Buy and Sell text links

Harga Karet Kian Miris

Harga Karet Kian Miris

PALEMBANG, SRIPO -- Tampaknya dewi fortuna masih belum berpihak pada para petani karet. Pasalnya, harga karet kian terpuruk imbas dari anjloknya harga minyak dunia saat ini.

Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, Alex K Eddy, mengatakan, berdasarkan data Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet, sebelumnya sempat menguat sejak beberapa bulan terakhir khusunya bulan Maret.

"Harga per kilogram (Kg) 1,50 dolar dari sebelumnya 1,04 dolar atau hampir naik 50 persen. Namun, memasuki bulan April, Mei hingga Juni, harga karet kembali menurun hingga ke angka 1,3 dolar per Kg" ujarnya, Kamis (2/6)

Selain itu, dikatakan Alex, rendahnya harga karet ini, diakibatkan juga karena persaingan global, yang dimana harga ditentukan oleh pasar internasional.

Meskipun, dolar cukup tinggi saat ini, namun tidak memberikan dampak signifikan. Sebab, harga karet global dipengaruhi harga minyak dunia

"pengaruhnya tidak signifikan, karena saat ini harga karet lebih dipengaruhi harga minyak dunia, yang masih sekitar 50 dolar. Jelas, harga karet saat ini cukup sulit bagi para petani, karena harganya turun dan tidak sesuai dengan operasional,"katanya

Jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar saat ini sekitar Rp13.600an, nilai ini masih diperhitungkan dengan kualitas karet kering di tingkat petani. Sementara di Sumsel tingkat kekeringan karet sekitar 50 persenan, dengan harga sekitar Rp7.000an /kg.

Tak hanya dipengaruhi oleh pasar internasional, harga karet pun sangat dipengaruhi oleh kualitas karet. Para petani bisa memperbaiki kualitas karet sehingga harga yang didapatkan bisa lebih tinggi.

"Sebaiknya karet jangan dicampur dengan kotoran seperti daun dan pasir, juga kadar airnya tidak banyak," ungkap Alex.(cr26)

caption
Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, Alex K Eddy

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Harga Karet Kian Miris"