Buy and Sell text links

Foto: SRIPO/YULIANI
Cap: Salah satu warga Lorong Klenteng Veteran saat sedang mencoba mendirikan beberapa butir telur ayam sebelum pukul 12.00 kemarin, Selasa (30/5/2017).

Ajaib! Kemarin Telur Ayam Bisa Berdiri Tegak Lurus

PALEMBANG, SRIPO --Seperti biasa, menurut penanggalan Imlek, tanggal 5 bulan 5 kalender lunar adalah hari Duan Wu, dimana mungkin kalau di Indonesia lebih dikenal sebagai hari Peh Cun yang terkenal akan Bacangnya. Dalam momen ini juga, warga bisa menyaksikan salah satu fenomena unik yakni telur  berdiri tegak lurus yang hanya muncul dalam satu tahun sekali.

Seperti yang dilakukan Alvin, warga Lorong  Klenteng Veteran ini. Pada pukul 11.44 tadi ia mencoba mendirikan telur ayam diatas lantai dengan bagian lancip berada di bawah. Alhasil, beberapa telur berhasil berdiri utuh tanpa ada yang menggelinding. Sayangnya, peristiwa langka ini hanya bisa dilakukan sampai pukul 13.00 WIB saja.

Salah satu budayawan Tionghoa, Tjik Harun mengatakan, fenomena ini terjadi karena saat matahari memancarkan cahaya paling kuat, gaya gravitasi di tanggal ini adalah yang terlemah di sepanjang tahun, sehingga menyebabkan telur ayam mentah bisa berdiri tegak. "Saat ini matahari sedang berada di posisi istimewanya, yakni tepat di atas khatulistiwa," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan jika telur ayam mentah bisa berdiri semua ini tak lain adalah kekuasaan Tuhan terhadap alam semesta yang dapat dibuktikan lewat berdirinya telur. "Kita bersyukur bahwa kita bisa melihat tradisi ini yang sudah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Bahkan sampai sekarang masih tetap dijaga dan dirawat oleh generasinya di seluruh dunia," jelasnya.

Ia menjelaskan, selain fenomena unik tersebut dalam Duan Wu Jie atau dikenal dengan sebutan festival Peh Cun di kalangan Tionghoa Indonesia merupakan satu di antara festival penting dalam tradisi dan kebudayaan Tionghoa. Perayaan Duan Wu Jie dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek dan telah berumur lebih 2.300 tahun dihitung dari masa Dinasti Zhou. 

Tahun ini, Duan Wu Jie pada kalender masehi jatuh pada hari iniSelasa (30/5/2017). Beberapa kegiatan yang berkaitan dengan perayaan Duan Wu Jie, di antaranya tradisi lomba perahu naga yang biasanya didayung secara beregu sesuai panjang perahu.

Kegiatan lainnya seperti makan cang (kicang atau bakcang), menggantungkan rumput Ai dan Changpu di depan rumah untuk mengusir dan mencegah datangnya penyakit, mandi tengah hari, tradisi mendirikan telur ayam tepat jam 12 siang, serta masih banyak kegiatan dan tradisi lainnya.

Dari beberapa kegiatan tersebut, tradisi mandi tengah hari dan makan bakcang adalah kegiatan yang masih dilakukan oleh hampir semua kalangan Tionghoa Indonesia. Tradisi mandi tengah hari (wu shi), antara pukul 11.00 sampai 13.00 di sungai atau laut dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa tradisional dapat memberikan berkah, dan keselamatan. 

Masyarakat berharap segala sifat buruk dan tabiat yang tidak baik, biar dihanyutkan mengikuti derasnya arus air yang mengalir. "Intinya, kita harus introspeksi diri, merenungi tingkah laku selama ini yang benar dan yang salah sehingga dapat memperbaiki diri menjadi manusia yang jauh dari bala petaka," ujarnya.

Selain itu, mengambil dan menyimpan air pada tengah hari saat perayaan Duan Wu Jie dipercaya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit bila dengan mandi ataupun diminum setelah dimasak. Sementara tradisi makan kicang atau bakcang sudah ada sejak Dinasti Jin. "Bakcang memiliki berbagai macam bentuk dan terbuat dari beras ketan pilihan yang di dalamnya berisikan cincangan daging, kacang tanah, jamur kering, dan lainnya sesuai selera masing-masing," ungkapnya. (cr9)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "