Buy and Sell text links

2702bew3.kas

Berita Abu Tours Tambahan Yandi

Ada 2 naskah


Ada 4 foto
Teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
DICECAR - Andi Akbar Hasban, perwakilan Abu Tours dari pusat yang melayani pertanyaan calon jemaah Palembang usai penggeledahan Kantor Abu Tours Perwakilan Palembang di Jalan Inspektur Marzuki Kecamatan IB I Palembang, Selasa (27/2).

Teks foto
JALANI PEMERIKSAAN - Sejumlah pegawai Abu Tours Palembang yang menjalani pemeriksaan petugas penyidik di Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Sumsel, Selasa (27/2).

Lega Kalau Ada Tiket Berangkat
//Jemaah Cecar Staf Abu Tours

PALEMBANG, SRIPO - Andi Akbar Hasban, perwakilan Abu Tours pusat, dicecar sejumlah calon jemaah Palembang, usai mendamingi penyidik dalam penggeledahan Kantor Abu Tours Cabang Palembang di Jalan Inspektur Marzuki Kecamatan IB I Palembang, Selasa (27/2).

Dari pantauan Sripo, sejumlah calon jemaah merasa belum puas dengan apa yang dilihat dari penggeledahan. Mengetahui adanya utusan perwakilan Abu Tours dari pusat, calon jemaah umroh pun langsung meminta pertanggung jawabannya.

"Jadi kami ini kapan umrohnyo pak. Kami ini butuh kepastian, jangan janji-janji terus," ujar salah seorang calon jemaah kepada Andi Akbar Hasban.

Menjawab semua pertanyaan calon jemaah, Andi Akbar Hasban tampak diplomatis dan santai memberikan keterangannya. Kepada calonjemaah, Andi mengatakan bahwa pihak Abu Tours sudah beretikad baik untuk calon jemaah di Palembang. Bahkan Andi memastikan bahwa seluruh calon jemaah umroh di Palembang akan diberangkatkan. Namun dengan catatan yang sudah terdata sesuai intruksi maklumat.

"Kami memiliki etikad baik, maka itu saya datang ke Palembang untuk mendampingi penggeledahan. Saya ini hanya staf dan kami rencananya bahwa seluruh jemaah akan diberangkatkan pada tahun 2018 ini. Namun yang sudah terdata maklumat," ujar Andi.

Mendengarkan jawaban dari perwakilan Abu Tours pusat, sejumlah calon jemaah umroh merasa masih ada harapan untuk berangkat ibadah umroh. Namun bukan berarti calon jemaah merasa lega.

"Kami baru lega kalau tiket berangkat umroh sudah di tangan, terus paspor jugo di tangan. Tapi tiket danpaspor belum ado, jadi kami belum lega. Saya ini sudah setor Rp18 juta yang dijanjikan umroh januari kemarin," ujar Ilul Yati (55), salah satu calon jemaah umroh yang ikut menyaksikan pengeledahan kantor Abu Tours Palembang.

Kepada awak media dan calon jemaah, Andi Akbar Hasban kembali mengatakan, bahwa pihaknya tetap memiliki itikad yang baik dan pada Maret nanti sebagian calon jemaah di Palembang akan diberangkatkan umroh.
Memang calonjemaah yang berangkat umroh sesuai dengan maklumat dan memenuhi persyaratannya. "Tapi bukan berarti yang tidak memenuhi maklumat tidak berangkat, tetap akan kami berangkatkan. Kami pastikan 2018 ini semua jemaah berangkat," ujarnya.

Andi pun mengklaim bahwa dirinya akan memback up penuh jemaah asal Palembang agar tetap diberangkatkan di tahun 2018. Bahkan telah meminta petugas untuk membuka segel kantor Abu Tours kepada petugas kepolisian.

Tujuannya agar calon jemaah bisa mendapatkan informasi kedepannya. Karena calon jemaah di Palembang ini  membutuhkan informasi soal kejelasan keberangkatan umroh.
Bahkan Abu Tours fokus untuk memberangkatkan sebanyak lebih kurang 7.000 calon jemaah umroh yang ada di Sumsel.

"Kami mengajukan buka segel, kalau bisa besok atau lusa. Karena memang kami meyakini jemaah haus akan informasi dan kami menjembatinya. Abu Tours ini sudah lima tahun beroperasional, mana mungkin tidak ada izinnya. Sampai saat ini izinnya belum dicabut," ujarnya.

Penyidik Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan penggeledahan di Kantor Abu Tours Cabang Palembang. Penggeledahan guna melengkapi berkas serta alat bukti dugaan penipuan dan penggelapan ibdah umroh. 

Pantauan di lokasi, penyidik mendatangi lokasi pada pukul 14.00 dan selesai menggeledah pada 15.30. Rukan tiga pintu tersebut dijaga ketat dan disterilkan agar tak ada satu pun selain petugas kepolisian yang masuk ke dalam wilayah bergaris polisi.

Penggeledahan pun disaksikan ketua wilayah setempat, perwakilan Abu Tours Pusat, serta penasehat hukum Abu Tours. Pada hari yang sama, petugas penyidik juga Melakukan pemeriksaan terhadap empat orang karyawan Abu Tours Cabang Palembang sebagai saksi.(bew)


--- Kapolda: Kasus Tetap Lanjut
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, saat ini penyidik sudah bisa membuktikan bahwa uang-uang para calon jemaah umrah digunakan bukan untuk memberangkatkan umrah, namun untuk hal lain. Kapolda enggan menjelaskan apa hal lain tersebut karena masih dalam penyelidikan.

Pria jenderal bintang dua ini mengatakan, apabila saat proses penyelidikan masih berlangsung, namun pihak Abu Tours menunjukkan itikad baik dengan memberangkatkan jemaah umrah atau mengembalikan uang, bukan berarti penyelidikannya diberhentikan. Pihaknya masih terus memproses karena bukti semakin kuat menunjukkan adanya penyelewengan uang jemaah yang dipergunakan untuk hal lain tersebut.

"Kalau ada itikad baik, silakan, itu lebih bagus karena sesuai dengan janjinya. Berangkat umrah adalah hak para jemaah yang sudah membayar. Namun proses hukum masih berjalan," ujarnya.

Kapolda menjelaskan, setiap harinya masih banyak korban yang melaporkan perkara tersebut ke Polda Sumsel. Kanwil Kemenag Sumsel pun telah menyatakan bahwa operasional Abu Tours di Palembang tak memiliki izin yang legal. Dua hal ini lebih dari cukup untuk Polda Sumsel meneruskan proses penyelidikan.

"Kami mengerti banyak pihak yang mungkin bertanya-tanya, mengapa kami lambat menangani kasus ini. Saya jelaskan, untuk membangun kontruksi hukum atas kasus ini tidak mudah dan memakan waktu yang lama. Terlapornya pun tidak berada di Palembang, di Makasar pun belum tentu ada. Bahkan tidak diketahui keberadaannya," ujar Zulkarnain.

Selain adanya dugaan praktek penipuan dan pengembangan uang jemaah, pihaknya pun terus mendalami adanya tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam perkara ini.

Kasubdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Suwandi Prihantoro mengatakan, pihaknya membawa satu kantong besar berisi berkas terkait dengan data-data transaksi dan data jemaah Abu Tours dari hasil penggelehan.

Petugas tidak membawa paspor jemaah yang berada di kantor  tersebut karena akan digunakan Abu Tours apabila rencananya akan memberangkatkan jemaah dalam waktu dekat.

Suwandi mengatakan, setelah adanya penggeledahan ini maka pihaknya akan segera melengkapi berkas untuk melakukan gelar perkara dan untuk diajukan ke pengadilan.

Pihaknya pun telah memeriksa empat orang pegawai Abu Tours di hari yang sama. Kedatangan empat pegawai Abu Tours itu sesuai dengan surat panggilan yang sudah dilayangkan Polda Sumsel pada pekan lalu.

"Tercatat saat ini ada sekitar 650 pelapor dengan total kerugian mencapai sekitar Rp6,5 miliar. Bos Abu Tours sendiri direncanakan akan dipanggil dan dilakukan pemeriksaan dalam waktu dekat. Sejauh ini belum ada yang jadi tersangka," ujarnya.(bew)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "2702bew3.kas"