Buy and Sell text links

Badan Kehormatan DPRD Ogan Ilir Dihadiahi "Bra Jumbo" Warna Merah


Badan Kehormatan DPRD Ogan Ilir Dihadiahi "Bra Jumbo" Warna Merah

INDERALAYA--Tak puas dengan pernyataan ketua Badan Kehormatan (BK) terkait pernyataan pendesakkan terhadap wakil ketua 2 DPRD OI Wahyudi Maruwan ST, yang memberikan pernyataan di media massa mengenai DPRD OI "buta huruf", pada aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa yang tergabung kedalam Gerakan Persatuan Pemuda Mahasiswa Peduli Sumsel (GPPMS), Kamis (30/6), pukul 11.30, di gedung DPRD OI KPT Tanjung Senai Inderalaya. 

Akhirnya, mereka (pengunjuk rasa, red), menghadiahi badan kehormatan DPRD OI sebuah "Bra" warna merah berukuran Jumbo. Bra tersebut, tersimpan di dalam kotak kardus yang dibungkus kado bertuliskan "Hadiah untuk Badan Kehormatan DPRD Ogan Ilir". Awalnya, pengunjuk rasa mendesak supaya ketua ketua BK DPRD OI Arhandi Thabroni, untuk membuka sendiri kado yang diberikan oleh pengunjuk rasa itu.

Namun, ia menolak untuk membuka kotak kardus tersebut, dengan alasan angota BK DPRD OI tidak menyetujui untuk membuka kado tersebut. Dihadapan ketua BK DPRD OI Arhandi Thabroni, sembari berorasi diluar halaman gedung DPRD OI, akhirnya salah satu pengunjuk rasa, membukakan sendiri kado tersebut.

Ternyata, saat dibuka, kotak kardus berbungkus kado itu, berisikan sebuah bra perempuan yang berukuran cukup besar. Sontak saja, ulah pengunjuk rasa itu, membuat ketua BK DPRD OI dan sejumlah anggota BK, langsung meninggalkan pengunjuk rasa, dan menuju ke ruang paripurna DPRD OI. Aksi unjuk rasa, terus berlangsung dibawah pengawalan ketat aparat Kepolisian Polres OI. 

Mereka (mahasiswa, red) menilai pernyataan "buta huruf" yang diungkapkan oleh wakil ketua DPRD OI tersebut, tentu saja mencoreng citra dan merusak martabat serta kehormatan DPRD OI dimata umum, khususnya masyarakat Kabupaten OI sendiri. "Secara tidak langsung kata-kata buta huruf dianggap menjatuhkan kehormatan dan martabat anggota DPRD OI," Kata Sobirin, selaku koordinator aksi, di lapangan. 

Karena, dijelaskannya, yang duduk sebagai wakil rakyat adalah mereka yang terpilih dan terbaik diantara yang baik dan tentunya mereka (wakil rakyat, red), yang mempunyai basis pendidikan di berbagai jenjang pendidikan tinggi. "Jadi, kami mendesak kepada badan kehormatan DPRD Ogan Ilir untuk segera melakukan sidang kode etik terhadap wakil ketua Wahyudi Maruwan. Kemudian, berikan sanksi setegas-tegasnya terhadap wakil ketua sesuai dengan peraturan kode etik," serunya. 

Setelah lebih kurang satu jam mereka (mahasiswa, red) menggelar aksi orasi dan unjuk rasa, akhirnya, ketua BK DPRD OI Arhandi Thabroni menemui pengunjuk rasa. Selain itu, termasuk juga wakil ketua 2 DPRD OI Wahyudi Maruwan ada di lokasi. "Kami minta kepada adik-adik sekalian (pengunjuk rasa), untuk bersabar dan percayakan kepada kami. Dalam waktu dekat, akan kita tindaklanjuti dan akan kita lakukan rapat untuk mengklarifikasi pernyatan tersebut," ujar Arhandi. 

Sementara, menurut Wahyudi Maruwan, mengatakan, bukanlah tanpa alasan bahwa dirinya memberikan pernyataan di media mengenai DPRD OI buta huruf. Karena, ia menilai sampai saat ini, DPRD OI terkesan enggan menjalani perintah terkait dengan SK Mendagri tertanggal 4 April lalu, perihal pemberhentian Bupati OI non aktif AW Nofiadi, pemberhentian wakil Bupati OI HM Ilyas Panji Alam dan pengangkatan HM Ilyas Panji Alam sebagai Bupati OI defenitif. "Padahal itu sudah jelas," ujar Wahyudi.(cr7)
 


Teks photo : Tak puas dengan pernyataan ketua Badan Kehormatan (BK), akhirnya pengunjuk rasa menghadiahi sebuh bra kepada ketua BK DPRD OI Arhandi Thabroni. 







Terkirim dari Samsung Mobile.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Badan Kehormatan DPRD Ogan Ilir Dihadiahi "Bra Jumbo" Warna Merah"