Buy and Sell text links

Warga Muaraenim Darurat BBM Solar
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Sekitar satu bulan terakhir bahan bakar minyak (BBM) terutama jenis solar subsidi sangat langka di kota Muaraenim. Akibatnya warga pun harus antre berjam-jam hingga ke SPBU Lahat maupun Prabumulih hanya untuk mengisi BBM.
"Kami benar-benar heran, ini yang salah apa di Pertamina, SPBU, oknum warga atau aparat yang nakal diduga menumpuk minyak pakai dirigen atau ulah truk Batubara yang mengisi BBM Solar Subsidi. Tolong Pertamina benar-benar professional dan masyarakat jangan terus menjadi korban. Ini mau beli saja susah apalagi minta," ujarnya Imam Suryanto yang mengaku telah dua pekan ini mencari BBM Solar, Senin (30/4/2018).
Menurut Yanto nama akrabnya, kelangkaan BBM di Muaraenim hampir semuanya, mulai dari Pertalite, Pertamax, Dex Lite, namun yang lebih langka jenis Premiun dan Solar. Kalaupun ada, masyarakat tidak tahu kapan adanya, yang pasti ketika ditanya ke petugas SPBU sudah habis. Dan anehnya di eceran, banyak yang menjual BBM tersebut, tetapi warga takut BBM tersebut merupakan campuran dari minyak Muba yang bisa merusak mesin. Selain itu, bagaimana aturannya masih banyak oknum yang membeli BBM hingga puluhan dirigen pada malam hari, serta ribuan truk batubara yang mengisi BBM di SPBU. Jika tidak boleh berikan sanksi kepada SPBU tersebut jika menjual BBM Solar Subsidi untuk angkutan Batubara. Kasihan, masyarakat umum dan angkutan lain yang kesulitan mencari solar. Jika Pertamina ingin menaikkan solar, naikkan saja, jangan masyarakat dibuat susah.
"Tolong Sidak pihak Pertamina dan instansi terkait, ini salahnya dimana," tukasnya.
Menurut pengurus SPBU Kepur Muaraenim Anwar, mengakui bahwa akhir-akhir ini pihaknya sering kehabisan BBM Solar dan Premium. Adapun penyebab utamanya selain memang jumlah konsumen sangat banyak terutama dari kendaraan angkutan batubara, juga kuota dari Pertamina terbatas. Untuk premium, Solar, Pertalite dan Dexlite kita hanya diberikan 8 ribu ton.
"Saya kurang tahu pasti kenapa hanya 8 ton, itu kebijakan Pertamina. Kita hanya menjual saja," ujarnya.
Masih dikatakan Anwar, malah BBM tersebut datangnya tidak tentu, bisa pagi, siang atau malam. Seperti saat ini, kita terakhir kali jual BBM hari Sabtu dan langsung habis, maka untuk Minggu dan Senin tidak ada. Dan kita baru pesan Senin untuk jual Selasa. Dan akibat BBM tidak ada, kami bisa mengalami kerugian, sebab pemasukan tidak ada, sedangkan pengeluaran pasti seperti bayar listrik, gaji karyawan dan sebagainya.
"Minggu Pertamina libur, jadi kita tidak bisa pesan," kilahnya.
Menanggapi kelanggkaan BBM tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Muaraenim Marsito, mengakui memang sudah banyak laporan dari masyarakat akan keluhan kelangkaan BBM terutama Solar. Itu, pihaknya dalam waktu dekat akan meminta klarifikasi kepada seluruh pengelola SPBU mengenai penyebab kelangkaan tersebut, karena BBM adalah menyangkut hajat hidup orang banyak. Selain itu juga, akan meminta aturan truk Batubara yang menggunakan Solar subsidi yang diduga ikut andil kelangkaan Solar di Kota Muaraenim.
Sementara itu Sekda Muaraenim Hasanudin, atas kelangkaan tersebut, pihaknya akan meminta instansi terkait untuk menyurati pihak-pihak terkait untuk mengatasi kelangkaan tersebut termasuk pihak Pertamina. Jika kurang lakukan penambahan Kuota, namun jika ada dugaan penyimpangan untuk ditindak sehingga jangan merugikan masyarakat umum.(ari)
CAPTION FOTO :
SPBU Kosong 1,2,3 : Sekitar satu bulan terakhir bahan bakar minyak (BBM) terutama jenis solar subsidi sangat langka di kota Muaraenim. Akibatnya warga pun harus antre berjam-jam hingga ke SPBU Lahat maupun Prabumulih hanya untuk mengisi BBM, Senin (30/4).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "