Kusnaeni : SFC Harus Jadi Atraksi Wisata
//Membina Lewat Sport Tourism
PALEMBANG, SRIPO--Konsep sport tourism merupakan gerbang pengembangan pembinaan olahraga dan industri olahraga prestasi di Sumatera Selatan. Meski jauh tertingal dan belum semua tergali, Sumsel khususnya Palembang yang memiliki Jakabaring Sport City (JSC) telah memiliki brand yang dikenal nasional bahkan dunia. Seperti yang diungkapkan Muhammad Kusnaeni, Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan Badan Olahraga Profesional Indonesia, dalam Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Industri Olahraga "Meningkatkan Kualitas Sumber Daya manusia Industri Olahraga Nasional" di Aula Emilia Hotel Palembang memasuki hari kedua, Kamis (2/6).
Menurutnya, langkah awal untuk membawa olahraga menjadi budaya adalah, bagaimana menjadikan sport tourism menjadi kebutuhan primer masyarakat. Sehingga setelah menjadi kebutuhan, prestasi olahraga di suatu daerah dengan sendirinya akan meningkat.
"Saat ini yang menjadi masalah adalah masyarakat masih malas berolahraga, malas aktif dalam kegiatan olahraga. Bahkan orang tua muda pun tidak mendidik anaknya dengan olahraga. Karena itu, sebagai pelaku olahraga, baik pengurus, pelatih dan KONI hingga Pemerintah harus membuat konsep sport tourism yang dapat menghidupkan gairah olahraga di Sumsel," paparnya
Menurutnya pengembangan olahraga pariwisata memerlukan Sumber Daya Manusia yang unggul dan andal dalam mendesain berbagai macam kegiatan olahraga sehingga menjadi atraksi wisata yang layak jual karena memiliki nilai-nilai ekonomi dan mendatangkan keuntungan bagi suatu negara atau daerah.
"Setiap daerah di Indonesia mempunyai potensi wisata, termasuk di Palembang yang mempunyai potensi untuk industri sport tourism," kata Kusnaeni dalam paparannya.
Apalagi, selayaknya Palembang tanpa klub Sriwijaya FC sudah indah dengan Sungai Musinya, namun dengan adanya SFC harusnya menambah lagi dengan sport tourismnya. Bagaimana SFC bisa begitu melekat, hingga setiap anak terinpirasi menjadi pemain sepakbola.
"Jadi SFC harus jadi atraksi wisata yang baru. Misalnya dengan One day tour untuk SFC. Peserta bukan hanya dari Sumsel, penggemar SFC kan banyak, jadi nanti ada dari Bengkulu, Lampung dan sebagainya. Jadi peserta dijemput dibandara, mengunjungi marchindisenya (SFC), tempat tinggal tim, lihat latihan, ke Stadion Jakabaring, Dinner, dan lain sebagainya. Jadi satu hari itu bersama dengan SFC. Travel agent harus berani ," terangnya.
Kusnaeni menerangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya telah mencanangkan sport tourism sebagai agenda wajib mulai 2016. Dengan banyaknya agenda sport tourism hingga akhir 2015, terbukti mampu mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke indonesia hingga mencapau 12 juta orang.
"Jadi bukan sesuatu yang mustahil untuk mengembangkan sport tourism, sangat bisa dikembangkan di Palembang," ujarnya.
Ia menerangkan, ada 10 tren yang membuat sport tourism berkembang, yakni kerjasama antara swasta, pemerintah dan masyarakat, inovasi, penyajian pelaksanaan harus bagus. Selain itu juga experience melibatkan orang-orang berpengalaman, adanya sukarelawan, Budaya lokal harus ditonjolkan, peran pemerintah, bersifat kompetisi.
"Digital media budaya baru, tapi bisa buat sport tourism berkembang serta Legacy, berkesinambungan melibatkan tenaga marketing, upayakan supaya profit," jelas Kusnaeni.
Usai menyampaikan materi, Kusnaeni memberikan kesempatan kepada peserta untuk menuliskan karya tulisnya terkait minat masing-masing peserta untuk mengembangkan sport tourism di Palembang. Banyak ragam yang diimpikan setiap peserta, salah satu peserta menyebutkan akan membuat industri kuliner dengan nama Pempek SFC yang berbentuk bola kaki.
"Ini adalah ide brilian. Ide cemerlang hari ini adalah pempek SFC dan semoga ini terwujud," tambahnya.
Selain Mohamad Kusnaeni, juga ada pemaparan dari Pakar Olahraga Prof. Dr. Djoko Pekik Iriyanto M. Kes terkait manajemen stratejik industri olahraga untuk menghadapi persaingan regional dan global. (Cr10)
0 Response to "Kusnaeni : SFC Harus Jadi Atraksi Wisata //Membina Lewat Sport Tourism"
Post a Comment