MUARAENIM, SRIPO---Karena tidak kunjung pulang, Sulton (45) warga Desa Danau Rata, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim, yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani diduga hilang tenggelam di Sungai Lematang, Desa Danau Rata Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim, Selasa (31/5) sekitar pukul 16.00.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, Rabu (1/6), peristiwa tersebut berawal ketika korban Sulton bersama istrinya Tatik (35) seperti biasa pergi ke kebun untuk menyadap karet yang letaknya didekat sungai Lematang. Namun ditunggu-tunggu sampai pukul 15.30, korban belum juga pulang dari memotong karet, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, istri korban langsung mencari di kebun karet terutama ditempat korban menyadap karet. Setelah dicari, korban juga tidak ketemu, lalu istri korban ke pinggir Sungai Lematang tepatnya dilokasi pemandian ternyata ditemukan sandal, tas dan baju milik korban. Melihat hal tersebut, istri korban (saksi) langsung memberitahukan ke keluarga dan warga desa untuk bisa membantunya mencari korban yang diduga tenggelam. Kemudian warga bersama aparat kepolisian beramai-ramai melakukan pencarian namun hingga berita diturunkan korban belum juga ditemukan.
Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kasubag Humas Iptu Arsyad Agus, saat ini, pihaknya bersama warga setempat masih terus melakukan pencarian jasad korban di sungai Lematang, sebab diduga kuat korban menghilang karena tenggelam sebab menurut istrinya korban mempunyai penyakit Ayan. Mungkin ketika usai menyadap karet, korban berniat mandi membersihkan badan, lalu tiba-tiba penyakit Ayan menyerangnya sehingga ia tenggelam.
"Kita belum tahu pasti apakah korban hilang karena tenggelam atau apa, namun dari barang bukti yang ditemukan dan keterangan istrinya memang diduga kuat korban tenggelam," ujar Kapolres.(ari)
CAPTION FOTO :
Tenggelam 1,2 : Tampak petugas kepolisian bersama warga bersama-sama melakukan pencarian korban Sulton (45) warga Desa Danau Rata, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim, yang diduga hilang tenggelam di Sungai Lematang, Desa Danau Rata Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim, Rabu (1/6).
Leher Petani Nyaris Putus Ditebas Parang
* Ribut Masalah Pagar
MUARAENIM, SRIPO---Gara-gara ribut masalah pagar, seorang petani Diar (50) warga Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim, tewas, setelah lehernya nyaris putus terkena bacokan oleh Agus (35) warga sedesanya, di ataran Matang Kumbang, Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim, Selasa (31/5).
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Rabu (1/6), peristiwa yang cukup membuat heboh Desa Bedegung tersebut, terjadi ketika korban mendatangi pondok tersangka Agus yang letaknya kebunnya bersebelahan dengan kebunnya. Adapun tujuan kedatangannya, adalah untuk menanyakan tentang pagar kebun yang dibuat oleh tersangka yang telah menutup jalan masuk ke kebun milik korban. Namun ketika datang, korban diduga sambil marah-marah sehingga membuat tersangka Agus emosi dan gelap mata sehingga nekat membacok korban dan mengenai dibagian leher sebelah kanan. Melihat korban berlumuran darah dan terjatuh ke tanah,
tersangka ketakutan dan memilih melarikan diri meninggalkan korban dilokasi kejadian. Akibat luka yang diderita cukup parah dan darah banyak yang keluar membuat korban tewas ditempat belum sempat diberikan pertolongan. Lalu keluarga korban melaporkan kejadian ke Polsek Tanjung Agung, dan petugas langsung turun kelapangan melakukan penyelidikan. Dan keesokan harinya, petugas kepolisian dibawah pimpinan Kanitreskrim Iptu Enjang Sukmana, berhasil mengungkap dan mengamankan tersangka di desa Bedegung, tanpa perlawanan yang berarti.
Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kasubag Humas Iptu Arsyad Agus, pihaknya sudah mengamankan tersangka bersama barang bukti visum, parang dan sarung serta telah memeriksa saksi-saksi guna pemeriksaan lebih lanjut. Atas perbuatan tersebut, tersangka akan dikenakan pasal 338 Kuhp subsider 351 ayat 3 KUHP.(ari)
CAPTION FOTO :
Lokasi Pembacokan : tempat lokasi pembacokan di ataran Matang Kumbang, Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim.
BB Parang : Sajam untuk membacok
Tersangka Agus : Pelaku pembacokan
Korban Diar : Tewas dibacok
Dua Pembobol Sekolah Dibekuk
* Kuras Peralatan Sekolah
PALI, SRIPO---Setelah sempat buron, dua tersangka pembobol sekolah yakni Eki Satrio alias Eki (29) dan Afriansyah alias Afri (33) warga Talangubi, Kabupaten PALI, berhasil dibekuk setelah membobol SDN 32 Talangubi, di Desa Baung, Kecamatan Talangubi, Kabupaten PALI, Rabu (1/6).
Dari informasi dilapangan, bahwa aksi pencurian tersebut diketahui pada hari Jumat (29/4) sekitar pukul 07.00. Pada saat itu, saksi Triono Putra hendak masuk ke sekolah dan membuka pintu kantor sekolah. Namun betapa kagetnya sebab pintu sekolah sudah terbuka, bahkan gembok pintu sudah hilang dan dirusak. Kemudian Triono, masuk ke dalam kantor dan mengecek barang-barang inventaris kantor yang hilang dicuri orang tidak dikenal. Atas kehilangan tersebut, Triono melaporkan kejadian tersebut kepada atasannya yakni Sudarman AM.Pd (49) yang menjabat Kepsek SDN 32 Talangubi. Kemudian Kepala sekolah SDN 32 Talang Ubi melaporkannya ke Polsek Talangubi. Lalu setelah satu bulan dilakukan penyelidikan akhirnya terungkap para pelakunya berjumlah tiga orang dan dua pelaku berhasil tangkap Ardi dan Eki, sedangkan satu orang pelaku lainnya Sukir (DPO).
Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kapolsek Talangubi Kompol Janton Silaban didampingi Kasubag Humas Iptu Arsyad Agus, setelah melakukan penyelidikan selama satu bulan, pihaknya berhasil mengungkap dan menangkap dua dari tiga pelaku pencurian tersebut. Selain itu juga, pihaknya berhasil mengamankan satu unit mesin Gensed merk Motoyama SPG3800E2 warna hitam kuning, satu buah Dispenser merk Arisa CWD 1L warna abu-abu, empat buah kipas angin merk Sekai warna hitam terbuat dari stainlish.
Adapun modusnya, kata Janton, pelaku masuk dengan cara merusak kunci gembok. Setelah itu, para pelaku menyembunyikan barang hasil curian tersebut di dalam hutan dengan ditutupi daun-daun selama satu minggu. Ketika merasa aman barulah para pelaku menjual hasil curian tersebut kepada pelaku HM (DPO).(ari)
CAPTION FOTO :
Tersangka Eki Satrio
Tersangka Afriansyah
BB Sekolah 1,2 : Tampak kedua pelaku pencurian difoto bersama barang bukti barang hasil curiannya di Mapolsek Talanubi, Kabupaten PALI.
Forsikatri Gelar Silaturahmi di Muaraenim
* Gelar Kegiatan Seminar Kesehatan
MUARAENIM, SRIPO---Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Istri (Forsikatri) se-Sumsel, menggelar kegiatan silaturahmi di gedung DPRD Kabupaten Muaraenim, Rabu (1/6).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua Forsikatri Sumsel IIs Ledy Febrilisa Yansuri S.I.kom, Ketua Forsikatri Kabupaten Muaraenim Rahmayani Aries,
Ketua IKATRI Kabupaten PALI Sri Hartati Martadinata, Wakil Ketua DPRD Muaraenim Dwi Windarti SH MHum, Ketua TP PKK Muaraenim Hj Dr Shinta Muzakir SH MHum, para Ketua dan Wakil Ketua Ikatri se-Sumsel, ratusan istri DPRD se-Sumsel dan anggota DPRD Muaraenim serta organisasi wanita di Kabupaten Muaraenim.
Menurut Wakil Ketua Forsikatri Sumsel IIs Ledy Febrilisa Yansuri S.I.kom, bahwa saat ini, Forsikatri sudah legal, dan kebetulan Propinsi Sumsel yang pertama mengurus kelegalan Forsikatri di Indonesia tempat berkumpulnya istri-istri anggota DPRD se-Sumatera Selatan. Jadi kedepan, kita berkumpul bukan hanya sekedar bersilaturahmi saja tetapi benar-benar mempunyai badan hukum dan setara dengan organisasi wanita lain yang telah ada di Indonesia.
Dengan adanya organisasi ini, lajut IIs, selain sebagai wadah silaturahmi, juga bisa mendukung kinerja suaminya di bidang politik, sehingga mereka bisa bekerja dengan baik. Sebagai istri harus juga memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, karena merupakan fatner kerja. Suami kita dipilih oleh rakyat, maka kita harus bisa melayani terhadap masyarakat. Disini juga, bisa untuk berbagi ilmu, bertukar pendapat dan bertukar informasi. Sebab sebaik-baik ilmu adalah yang mempunyai manfaat terhadap orang banyak.
"Ibu Ikatri, bisa mengalahkan KPK, kalau KPK hanya memeriksa berkas-berkas saja, kalau ibu-ibu memeriksa hingga isi dompet," ujar Iis sambil guyon.
Wakil Ketua Forsikatri Kabupaten PALI
Februanti Suhaimi, bahwa seharusnya kegiatan ini, dilaksnakan di Kaupaten PALI, namun karena sarana dan prasarana terbatas diusia tiga tahun. Selain itu juga menggelar bazar dari Kabupaten PALI dan Muaraenim.
Wakil Ketua DPRD Muaraenim Dwi Winsarti SH MHum, kegiatan Fosikatri ini, benar-benar bisa mendukung kinerja suami dibidang politik. Selain itu juga, dengan kegiatan ini, selain bisa bersilaturahmi, juga bertukar pikiran, ilmu dan pengalaman dan meningkatkan perekonomian di masing-masing daerah.
"Saya harap bisa menyimak kegiatan seminar ini karena sangat baik untuk wanita," ujar Dwi dari Fraksi Demokrat ini.
Ketua TP PKK Kabupaten Muaraenim Dr HJ Shinta Muzakir SH MHum, ini katanya merupakan satu-satunya organisasi forum ikatan istri di Indonesia, mudah-mudahan bisa menjadi wadah silaturahmi.
"Maaf di Muaraenim tidak ada Mall atau supermarket. Disini tenang, tapi banyak wisata alam," ujar Shinta.
(ari)
CAPTION FOTO :
Forsikatri 1,2 : Tampak ratusan istri anggota DPRD se-Sumsel menggelar kegiatan silaturahmi yang dipusatkan di gedung DPRD Kabupaten Muaraenim, Rabu (1/6).
Penyandang Disabilitas Bukan Pengemis
* Muaraenim Gudang Atlit Paralampia
* Lantik Pengurus NPC Kabupaten Muaraenim
MUARAENIM, SRIPO---Image penyandang Disabilitas (cacat) hanya bisa menjadi seorang pengemis harus dihilangkan, sebab sudah banyak bukti jika penyandang disabilitas menjadi orang yang sukses dan sejahtera.
"Jangan hitung yang telah hilang tetapi manfaatkanlah yang masih ada, gunakanlah sebaik mungkin," ujar Ketua
National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Sumsel Rian Yohwari yang diwakili oleh Ketua I Bidang Organisasi NPC Sumsel Hermanto SH, di sela-sela pelantikan NPCI Kabupaten Muaraenim periode 2015-2020 di hotel Griya Sintesa Muaraenim, Rabu (1/6).
Menurut Hermanto, setelah terbentuknya NPCI Kabupaten Muaraenim ini, akan bisa menjadi motivasi para penyandang disabilitas di Kabupaten Muiaraenim, untuk tidak putus ada dan terus berkarya di segala bidang khususnya bidang olahraga. Kedepan, secara perlahan image penyandang disabilitas menjadi pengemis di pinggir jalan untuk dihilangkan, bahkan saat ini, sudah banyak bukti penyandang disabilitas bisa berhasil dan sukses melebihi atlet umum. Sebagai contoh salah satu atlet disabilitas yang sukses berasal dari Desa Sugihwaras, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muaraenim, atas nama Jendri Pangabean yang telah mengharumkan nama Indonesia di Kejuaraan Asean Paragames yang dilaksanakan di Singapura tahun 2015 lalu, dengan meraih tiga emas, satu perak dan satu perunggu. Atas prestasinya ia diberikan bonus hadiah pembinaan dari Kemenpora hampir mencapai Rp 1 miliar. Lalu ada dua atlet disabilitas lagi dari Muaraenim yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur Sumsel dan penghargaan Haornas tahun 2015 dengan berangkat umroh.
"Saya harap kedepan tidak ada lagi orangtua yang malu dan menyembunyikan anaknya yang disabilitas. Bergabunglah di NPCI untuk berkarya," ujar Hermanto.
Dan yang lebih membanggakan lagi, lanjut Hermanto, bahwa Ketua NPCI Sumsel Rian Yohwari (peraih emas tahun 2011 di Real Madrid Spanyol) selain merupakan putra Kabupaten Muaraenim, juga mendapatkan penghargaan dari International Badminton Federation (IBF), bersama dua atlit bulutangkis Indonesia lainnya yakni Taufik Hidayat (periah emas Olimpiade) dan Soni Dwi kuncoro (peraih emas Singapura open tahun 2015).
"Saya yakin Muaraenim bisa menjadi gudang atlit paralimpic dunia, apalagi jika didukung penuh oleh pemangku lebijakan dan stake holder," kata Hermanto.
Dikatakan Hermanto, setelah dilantiknya NPCI Kabupaten Muaraenim, maka sudah mempunyai dasar hukum untuk membentuk sekretariatan dan bisa mengajukan anggaran di Pemkab Muaraenim, sejajar seperti KONI Kabupaten Muaraenim.
Ketua NPCI Kabupaten Muaraenim
Iwan Susanto, NPCI Kabupaten Muaraenim, sebenarnya sudah ada sejak tahun 2014 lalu, namun karena kendala dilapangan, maka baru bisa dibentuk dan dilantik pada tahun 2016. Saat ini, jumlah anggota NPCI Kabupaten Muaraenim sebanyak 100 lebih, dan telah menelurkan beberapa atlit paralimpic baik tingkat regional, nasional bahkan internasional. Bahkan pada tahun 2016 ini, sebanyak 16 atlit dari Muaraenim terpilih mewakili Sumsel ditingkat nasional, dan sedang menjalani Pelatda di Palembang. Untuk itu, ia berharap adanya dukungan penuh baik dari pemerintah dan perusahaan di Kabupaten Muaraenim demi suksesnya kegiatan ini.
"Kami juga ingin berkarya dan ikut mengharumkan nama daerah dan bangsa," ujar Iwan.
Sementara itu Bupati Muaraenim yang diwakili oleh staf ahli Pemkab Muaraenim Panca Surya Diharta SH, dengan prestasi yang telah ditorehkan oleh atlit paralimpic Kabupaten Muaraenim, tentu pihaknya sangat bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan tersebut. Dengan terbentukanya kepenngurusan NPCI Kabupaten Muaraenim, maka tentu harus mempunyai kantor sekretariat dan anggaran. Sebab dengan adanya kantor sekretariat dan dukungan dana tentu akan bisa menambah semangat para atlit untuk berprestasi kembali.
"Nanti kita akan coba masukkan didalam anggaran KONI. Untuk gedung coba ajukan saja, sebab banyak gedung eks perkantoran Pemkab Muaraenim yang kosong dan bisa dipinjampakaikan," ujar Panca. (ari)
CAPTION FOTO :
Pelantikan 1,2,3 : Ketua I Ketua I Bidang Organisasi NPC Sumsel Hermanto SH, melantik kepengurusan NPCI Kabupaten Muaraenim periode 2015-2020 di hotel Griya Sintesa Muaraenim, Rabu (1/6).
Pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Muaraenim masa bhakti 2016-2020.
Ketua. : Iwan Susanto
Sekretaris. : Sairi
Wakil Sek. : Eka Angga Saputra
Bendahara. : Jendi Pangabean
Wakil Bendahara : Hanusran
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Lima Berita 13 Foto"
Post a Comment