Buy and Sell text links

3101bew3.kas

Ada 2 foto
Teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
INTOGERASI - Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara yang melakukan intogerasi tersangka dan menunjukan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu ketika gelar perkara di Mapolda Sumsel Jalan Jendral Sudirman KM 4,5 Palembang, Rabu (31/1).

Pecatan TNI AL Jadi Kurir Sabu
//Polda "Panen" Tersangka Narkoba

PALEMBANG, SRIPO - Kurun dua pekan terakhir, sebanyak 10 tersangka kasus narkoba berhasil dibekuk Ditres Narkoba Polda Sumsel. 10 tersangka yang diringkus, bagian dari ungkap tujuh kasus atau perkara dengan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 1,616 kilogram.

Dari ke 10 tersangka, satu diantaranya merupakan pecatan anggota TNI AL atas nama Irwanti aliasn Iwan (45) yang ditangkap atas perannya sebagai kurir narkoba.

Irwan ditangkap bersama dua tersangka lainnya yakni Razali alias Ali (49) dan Alexander (22), disalah satu hotel kawasan Jalan Kapten Rivai Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Sabtu (20/1). Dari penangkapan ketiganya, petugas mendapatkan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat 1 kilogram.

"Saya diajak Ali, kami menginap di Hotel Batiqa. Di sana kami menerima barang yang diantar Alex, tapi langsung digrebek polisi. Saya tidak tahu kalau itu barang isinya sabu," ujar Iwan, ketika gelar perkara di Mapolda Sumsel Jalan Jenderal Sudirman KM 4,5 Palembang, Rabu (31/1).

Iwan mengakui memang dirinya pecatan TNI AL dengan pangkat terakhir Lettu yang bertugas di lautan Propinsi Sumatera Utara. Iwan dipecat pada tahuan 2016 lantaran terkait kasus perjudian.

Iwan pun bungkam dan terus mengelak asal narkoba sabu-sabu yang didapatnya. "Saya hanya diajak, tidak tahu mau diedarkan kemana saja," ujar Iwan.

Sementara tersangka Ali mengaku bahwa dirinya akan mendapatkan antaran paket dari seseorang bernama Adi (buron) dan akan diantar lagi kepada seorang pengedar. 

"Saya hanya bertugas mengantar saja. Kami akan diupah Rp60 juta, masing-masing dapat Rp20 juta. Barang ini datangnya dari Perbatasan Jambi-Sumsel. Saya tidak tahu kalau itu sabu, katanya nganter melon," ujar Ali.

Sedangkan pengakuan tersangka Alex, tugasnya hanya disuruh oleh Adi yang merupakan pelanggannya di tempat cuci mobil kawasan KM 18 Banyuasin. Namun Alex tidak mengakui bahwa barang yang diambilnya itu adalah narkoba sabu-sabu. "Saya hanya diberi tahu isinya itu paket karaoke dan mau diantar ke kawannya," ujar Alex. 

Untuk perkara lain, M Yusuf (47) warga Jalan Sosial, Lorong Harapan, Kecamatan Gandus ditangkap di dekat rumahnya saat hendak mengedarkan sabu seberat 57,7 gram, Selasa (2/1).

Tersangka Yenni Nursanti (43) dan Anggiat Samosir (38) warga Kepulauan Riau ditangkap di Jalan Palembang-Betung, KM17, Banyuasin karena menjadi kurir sabu seberat 103,85 gram yang hendak diedarkan di Palembang, Sabtu (6/1).

Seorang mahasiswi, Ety (24) warga Kompleks RSSS Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, ditangkap karena hendak pengedaran sabu seberat 105 gram di Jalan AKBP H Umar, Lorof Aryo Baru, Kecamatan Kemuning, Selasa (9/1).

Andi Lala (58) warga Jalan Radial, Lorong Bungur, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, ditangkap saat hendak mengedarkan sabu seberat 201,30 gram di Jalan R Abusamah, Kelurahan Sukabangun, Kecamatan Sukarami, Jumat (19 /1).

Tersangka Septiady Adetia (28) warga Jalan Ahmad Yani, Lorong Abadi, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan SU I, ditangkap karena menjadi kurir sabu seberat 102,2 gram. Septiady ditangkap di Jalan Merdeka, Palembang, Jumat (26/1).

Sementara Miftahul Jannah (27) warga Cipayung, Jakarta Timur ditangkap di Jalan Tanggamus, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sabtu (27/1). Selain 46,72 gram sabu yang hendak diedarkannya, polisi pun menyita barang bukti berupa sepucuk senjata api rakitan jenis revolver beserta dua amunisi aktif kaliber 6 milimeter. Satu rekan Mifta yakni Angga Prayudha berhasil melarikan diri dari kejaran polisi dan saat ini masih buron.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, hasil ungkap kasus selama satu bulan tersebut sebagian besar berkat informasi dari masyarakat. Pihaknya pun melakukan penyamaran pembelian (under coverbuy) untuk menjebak para pelaku kurir dan pengedar barang haram tersebut.

"Saya akui kasus narkoba di Sumsel masih marak. Kebanyakan narkoba ini berasal dari luar Sumsel, khususnya dari Utara Pulau Sumatera yakni Aceh. Narkoba adalah musuh kita bersama. Polda dan BNNP ikhtiar untuk terus memberantas," ujarnya.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol R Juni berujar, Sumsel saat ini masih menjadi target pengedaran narkoba yang berasal dari Aceh. Setiap kabupaten/kota memiliki kantong-kantong yang menjadi sasaran edarnya.

"Kebanyakan jaringannya terputus apabila beberapa pelaku kami tangkap. Namun peredaran masih saja terjadi dengan orang-orang baru yang terlibat," ujarnya.

Untuk penangkapan tersangka Irwanto, dirinya telah berkordinasi dengan TNI AL bahwa yang bersangkutan bukan lagi sebagai anggota aktif, namun sudah dipecat.

"Sudah berkordinasi bahwa Iwan pecatan anggota TNI AL karena terlibat kasus perjudian. Sudah resmi dipecat dari satuannya," ujarnya.(bew)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3101bew3.kas"