Buy and Sell text links

Kampnye

Tim AA Laporkan ASN Bagikan Alat Peraga

// Camat Babat Supat Bantah Bagikan Alat Peraga

SEKAYU, SRIPO-- Tim pemengangn pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 Amiri Aripin-Ahmad Toha mendatangi, Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) Muba, Jumat (20/1) sekitar pukul 10.00 WIB. Kedatangan tim pemenangan yang diwakili oleh Muhamad Yusuf Amir, untuk mengadukan pelanggaran pemiluh yang dilakukan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada dilingkungan Pemkab Muba dan Provinsi Sumsel.

Tim Pemenangan Amiri- Toha, Muhamad Yusuf Amir, mengatakan bawha kedatangan dirinya ke Panwaslih Muba untuk mengadukan oknum PNS dilingkungan Pemkab Muba dan Pemprov Sumsel karena terlibat kampanye.

"Ya, hari ini kita telah melaporkan Camat Babat Supat Marko Susanto SSTP MSi dan Kepala Kesbangpol Provinsi Sumsel, Richard Cahyadi, karena telah membagikan alat peraga kamapenye, baliho serta kalender yang bergambarkan pasangan nomor urut 1 Dodi Reza Alex dan Beni Hernedi," kata Yusuf, Jumat (20/1).

Diketahui, mereka membagikan alat peraga paslon di rumah Kadus Joni, pada tanggal 18 Januari. Oleh karena itu, kita melaporkan kejadian ini, dan laporan tersebut sudah diterima Andi Gunawan SH, Ketua Panwaslu Kabupaten Muba. 

"Kita berharap pihak Panwaslih Muba dapat segera memproses laporan yang kami berikan ini sebagaimana mestinya. Karena kita pergoki kedua pejabat ini, diduga bagikan alat peraga kepada rakyat, dan ini telah melanggar pasal 171 dan pasal 188 UU No 10 tahun 2016, tentang Pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota," ungkapnya.

Ketua Panwaslih Muba, Andi  Gunawan SH, mengatakan, laporan dari tim pemenangan dari salah satu paslon mengenai pelanggaran pemiluh telah kita terima. Maka dari itu, kita akan menindak tegas ASN yang ikut politik praktis dan mendukung salah satu Paslon di Pilkada Muba. 

"Laporan tersebut telah kita terima, dan kita akan memanggil saudara yang bersangkutan untuk memenuhi bukti. Jika ternyata benar sangat disayangkan karena fungsi ASN mejaha netralitas di tahapan Pilkada yang ada," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut. Camat Babat Supat, Marko Susanto SSTP MSi, membantah dengan tegas telah melakukan pembagian alat peraga. Padahal sebenarnya pada saat itu siringa tengah melakukan monitoring pengerjaan dana ADD tahun 2016

"Saat itu saya memonitor pembagunan ADD dan saya langsung turun sendiri, melakukan pemantauan pembangunan jalan setapak, parit. Lalu setelah itu baru dilokasi Desa Sukamaju, disana saya mengecek bangunan fisik batas tugu batas desa jembatan rimba rakit Sukamaju, untuk melihat apakah sesuai draft yang ditentukan," ujarnya.

Dari lokasi pengecekan ADD saya melihat keramaian warga di rumah Kadus Joni, selaku camat yang memegang wilayah saya mengecek tempat tersebut dan ternyata ada pihak Kesbangpol Provinsi Sumsel yang sedang sosialisasi mengenai meningkatkan partisipasi pemilih.

"Setelah mengetahui acara itu, saya langsung mau pulang tetapi tib-tiba timses Paslon nomor dua, menghadang mobil dinas saya selaam 10 menit. Lantaran yang menghadang timses, saya tidak keluar dari mobil karena tidak ada kepentingan dengan timses tersebut, dan sekali lagi dengan tegas tidak ada pembagian alat peraga," jelasnya.

Terpisah, Kepala Kesbangpol Provinsi Sumsel,  Richard Cahyadi, membantah kalau dirinya ada dilokasi saat itu. Pada saat itu dirinya sedang melakukan tugas ke Jakarta, sedangkan yang melakukan sosialisasi tersebut merupakan Kasubag saya. "Saat itu saya sedang di Jakarta, dan sosialisasi tersebut bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih," ujarnya. (cr13)


Foto diwarna : LPR

SRIPO/CR13

Ket foto : Tim pemenangan Amiri-Toha pasa saat melaporkan oknum ASN yang terlibat membagikan alat peraga kampanye.


Dikirim dari iPhone saya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kampnye"