Bupati Muiaraenim : Ir H Muzakir Sa'I Sohar
INGIN KEMBALI JADI PETANI
Berbagai jabatan dan organisasi sudah diembannya, mulai dari jabatan legeslatif sebagai anggota DPRD Muaraenim dua periode sampai jabatan eksekutif yakni Bupati Muaraenim dua periode juga. Begitupun suka dan duka dan pasang surut karier dipolitik sudah dirasakannya membuatnya semakin matang di dunia perpolitikan. Namun, dibalik lika-liku hidupnya, kesuksesan itu bukanlah dicapai yang mudah tetapi perlu kerja keras, ikhtiar, dan berdoa. Berikut wawancara wartawan Sriwijaya Post dengan Bupati Muaraenim yang populer dipanggil cakuk ini.
SRIPO : Bagaimana pertama kali terjun ke dunia politik ?
Muzakir : Usai menamatkan S1 Fakultas Kimia Unsri tahun 1983, ia mulai belajar
menjadi kontraktor hingga tahun 1991. Untuk dunia politik, ia mulai terjun dikepengurusan Golkar pada tahun 1988. Berbagai macam organisasi diikutinya mulai FKPPI, AMPI, Panca Marga, Kosrgoro dan lain-lain. Setelah 11 tahun berkecimpung diorganisasi, iapun dipercaya menjadi anggota DPRD Muaraenim periode 1999-2004. Kemudian pada periode berikutnya 2004-2009, ia kembali dipercaya menjadi anggota Legislatif dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Muaraenim. Diakhir jabatannya sebagai anggota DPRD Muaraenim, ia diajak almarhum H Kalamudin untuk maju sebagai Cabup dan Cawabup Muaraenim periode 2008-2013. Ditengah perjalanan, Bupati Muaraenim meninggal dunia, dan ia diangkat menjadi Bupati Muaraenim 2008-2013. Kemudian untuk periode selajutnya 2013-2018, ia maju dan berpasangan dengan H Nurul Aman dan kembali terpilih menjadi Bupati Muaraenim.
Apakah Terlintas Menjadi Bupati ?
Muzakir : Setelah tamat Fakultas Kimia Unsri, ia sempat menjadi kontraktor. Meski ayahnya (Sai Sohar) dahulu pernah menjabat Bupati Muaraenim namun tidak terpikir dibenaknya untuk bercita-cita ingin jadi Bupati. Katek terlintas menjadi bupati, bahkan pernah melepas jabatan Ketua Golkar Muaraenim.
INGIN KEMBALI JADI PETANI
Berbagai jabatan dan organisasi sudah diembannya, mulai dari jabatan legeslatif sebagai anggota DPRD Muaraenim dua periode sampai jabatan eksekutif yakni Bupati Muaraenim dua periode juga. Begitupun suka dan duka dan pasang surut karier dipolitik sudah dirasakannya membuatnya semakin matang di dunia perpolitikan. Namun, dibalik lika-liku hidupnya, kesuksesan itu bukanlah dicapai yang mudah tetapi perlu kerja keras, ikhtiar, dan berdoa. Berikut wawancara wartawan Sriwijaya Post dengan Bupati Muaraenim yang populer dipanggil cakuk ini.
SRIPO : Bagaimana pertama kali terjun ke dunia politik ?
Muzakir : Usai menamatkan S1 Fakultas Kimia Unsri tahun 1983, ia mulai belajar
menjadi kontraktor hingga tahun 1991. Untuk dunia politik, ia mulai terjun dikepengurusan Golkar pada tahun 1988. Berbagai macam organisasi diikutinya mulai FKPPI, AMPI, Panca Marga, Kosrgoro dan lain-lain. Setelah 11 tahun berkecimpung diorganisasi, iapun dipercaya menjadi anggota DPRD Muaraenim periode 1999-2004. Kemudian pada periode berikutnya 2004-2009, ia kembali dipercaya menjadi anggota Legislatif dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Muaraenim. Diakhir jabatannya sebagai anggota DPRD Muaraenim, ia diajak almarhum H Kalamudin untuk maju sebagai Cabup dan Cawabup Muaraenim periode 2008-2013. Ditengah perjalanan, Bupati Muaraenim meninggal dunia, dan ia diangkat menjadi Bupati Muaraenim 2008-2013. Kemudian untuk periode selajutnya 2013-2018, ia maju dan berpasangan dengan H Nurul Aman dan kembali terpilih menjadi Bupati Muaraenim.
Apakah Terlintas Menjadi Bupati ?
Muzakir : Setelah tamat Fakultas Kimia Unsri, ia sempat menjadi kontraktor. Meski ayahnya (Sai Sohar) dahulu pernah menjabat Bupati Muaraenim namun tidak terpikir dibenaknya untuk bercita-cita ingin jadi Bupati. Katek terlintas menjadi bupati, bahkan pernah melepas jabatan Ketua Golkar Muaraenim.
Sebagai Anak Mantan Bupati dan Sekarang Menjadi Bupati apa yang dirasakan saat ini ?
Muzakir : Tentu berbeda, karena situasi dan kondisi serta zamannya telah jauh berubah. Dari masa Orde Baru, ke masa Reformasi. Sebagai contoh kalau dahulu zaman ayahnya sistem pengawasan tidak seketat saat ini. Begitupun sistem pemerintahan juga tidak setertib saat ini terutama dalam hal administrasi, aparatur dan sebagainya (Reformasi Birokrasi). Belum lagi lembaga resmi yang mengawasi lebih banyak dan canggih bila dibandingkan sebelumnya.
Sekarang Istri juga akan terjun ke dunia politik menjadi cabup Muaraenim, apa tanggapan ada ?
Muzakir : Pada dasarnya, ia akan mendukung dan mensuport apapun pilihan istrinya, karena istrinya maju murni karena adanya support dan dorongan masyarakat. Dan kebetulan istrinya mencoba melalui jalur Independent dan parpol walapun masih proses, karena apapun bisa terjadi.
Sebagai Bupati dua periode, apa yang masih menjadi PR yang harus dituntaskan ?
Muzakir : Untuk secara umum hampir tidak ada, karena semua pondasi dari misi dan visi SMAS (Sehat Mandiri Agamis dan Sejahtera) sudah berjalan. Mungkin tinggal lagi memolesnya dan melanjutkannya untuk Bupati yang mendatang. Namun bagi Bupati yang datang, mungkin harus mengatasi masalah inflasi yakni dengan membuat tim pengendali inflasi sehingga antara daya beli masyarakat menjadi imbang dengan pendapatan.
Apakah ada keinginan untuk maju Pilgub ?
Muzakir : Setelah menjabat sebagai legeslati dan eksekutif dua periode seperti sudah cukup. Namun ia akan masih berkiprah di dalam organisasi seperti Golkar dan PKKPI.
Setelah pensiun sebagai Bupati apa kegiatan selanjutnya ?
Muzakir : Ia akan focus menjadi petani, namun sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik saat ini. Ia akan mengembangkan pertanian di Talang Gudang, Semende, Muaraenim, seperti buah-buahan, sayur-mayur, kolam ikan, dan tempat olahraga.
Muzakir : Tentu berbeda, karena situasi dan kondisi serta zamannya telah jauh berubah. Dari masa Orde Baru, ke masa Reformasi. Sebagai contoh kalau dahulu zaman ayahnya sistem pengawasan tidak seketat saat ini. Begitupun sistem pemerintahan juga tidak setertib saat ini terutama dalam hal administrasi, aparatur dan sebagainya (Reformasi Birokrasi). Belum lagi lembaga resmi yang mengawasi lebih banyak dan canggih bila dibandingkan sebelumnya.
Sekarang Istri juga akan terjun ke dunia politik menjadi cabup Muaraenim, apa tanggapan ada ?
Muzakir : Pada dasarnya, ia akan mendukung dan mensuport apapun pilihan istrinya, karena istrinya maju murni karena adanya support dan dorongan masyarakat. Dan kebetulan istrinya mencoba melalui jalur Independent dan parpol walapun masih proses, karena apapun bisa terjadi.
Sebagai Bupati dua periode, apa yang masih menjadi PR yang harus dituntaskan ?
Muzakir : Untuk secara umum hampir tidak ada, karena semua pondasi dari misi dan visi SMAS (Sehat Mandiri Agamis dan Sejahtera) sudah berjalan. Mungkin tinggal lagi memolesnya dan melanjutkannya untuk Bupati yang mendatang. Namun bagi Bupati yang datang, mungkin harus mengatasi masalah inflasi yakni dengan membuat tim pengendali inflasi sehingga antara daya beli masyarakat menjadi imbang dengan pendapatan.
Apakah ada keinginan untuk maju Pilgub ?
Muzakir : Setelah menjabat sebagai legeslati dan eksekutif dua periode seperti sudah cukup. Namun ia akan masih berkiprah di dalam organisasi seperti Golkar dan PKKPI.
Setelah pensiun sebagai Bupati apa kegiatan selanjutnya ?
Muzakir : Ia akan focus menjadi petani, namun sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik saat ini. Ia akan mengembangkan pertanian di Talang Gudang, Semende, Muaraenim, seperti buah-buahan, sayur-mayur, kolam ikan, dan tempat olahraga.
BIOFILE :
Nama : Ir H Muzakir Sa'I Sohar
TTL : Lahat, 17 September 1956
Nama Orangtua :
Ayah : Kol Pur H M Sai Sohar
Ibu : Hj Murayah
Nama Istri : Dr Hj Shinta Paramitha SH MHum
Nama Anak :
1. Aditya
2. Frisa SH
3. Leon Dita El Islamia
4. Muhamad Fery (Boboy) Fakultas Kedokteran Unsri
Jabatan Organisasi :
1.Ketua PD FKPPI Sumsel
2.Ketua DPD Golkar Muaraenim
Riwayat Pendidikan :
1.SD Persit Palembang 69
2.SMP Xaverius II Palembang 72
3.SMAN 1 Palembang 75
4.S1 Fakultas Kimia Unsri 83
0 Response to " "
Post a Comment