Buy and Sell text links

Wajib Evaluasi Menyeluruh //Prestasi Butuh Dukungan Penuh‎ ‎


Wajib Evaluasi Menyeluruh
//Prestasi Butuh Dukungan Penuh

PALEMBANG, SRIPO--‎Evaluasi menjadi hal wajib yang mesti dilakukan semua pihak dalam menyikapi hasil buruk Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar 2016. Alih-alih mencapai target, di posisi ke-21 rangking PON, Sumsel sejajar dengan Provinsi kecil mulai dari Maluku, Sulawesi dan Kepulauan Riau. Bahkan Lampung sebagai tetangga jauh diatas Sumsel dengan perolehan 11 medali emas 9 perak dan 16 perunggu. 

Atas hasil ini Sumsel menjadi eks Provinsi penyelenggara PON yang berada diatas 10 besar. Riau yang menjadi tuan rumah di PON 2012 cukup baik di peringkat 7, sedangkan Kaltim tuan rumah PON 2008 berada di posisi kelima. 

Pelatih anggar Sumsel, Lukman Ahmady mengatakan terkait mengapa anggar belum bisa menyamai rekor saat PON 2012 dengan mendulang 4 emas. Lantaran, kondisi persiapan di PON 2016 tidak sama dengan persiapan PON 2012. Karena itu, saat ini mereka hanya mampu meraih 1 emas 1 perak.

"Hasil yang diperoleh masih wajar karena lawan kita lebih siap. Dalam persiapan mereka training cam ke luar negeri sedang kita faktor pendukung tidak menunjang sehingga program yang kita susun tidak berjalan sebagaimana mestinya," ucap master olahraga memainkan pedang eropa ini saat dihubungi lewat pesan singkat, Jumat (30/9)

Begitu juga yang disampaikan pelatih cabor silat, Abas Akbar. Menurutnya, untuk masalah bibit-bibit atlet Sumsel tidak lah kalah dengan Provinsi lain. Namun persiapan menjadi masalah utama atlet Sumsel dibanding Provinsi lain. 

"Sebenarnya ada banyak faktor, mulai dari masih kurangnya pembibitan berkala para atlet‎ di daerah kita. Kita sebenarnya banyak atlet, tetapi jika suport dari banyak pihak tidak ada, tetap tidak akan jadi," ujar pegawai Bank Sumsel Babel ini.

Menurutnya, untuk mencapai prestasi bukanlah perkara gampang. Perlu kerja keras dan semangat pantang menyerah. Tapi semua itu tidak bisa berjalan jika tidak ada tempat berlatih yang baik. Seperti kondisi saat ini, dengan segala kemegahan yang dimiliki Jakabaring Sport City belum ada satupun gedung berlatih yang disediakan untuk cabor beladiri. Padahal, cabor beladiri pun sangat berpotensi menyumbang medali. 

"Tetapi ditempat kita, kita bisa lihat. Bagaimana ada pembinaan, jika pedepokan tidak punya," katanya

Faktor persiapan dan keseriusan semua pihak memang menjadi poin utama untuk menunjang prestasi puncak. Prestasi tak bisa kunjung datang dengan sendiri tanpa dipersiapkan secara baik. Sebagai kota olahraga, Sumsel bisa disebut luar biasa dalam penyelenggaraan event internasional, tapi dari sisi pembinaan Sumsel tak sebaik penyelenggaraan event. 

Seperti yang diungkapkan Kuwanto, peraih medali perak dicabor gulat kelas bebas. Menurutnya, atlet Provinsi lain dipersiapkan begitu maksimal. Bahkan mereka satu tahun menjalani latihan diluar negeri. 

"Selain mereka atlet unggulan, memang harus diakui atlet-atlet lain pengalaman lebih banyak. Mereka melakukan TC bahkan hingga keluar negeri. Jadi bisa dibilang persiapan mereka lebih matang dan serius," pungkas Kuwanto.

Sementara itu, wakil ketua umum I KONI Sumsel, Dhennie Zainal menambahkan, evaluasi perlu cepat dilakukan setiap pengprov cabor untuk menyongsong PON 2020 mendatang di Papua.

"Salah satunya penyelenggaraan porprov 2 tahun sekali hingga turnamen cabor yang punya peluang rebut medali emas," tutupnya. (cr10)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Wajib Evaluasi Menyeluruh //Prestasi Butuh Dukungan Penuh‎ ‎"