Buy and Sell text links

Ratusan Warga Datangi Kantor Bupati Muaraenim
* Buat Pernyataan Sikap Pada PT TEL
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Ratusan masyarakat yang tergabung dalam forum Komunikasi Masyarakat Rambang Lematang Bersatu (FK MRLB), melakukan unjuk rasa terhadap PT Tel di halaman Pemkab Muaraenim, Kamis (29/3/2018).
Dalam aksi tersebut, massa yang dibawah pimpinan Ketua Umum FK MRLB Usman Firiansyah SH dan Sekretaris Umum Afri Amrulah SH, menggunakan lima buah mobil dan berkumpul di lapangan Merdeka Muaraenim. Setelah itu massa melakukan long march dengan pengawalan kepolisian dan Satpol PP Muaraenim dari lapangan Merdeka menuju ke halaman Pemkab Muaraenim. Setelah itu, massa melakukan orasi sekitar setengah jam, dengan membentangkan spanduk dan karton yang intinya lima tuntutan kepada PT TEL. Setelh itu massa diterima oleh Asisten I Pemkab Muaraenim HM Teguh Jaya di ruang rapat Pemkab Muaraenim. Sedangkan FK MRLB diwakili Usman Firiansyah, Harismawan, Marius, Usman, dan Dedi.
Adapun lima tuntutan masyarakat adalah
bahwa mereka menolak armada angkutan kayu lebih dari dua sumbu karena melebihi tonase dan beroperasi disiang hari, menolak pembuangan limbah cair berkloren ke Sungai Lematang melalui pipa dibawah tanah dan limbah gas yang sangat berbau sangat busuk, menoak perekrutan tenaga kerja secara siluman dan melanggar aturan, menokak program CSR yang sama seUngkap kasus Polres Muara Enim hari Rabu tanggal 28 Maret 2018 dilakukan penangkapan terhadap seorang laki-laki di duga pelaku pencurian dengan kekerasan, ujar Usman.
"Kami akui CSR dan sumbangsih PT TEL ada, namun belum maksimal," tukas Usman.
Sedangkan menurut Bupati Muaraenim yang diwakili oleh Asisten Pemkab Muaraenim Drs HM Teguh Jaya MM, bahwa kepada instansi terkait yakni
Dishub, BLH, Disnaker, Bappeda dan pihak terkait untuk mencari data dan melakukan investigasi dilapangan untuk melakukan cross chek. Setelah data di dapat tanggal 9 April 2018 akan kita undang manajemen PT TEL untuk mencari jalan keluarnya.
Ketika dikonfirmasi ke Humas PT TEL Shintalia, berdasarkan surat yang kami terima dari FK MRLB Kabupaten Muaraenim, yang ditujukan ke Kapolres Muaraenim adapun isi tuntutannya masalah Limbah ke sungai Lematang, Duku/Durian yang tidak manis lagi, Kayu illegal, Tenaga Kerja Lokal, dan Program Pemberdayaan Masyarakat.
Dikatakan Shintalia, untuk isu limbah merupakan hal klasik yang terus diangkat karena keterbatasan informasi tentang pengelolaan limbah. PT TEL selama ini selalu komit dengan kepatuhan dalam semua operasionalnya. Dalam hal ini PT TEL mematuhi dan menjalankan semua ketentuan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di bawah pengawasan BLH dan KLH. Comlpiance dibuktikan dengan data-data dan verifikasi lapangan yang dilakukan secara ketat, terukur dan teratur. Lalu masalah
Duku dan Durian yang tidak manis lagi, padalah beberapa waktu yang lalu banjir Duku dan Durian yang rasanya sangat manis. Semuanya panen di semua areal terdekat PT TEL yang membuktikan bahwa isu di atas hanya wacana oleh oknum tertentu saja. Untuk Kayu Ilegal, PT TEL comply dengan peraturan yang berlaku. Untuk ini yang disoroti sebenarnya adalah masalah transportasi. Dalam hal ini kami terus berkoordinasi dengan pihak transporter untuk stricly mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Kemudian masalah Tenaga Kerja lokal, lanjut Shintalia, saat ini tenaga kerja di PT TEL 70 persen adalah orang lokal. Dan PT TEL mempunyai succesion plan program dimana program tersebut menaungi tenaga kerja lokal yang berpotensi, seperti program-program beasiswa, magang, trainees. Hal ini menunjukkan tidak hanya dalam hal kuantitas, namun kualitas tenaga kerja lokal juga sangat diperhatikan oleh perusahaan. Dan yang paling menarik saat ini adalah program pemberdayaan masyarakat. Perusahaan sangat komitmen dengan pemberdayaan masyarakat. Sampai dengan bulan Maret ini sudah lebih dari 110 pemuda dikirimkan ke BBPLK Serang, Bandung, Bekasi untuk mendapatkan keahlian di berbagai bidang. Dalam waktu dekat perusahaan akan meluncurkan program revitalisasi TPA di delapan desa di sekitar PT TEL yang mencapai sekitar 1000-an anak. Lalu untuk Pengusaha lokal, justru ini yang menariknya, pengusaha lokal diencourage untuk ikut bersaing dan diberdayakan turut berpartisipasi dalam kegiatan PT TEL dengan semua persyaratan kepada semua pihak adalah sama. Sehingga dengan adanya persamaan ini, perusahaan bisa obyektif terhadap semua pihak. Pengusaha lokal most welcome untuk ambil bagian berkompetisi secara fair.(ari)
CAPTION FOTO :
Demo 1,2,3 : Ratusan masyarakat yang tergabung dalam forum Komunikasi Masyarakat Rambang Lematang Bersatu (FK MRLB), melakukan unjuk rasa terhadap PT Tel di halaman Pemkab Muaraenim, Kamis (29/3).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "