Buy and Sell text links

Berita OKI

Bangunan Baru Terbengkalai Gedung Lama Ditinggal

·         Sekda: Perencanaan Terlihat Asal-asalan

KAYUAGUNG, SRIPO – Proses pengembangan pembangunan gedung yang ada di Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), sangat memprihatinkan dan tak layak dijadikan contoh. Lantaran, setiap SKPD berlomba membangun gedung baru tak difungsikan yang lama ditinggalkan.

Berdasarkan pengamatan, Selasa (2/8) salah satu gedung yang tak jauh dari kantor Bupati OKI H Iskandar SE  persisnya di lokasi perkantoran Dinas PU Cipta Karya (CK) setahun lalu telah dibangun gedung mewah yang menghabiskan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) OKI berkisar miliran rupiah itu, dari Tahun 2015 hingga 2016 sekarang ini, bangunan tadi belum difungsikan.

Padahal, bangunan ini sudah diserah terimakan oleh kontraktor ke pihak SKDP. Lebih lagi, bangunan selesai keruskanpun terjadi. Dilihat, perencanaan dalam pembangunan gedung tadi dianggap asal-asalan. Karena, gedung yang menghabiskan dana APBD sudah retak-retak akibat kurang pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Meskipun, bangunan ini dibangun tak jauh dari perkantoran PU CK yang disana banyak orang-orang teknik sipil yang paham mengenai bangunan. Demikian, konsultan yang terpilih dan terlatih dalam menentukan konsep serta gambar dan rencana anggaran biaya (RAB) yang sudah menjadi makanan sehar-hari bagi mereka.

Pantauan bangunan gedung lama yang terletak di Jalan Letnan Darna Jambi, bangunan gedung eks kantor BPMD dan gedung eks kantor PKK, dan gedung perpustakaan serta bangunan lainnya yang ditinggalkan begitu saja tak ada fungsi dan manfaatnya.  Bangunan lama masih layak ditempati sementara bangunan baru bertahun-tahun ditinggalkan belum ada tanda-tanda penempatan.

Sekda OKI H Husin SPd MM ketika dikonfirmasi melalui telpon menyayangkan apabila memang terjadi di lingkungan PU CK sendiri tidak ada perencanaan pembangunan yang dibangunnya. Apalagi bangunan yang sudah setahun dibangun tidak segera dimanfaatkan. "Seharusnya ada azaz perencanaan, pemanfaatan, efesiensi anggaran di SKPD harus memahami sebelum melakukan pembangunan," kata Husin yang seharusnya tidak terjadi dan jangan disia-siakan pembangunan.

Jelas, terlihat tidak ada  perencanaan yang matang secara teknisnya. "Ini namanya bangunan asal-asalan," ujar Husin seraya akan melihat kondisi apakah memang gudang itu sudah dimanfaatkan apa belum, karena gudang bisa saja selalu tertutup.

Kepala Dinas PU CK H Madani ST ketika dikonfirmasi di kantor tidak berada di tempat dan Sekretaris Ricardo ST juga tak berada di kantor. Menurut salah satu staf di dinas PU CK, orang-orang penting di PU CK semua ke lapangan. "Maaf pak, orang-orang penting disini tidak ada, semua ke lapangan," singkat salah satu staf PU CK seraya berlalu.

Menyorotan pembangunan baru terbengkalai gedung lama ditinggal, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Front Masyarakat Bersatu Sumatera Selatan (FMB SS) Sarmedi Udan sangat menyayangkan banyaknya pembangunan yang baru terbengkalai dan yang lama ditinggalkan. Dirinya memandang pihak SKPD yang kurang melakukan perencanaan sehingga pembangunan tidak tepat sasaran berujung mubazir, sia-sia menghabiskan uang rakyat semata.
"Dinas terkait seharusnya mampu memprioritaskan pembangunan sarana-sarana yang mempnyai azaz manfaat bagi masyarakat, jangan sampai pembangunan yang dibangun menggunakan uang rakyat tidak berfungsi dan tidak bermanfaat," tegas Sarmedi sangat menyayangkan pembangunan yang didepan mata dibangun oleh PU CK dianggap sia-sia yang seharusnya PU CK, setiap menyusun program harus memikirkan, apakah berdampak atau tidak kepada masyarakat banyak.

"Saya berharap kepada pemerintah sekarang, agar bisa menganggarkan pembangunan yang memang menjadi kebutuhan masyarakat seperti apa yang dilakukan oleh dinas pertanian sekarang ini," harap Sarmedi. (mbd)

 

SRIPO/MAT BODOK

TERBENGKALAI -- Bangunan gedung yang selesai dibangun setahun yang lalu, terbengkalai, sia-sia begitu saja. Bangunan ini belum ditempati sudah mengalami kerusakan seakan tidak ada perencanaan pembangunan sebelumnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita OKI"