Lonjakan Harga Daging Sebabkan Inflasi
PALEMBANG, SRIPO -- Kenailan harga pada sejumlah komoditas seperti daging ayam, menjadi faktor yang mempengaruhi tingginya inflasi jelang ramadhan tahun ini.
Tercatat pada Mei 2016, Provinsi Sumatera mengalami inflasi sebesar 0,63 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, inflasi yang terjadi pada Mei, terindikasi oleh meningkatnya daya beli masyarakat menjelang bulan puasa.
"Komoditas seperti daging ayam ras yang harganya terus naik belakangan waktu terakhir memiliki andil inflasi tertinggi," ujarnya, Rabu (1/6)
"Terlebih lagi, berdasarkan hasil pemantauan di sejumlah pasar tradisional, telah terjadi lonjakan harga pada sejumlah komoditas yang menjadi konsumsi masyarakat." tambah Yos
Untuk Kota Palembang sendiri, komoditas daging ayam ras memiliki andil inflasi sebesar 0,21 persen. Hal yang sama juga terjadi di Lubuk Linggau dimana komoditas serupa menyumbang inflasi sebesar 0,28 persen.
"inflasi ini masih dalam kategori wajar, namun saat ramadan nanti di prediksi inflasi akan kembali naik," katanya.
Yos menambahkan ada 108 komoditas yang mengalami kenaikan harga dari total 386 komoditas yang dipantau. Sementara hanya 32 komoditas di Kota Palembang yang tercatat mengalami penurunan harga sepanjang bulan lalu.
Selain daging ayam ras dan angkutan udara, komoditas lain yang menjadi pemicu terjadinya inflasi, yakni gula pasir, rokok kretek, minyak goreng, telur ayam serta tas tangan wanita.
"Jika dilihat dari kelompok pengeluaran, maka inflasi di Palembang terdapat enam kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga dan hanya satu kelompok yang menurun," ungkapnya
Masih dikatakan Yos, kondisi inflasi tidak hanya terjadi di Palembang, melainkan di Kota Lubuk Linggau.
" Namun dari hasil pantau BPS, tercatat mengalami inflasi lebih rendah, yakni 0,33 persen" ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indoensia Sumsel, Hamid Ponco Wibowo mengatakan, pihaknya mewaspadai lonjakan inflasi menjelang Ramadan dan lebaran. Untuk itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan meningkatkan koordinasi agar dapat mengantisipasi kenaikan harga barang.
" Rencananya Bank Indonesia (BI) bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi akan memantau langsung ketersediaan beras di sentra produksi, apakah benar-benar cukup untuk kebutuhan saat Ramadan dan Lebaran," tutupnya.(cr26)
0 Response to "Lonjakan Harga Daging Sebabkan Inflasi"
Post a Comment