Buy and Sell text links

Omzet Pengusaha Terancam Menurun

Omzet Pengusaha Terancam Menurun

- Dampak Tol Palindra -

INDRALAYA--Pihak operasional tol Palembang-Indralaya (Palindra) diprediksi dibawah minggu-minggu ini rencananya resmi membuka akses jalan tol Palembang-Indralaya sejauh 22 kilometer. Dari mulai gerbang tol Palembang Desa Pegayut Pemulutan hingga menuju ke gerbang tol Indralaya, tepatnya berjarak tak begitu jauh dari jalut alternatif menuju kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI). Selama ini diketahui, jalan tol Palindra hanya bisa dilintasi sejauh tujuh kilometer sampai ke gerbang Pemulutan Desa Simpang Pelabuhan Dalam. Dengan dibukanya akses tol Palindra sampai ke Indralaya, warga setempat pun sangat menyambut baik. Warga menganggap ada sisi positif dan sisi negatif apabila nantinya akses tol Palindra sudah bisa dilintasi.

Sisi positifnya, menurut Adi (30), jarak tempuh dari Palembang menuju ke Indralaya hanya memakan waktu kurang dari 30 menit. Jadi tidak lagi melintasi jalan umum yang dapat memakan waktu tempuh lebih dari satu jam. "Belum lagi kalau jalannya macet," ujar Adi. Jadi lanjutnya dengan adanya jalan tol Palindra, arus lalulintas menjadi lancar tanpa hambatan. Sisi negatif karena ada tol Palindra tentu membuat kekhawatiran sejumlah pelaku usaha seperti rumah makan, bengkel, SPBU, serta sektor lainnya. Mereka khawatir bila nantinya tol Palindra resmi dilalui kendaraan tentu mengakibatkan omzet pendapatan mereka menjadi menurun. 

Seperti yang dikhawatirkan Walit (50), salah satu pemilik bengkel tune-up mobil di seputaran jalur lintas Km 28 Palembang-Indralaya Desa Pulau Semambu Indralaya Utara mengaku berkaca pada H-7 dan H+7 lebaran 2018 lalu, omzet pendapatan menurun. "Kalau dihitung-hitung, penurunan omzet mencapai 50 persen bila dibandingkan lebaran tahun 2017 lalu. Sangat sepi kendaraan yang mampir untuk ganti oli mesin. Karena kebanyakan kendaraan pribadi tidak melintas disini. Justru mereka lebih memilih masuk ke jalur tol yang jaraknya lebih dekat menuju ke Palembang," ujarnya. Senada juga dirasakan Budi (45) pemilik warung makan yang berada di seputaran jalur lintas Km 28 - 33 Timbangan Indralaya, juga berkaca pada H-7 dan H+7 lebaran lalu, mobil-mobil angkutan berat yang mampir ke warung makan miliknya perharinya dapat dihitung dengan jari.

"Biasanya sopir mobil angkutan barang ekspedisi dari Jakarta, Lampung dan Pulau Jawa lainnya yang akan menuju ke Palemban bila beristirahat pasti mampir kesini untuk makan, dan minum kopi. Namun, waktu itu, tidak lagi seramai seperti tahun kemarin. Mereka kebanyakkan lebih memilik masuk jalur tol yang jarak tempuh menuju ke Palembang jauh lebih dekat," ujar Budi. Sementara itu, pemerintah setempat berencana mulai membangun dan mengembangkan daerah-daerah disepanjang jalan lintas Palembang-Indralaya yang terkena dampak tol Palindra. Dengan nantinya menjadikan kawasan tersebut menjadi pusat 

perekenomian atau kawasan Industri baru. "Entah itu beberapa waktu kedepan. Namun yang pasti kita membuka peluang selebar-lebarnya kepada para investor yang berminat menanamkan modalnya di Kabupaten OI," ujar Asisten I Pemda Kabupaten OI beberapa waktu lalu saat menghadiri peresmian pabrik bahan baku mebel yang berada di salah satu kawasan Indralaya Kabupaten OI. Ia menyakini, bila nantinya berkembang tentu berdampak baik untuk mendongkrak perekonomian warga masyarakat seperti terciptanya lapangan pekerjaan, dan sektor usaha lainnya. 

Kepala Operasional Cabang Tol Palindra Hk Darwan Edison saat dikonfirmasi mengaku pihaknya belum bisa menyebutkan secara pasti hari, waktu dan jadwal resmi mulai dilintasinya jalur tol Palindra mulai dari gerbang tol Palembang sampai ke Indralaya sejauh 22 kilometer. "Kita masih menunggu instruksi dari pusat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, dibawah minggu-minggu ini, seksi III dari mulai gerbang tol Palembang sampai menuju ke Indralaya sudah bisa dilintasi kendaraan," katanya, Selasa (31/7). Untuk infrastruktur sarana dan prasarana lainnya, seksi I dan seksi III dikatakan Darwan Edison tidak ada masalah, semuanya sudah beres. Bahkan lebih baik pada saat fungsional lebaran kemarin. "Tidak ada lagi pengerjaannya. Petugas kita sedang melakukan pembersihan," jelas Darwan Edison. Ia menambahkan, misalkan sudah ada instruksi dari pusat, besoknya langsung dibuka. 

Lanjut Edison, pihaknya belum tahu mengenai siapa yang bakal meresmikan. Begitu juga mengenai tarif operasional yang dikenakan untuk kendaraan. "Biasanya dibuka dulu ke publik, enggak langsung bayar. Mudah-mudahan tidak menutupkemungkinan dibawah minggu-minggu ini sudah bisa dilintasi," jelas Darwan Edison seraya menghimbau kepada kendaraan khususnya bagi kendaraan bertonase saat melintasi jalur tol untuk tidak boleh melebihi kapasitas overload muatan dan over dimensi ketinggian.(cr7)

Teks photo : Kendaraan pribadi jenis minibus Toyota Avanza melintas di gerbang masuk tol Palindra di Desa Pegayut Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir.









Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Omzet Pengusaha Terancam Menurun"