Buy and Sell text links

Berita Martapura Senin (31/7) Hasil dan Harga Jagung turun

Hasil dan Harga Jagung turun

 //Petani Mulai Resah


MARTAPURA, SRIPO – Petani Jagung di Kabupaten OKU Timur dalam satu bulan terakhir mengeluhkan turunnya harga jagung menjadi Rp. 3.750 per kilogram dari sebelumnya mencapai hingga Rp. 4 ribu per kilogram.

 

Belum diketahui secara pasti penyebab turunnya harga jagung tersebut, namun selain penurunan harga, petani juga diresahkan dengan ganasnya serangan hama yang menyebabkan hasil pertanian jagung mengalami penurunan hingga 50 persen dari musim panen sebelumnya.

 

Menurut Sudaryono (26) petani jagung asal Kecamatan Bunga Mayang Senin (31/7), penurunan harga komoditas jagung tersebut sudah terjadi sejak satu bulan terakhir yang belum diketahui secara pasti penyebab penurunan tersebut. Namun kemungkinan kata dia, penurunan harga jagung itu disebabkan oleh turunnya permintaan pasar yang berimbas pada penurunan harga ditingkat petani.

 

"Beberapa bulan sebelumnya harga Jagung mencapai hingga Rp. 4 Ribu per kilogram. Namun sejak beberapa minggu terakhir harga turun menjadi Rp. 3750. Padahal saat ini sudah bukan musimn panen raya namun harga masih turun. Kemungkinan karena stok yang masih cukup banyak yang menyebabkan harga jagung mengalami penurunan," katanya.

 

Menurut Sudar, jika penurunan harga tersebut terus berlanjut dan tidak ada perbaikan, kemungkinan petani akan mengalami masa kritis mengingat selama ini jagung merupakan salah satu komoditas andalan petani di beberapa wilayah seperti bunga mayang dan Jayapura.

 

"Harapan petani jangan sampai harga jagung turun lagi. Dengan harga diatas Rp. 3.500 petani masih dalam titik aman dengan penghasilan yang tidak menurun dari sebelumnya. Namun jika seperti tahun ini. Penghasilan menurun dan harga menurun membuat petani mengalami masa yang cukup sulit," katanya.

 

Selain penurunan harga lanjut Sudar, petani juga diresahkan dengan penurunan hasil panen yang disebabkan oleh serangan hama wereng dan jamur upas yang membuat tanaman jagung menjadi mati. Serangan hama tersebut kata dia, menyebabkan setengah hasil panen petani mengalami penurunan.

 

"Yang menjadi keluhan petani saat ini bukan hanya penurunan harga saja. Namun juga penyakit jagung yang menyebabkan produksinya menurun drastis hingga 50 persen dari sebelumnya. Ini juga yang membuat petani resah karena harga dan penghasilan menurun semua," katanya.

 

Menurutnya, lahan jagung yang dimilikinya biasanya menghasilkan jagung kering sebanyak 10 ton setiap musim panen, namun akibat serangan hama tersebut menyababkan penurunan yang sangat drastis menjadi lima ton saja setiap panen.

 

Ungkapan serupa disampaikan petani lainnuya, Hamdan. Menurutnya petani jagung yang selama ini sumringah dengan harga yang cukup stabil dan penghasilan yang bagus kembali resah karena selain harga, hasil pertanian juga mengalami penurunan.

 

"Bukan hanya hasil pertanian jagung saja. Penurunan hasil panen juga terjadi pada tanaman padi. Pada musim panen gadu kali ini harga maupun hasil pertranian mengalami penurunan akibat serangan hama," katanya. (hen).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita Martapura Senin (31/7) Hasil dan Harga Jagung turun"