Produk Kadaluwarsa Masih Beredar
MUSIRAWAS, SRIPO - Tim yang terdiri dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar), Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan), Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH), Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Sat Pol PP melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar tradisional diwilayah Kecamatan Tugumulyo dan Megang Sakti, Kamis (2/6).
Hasilnya, masih ditemukan produk-produk kadaluwarsa atau sudah lewat tanggal pemasarannya, beredar dipasaran. Seperti bumbu instan, mie instan dan ragi tempe. Selain itu juga ditemukan produk tak memiliki label kadaluwarsa, sehingga tidak diketahui sampai kapan layak untuk digunakan. Yaitu makanan ringan yang banyak diminati anak-anak serta produk bihun.
Produk kadaluwarsa ditemukan diempat pedagang dan produk tanpa label ditemukan didua pedagang. Padahal, para pedagang dan distributor sudah sering diperingatkan, agar tidak menjual produk expired atau kadaluwarsar.
Kepala Disperindagsar Kabupaten Musirawas Bambang Hermanto melalui Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Pasar, Armansyah mengatakan, masih beredarnya produk kadaluwarsa dan tanpa label ini karena kecerobohan pedagang dan distributor. Pihaknya meminta kepada pedagang, agar jangan lagi menjual produk yang sudah tidak layak jual. Sementara distributor, diminta untuk memusnahkan produk kadaluwarsa tersebut.
"Sidak pasar serta pembinaan terhadap pedagang ini, dalam rangka menyambut bulan puasa. Biasanya, saat bulan Ramadhan, jumlah masyarakat yang belanja meningkat. Karena itu, kita tidak menginginkan ada pedagang menjual produk yang tidak layak konsumsi," kata Armansyah, Kamis (2/6).
Ia juga mengimbau kepada masyarakat konsumen, agar menjadi konsumen yang cerdas dan teliti sebelum membeli suatu produk tertentu. Diharapkan pula, dalam berbelanja, terutama menjelang lebaran, agar jangan belanja secara berlebihan. Sebab, belanja dalam jumlah besar dan berlebihan, akan berpengaruh terhadap harga pasaran.
Dalam pengawasan produk yang beredar dipasaran ini, tim terpadu dari Disperindagsar juga melakukan pengecekan dipusat pertokoan Kecamatan Muarabeliti, Tuahnegeri dan Kecamatan Muarakelingi. Menurutnya, untuk harga produk saat ini belum terlalu naik secara signifikan, berkisar 2-3 persen. Karena stok dan barangnya tersedia, dan berasal dari dalam daerah. "Telur ayam yang naik cukup tinggi, karena telur ini dipasok dari luar daerah," katanya. (zie)
Ket foto
Tim gabungan Disperindagsar, Disnakkan, Dinas Tanaman Pangan, Dinkes serta Pol-PP, saat sidak produk di pasar tradisional, Kamis (2/6). Dalam sidak ini, tim masih menemukan ada produk kadaluwarsa dan tanpa lable beredar dipasaran.
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.
0 Response to "Berita 0206.zie.dae"
Post a Comment