Buy and Sell text links

Berita OKI


Pedamaran Timur Pioner Literasi berbasis Lingkungan
KAYUAGUNG, SRIPO -- Kendati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bukan salah satu daerah sebagai minat baca, masih rendah.
Namun, pihak perusahaan PT Sampoerna Agro melalui CSR dan Dinas Pendidikan terus mengubah pola agar masyarakat menjadi minat baca dan tulis.
Menurut informasi, sejumlah survei menunjukkan bahwa minat membaca atau melek literasi warga Negara Indonesia masih rendah. Sebut saja misalnya studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).
Fakta ini seolah melanjutkan trend dan mencerminkan data statistic yang diliris UNESCO pada tahun 2012 yang menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, dari setiap 1.000 orang, hanya satu warga yang tertarik membaca.
Seperti halnya, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), kendati bukan salah satu dari 3 besar sebagai provinsi di Indonesia yang memiliki minat membaca yang tinggi seperti Provinsi Kepulauan Riau (94,01 persen), Provinsi DKI Jakarta (93,10 persen) dan Provinsi Bali (92,44 persen), namun upaya konkrit untuk mengembangkan minat literasi di Bumi Sriwijaya juga ini terus dilakukan sejumlah pihak, seperti sinergi Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, SMAN 3 Unggulan Kayuagung dan CSR PT Sampoerna Agro di Kecamatan Pedamaran Timur.
Eldi Nuzan, Koordinator GM PT Sampoerna Agro mengatakan, workshop ini merupakan tahapan program dalam menghimpun feedback dan evaluasi atas implementasi program yang sudah ada untuk perbaikan dan pelibatan secara lebih optimal di tahap berikutnya. "melalui inisiatif program ini, perusahaan ingin mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus peduli dengan lingkungan (pengelolaan sampah)," kata Eldi didampingi Ardian Tim CSR, Rabu (21/7).
Dituturkan Eldi, sejak September 2016 lalu, program ini digulirkan saat ini telah terdapat di 4 sekolah percontohan Program Literasi Berbasis Lingkungan yakni, SDN 1 Sumber Hidup, SDN 2 Tanjung Makmur, SDN 1 Pancawarna dan SDN 2 Pulau Geronggang. Beberapa kegiatan utama program yang telah berjalan di Kecamatan Pedamaran Timur yakni dengan pendirian 4 Bank Sampah Literasi bernasabah lebih dari 1.000 pelajar aktif dan Gerakan Literasi Sekolah dimana sekitar 500 pelajar telah mendapat kemudahan mengakses dan memiliki buku sesuai minat masing-masing.
Selain dua kegiatan tersebut, imbuh Eldi, untuk menumbuhkan spirit wirausaha dan mengoptimalkan beragam potensi pelajar, kegiatan program juga dilengkapi dengan aktifitas Koperasi Literasi dan Talenta Unggul Olimpiade Sains KUARK yang diikuti 241 siswa dari 24 Sekolah tempatan PT Sampoerna Agro.
Untuk itu, dalam workshop evaluasi tahun pertama program yang dilaksanakan pada 14 Juni 2017 di SDN 1 Pancawarna.
Kadin Pendidikan OKI, Drs H Zulkarnain MM melalui Ketua Dewan Pendidikan OKI, Ir Turmudi menuturkan, inisiatif PT Sampoerna Agro melalui program ini sudah sejalan dengan Undang Undang (UU) Sisdiknas tahun 2013, dimana peran aktif Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) sebagai elemen penting dalam menyukseskan pendidikan nasional selain pemerintah dan masyarakat.
Diungkap Turmudi, disela-sela kunjungan ke Bank Sampah dan melihat demonstrasi dari pelajar yang menjadi pengelola bank. "Biasanya program hanya memberikan ikan atau kailnya saja. Tetapi program literasi yang diintegrasikan dengan Bank Sampah ini bukan hanya membuat anak-anak mampu membeli buku dari tabungan sampahnya, tetapi juga melatih kepemimpinan, organisasi, administrasi, inventarisasi logistik dan mental kewirausahaan sejak dini. Saya yakin kelak mereka akan tumbuh menjadi orang sukses", ungkap Turmudi.
Dijelaskan Turmudi, program ini telah berhasil mengimplementasikan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti melalui kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu belajar dimulai. "Apresiasi kami untuk PT Sampoerna Agro dan pihak yang terlibat aktif dalam program ini," ucap Turmudi.
Kabid Penaatan & Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup OKI, Nurwandi SP menilai, sekolah binaan program CSR ini sudah layak mengikuti lomba Sekolah Adiwiyata Nasional. "Melihat bank sampah yang ada, skornya sudah 50 poin, tinggal 10 poin lagi yakni melengkapinya dengan composting dan pembuatan TOGA," tandas Nurwandi yang mengharapkan sekolahan lainnya juga bisa mencontohnya. (mbd)

SRIPO/MAT BODOK
FOTO BERSAMA -- Pihak Perusahaan PT Samoerna Agro berfoto bersama anak SD dan pembina program literasi yang diintegrasikan dengan Bank Sampah, dan meningkatkan minat baca pelajar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita OKI"