasi Measles Rubeila (MR) pada khususnya, tentang penyakit Campak dan Rubella, menyampaikan informasi dukungan dari Kementerian Agama RI
Kabupaten Muaraenim, Diknas Muaraenim, Organisasi PKK Muaraenim, tentang pencanangan Imunisasi Measles Rubella (MR) Di Kabupaten Muaraenim Tahun 2018.(ari)
CAPTION FOTO :
Kampanye Imunisasi MR 1,2 : Sekda Muaraenim Hasanudin secara resmi mengkampanyekan Imunisasi Measles Rubella (MR) pada bulan Agustus - September 2018 di Kabupaten Muaraenim, Senin (30/7).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Muaraenim Targetkan 170 Ribu Anak Di Imunisasi Campak Rubella (MR)"