Buy and Sell text links

Berita Martapura Selasa (13/6) OKUT Optimis Bisa Ekspor Beras Organik

Foto: SRIPO/EVAN HENDRA

 

Teks Foto: BERAS ORGANIK – Bupati OKU Timur HM Kholid MD saat menjalin kerjasama dengan Bupati Waykanan, Provinsi Lampung dalam pemasaran beras organik.

 

 

OKUT Optimis Bisa Ekspor Beras Organik

 

//Belajar ke Tasikmalaya

 

//Jual Beras 80 Ribu Per Kilogram

 

MARTAPURA, SRIPO – Untuk meningkatkan kesejahteraan petani padi yang mayoritas merupakan penghasilan penduduk di OKU Timur, pemerintah menimba ilmu ke Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa barat dalam pengolahan beras organik. Demikian diungkapkan Bupati OKU Timur HM Kholid MD dikonfirmasi Selasa (13/6).

 

Menurut Kholid, selama ini Kabupaten Tasikmalaya sudah  meng-ekspor beras organik ke berbagai negara seperti Amerika dan Eropa dengan harga yang sangat tinggi yakni Rp. 60 Ribu per kilogram untuk dijual ke Amerika dan Rp. 80 Ribu untuk dijual ke pasar Eropa.

 

"OKU Timur sudah memiliki pertanian organik seluas 51 Hektare (Ha) dan sudah mendapatkan sertifikasi organik. Jadi kita sudah memoliki modal untuk ke tahapan selanjutnya bagaimana Tasik bisa menjual beras dengan harga yang sangat tinggi," kata Kholid.

 

Menurut Kholid, perbedaan antara kabupaten Tasikmalaya dengan OKU Timur dalam pengelolaan beras organik hanya dalam bentuk kemasan dan kualitas beras. Selain kemasan yang lebih elegan, beras organik kabupaten Tasikmalaya juga terpisah antara beras kepala dengan beras patah-patah.

 

"Jadi kita membutuhkan pabrik untuk pemisah beras kepala dengan beras patah-patah. Baru kemudian dijadikan dalam satu kemasan yang elegan. Hanya itu yang menjadi perbedaan antara beras tasik dengan beras OKU Timur," katanya.

 

Menurut Kholid, beras organik Tasikmalaya yang di ekspor ke luar negeri mencapai Rp. 80 Ribu per kilogram. Sementara beras organik yang ada di OKU  Timur saat ini hanya dijual dengan harga Rp. 12-15 ribu per kilogram.

 

"Bayangkan bertapa makmurnya petani jika harga beras bisa mencapai Rp. 80 Ribu per Kilogram. Kemarin saya sudah meminta bantuan kepada bapak Gubernur untuk mengalokasikan anggaran pembelian mesin pemisah beras tahun 2018 mendatangyang mudah-mudahan bisa disetujui," katanya.

 

Sementara kepala dinas pertanian OKU Timur Ir Ruzuan Effendi mengatakan, target pemerintah OKU Timur tahun 2017 adalah menghasilkan beras organik sebanyak 1.000 Ton dengan total luas lahan seklitar 125 Ha yang selalu mengalami peningkatan.

 

"Selain 51 Ha lahan pertanian organik yang sudah disertifikasi. Saat ini ada 50 Ha sedang dalam proses sertifikasi terhadap di tujuh kecamatan dengan luas lahan sekitar 150 Ha," katanya. (hen).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita Martapura Selasa (13/6) OKUT Optimis Bisa Ekspor Beras Organik"