Buy and Sell text links

Ilyas Dihadiahi Keranda Mayat

Ilyas Dihadiahi Keranda Mayat

INDERALAYA--Ratusan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tergabung kedalam organisasi aliansi pemuda sriwijaya, menggelar aksi demo di perkantoran Bupati Ogan Ilir (OI), Komplek Perkantoran Terpadu Tanjung Senai Inderalaya. Aksi demo yang dikomandoi Khairunnaz selaku Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri, berlangsung pada Senin (31/10) pukul 13.00, dibawah pengawalan ketat aparat Kepolisian, TNI serta Satpol PP Pemkab OI. Mereka mahasiswa menuntut supaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten OI segera merealisasikan program pemerintah pusat yang saat ini, mahasiswa menilai program pemerintah pusat belum dirasakan oleh warga masyarakat Kabupaten OI. 

Seperti halnya, dijelaskan Khairunnaz, selaku koordinator aksi, ia menyatakan prihatin atas kondisi Kabupaten OI yang hingga saat ini, tak kunjung usai dari segala bentuk permasalahan termasuk permasalahan angka kemiskinan yang terus meningkat, ekonomi masyarakat yang tergolong rendah, pemberdayaan masyarakat yang jauh dari harapan. Kemudian, hampir setiap bulan kejadian kriminal yang menyerang mahasiswa dan masyarakat umum, hal ini dibuktikan dengan tragedi pembegalan dan pencurian. "Hari ini kami nyatakan Kabupaten Ogan Ilir berkabung," seru ratusan massa, Senin (31/10). Selain berorasi di halaman perkantoran Bupati OI dengan membawa berbagai macam spanduk bertuliskan tuntutan realisasi pembangunan Ogan Ilir yang layak dan merata, mahasiswa juga menghadiahi keranda mayat kepada Plt Bupati OI HM Ilyas Panji Alam.

Selang beberapa saat menggelar aksi demo, Plt Bupati OI HM Ilyas Panji Alam tak kunjung tiba dengan alasan jika Plt Bupati saat ini sedang dinas ke luar kota. Sejumlah perwakilan mahasiswa yang berdemo, diperkenankan bertemu dengan pejabat Pemda OI yang diwakili Asisten I bidang pemerintahan H Wilson SH. Kemudian, dengan dijaga aparat Kepolisian TNI-Polri, Asisten 1 dipaksa pendemo untuk menandatangani surat perjanjian yang berisikan lima tuntuan antara lain, menuntut Pemda OI untuk merealisasikan janji presiden dan wakil Presiden Jokowi-JK, efektifkan paket kebijakan ekonomi pemerintah pusat, realisasikan sarana dan prasarana pendidikan sesuai nawacita Jokowi-JK, realisasikan pembangunan OI yang layak dan merata, dan menjadikan Kabupaten OI Kabupaten yang aman, nyaman harmonis dan demokratis. 

Apabila tuntutan mereka tidak terpenuhi didalam surat perjanjian. Maka, mahasiswa mengancam kembali berdemo dengan membawa massa yang lebih banyak lagi. "Apabila tuntutan ini, tidak diindahkan, artinya, Pemda OI tidak berteman dengan mahasiswa, dan kami akan kembali berdemo dengan massa yang lebih banyak lagi," seru mahasiswa. Tidak ada sedikit pun kalimat yang diucapakan oleh asisten I dihadapan pendemo. Usai dilakukannya penandatanganan berita acara perjanjian. Sejumlah mahasiswa mengangkat keranda mayat dan membawa keranda mayat menuju taman bunga Pemda OI. Lalu, keranda mayat yang terbuat dari bahan bambu dengan dilapisi kain kafan itu, langsung dibakar. Tindakan tersebut dilakukan mahasiswa sebagai bentuk kekecewaannya tergadap Pemda OI yang dianggap tidak menjalankan program pemerintah pusat(cr7)


Teks photo : Ratusan mahasiswa Unsri menggelar aksi demo di halaman perkantoran Bupati OI Tanjung Senai Inderalaya. Selain berorasi, mereka mahasiswa Unsri membakar keranda mayat. 


Terkirim dari Samsung Mobile.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ilyas Dihadiahi Keranda Mayat"