Buy and Sell text links

Tidak Ada Pemeriksaan Saksi

Tidak Ada Pemeriksaan Saksi

INDERALAYA--Empat hari pasca insiden tenggelamnya dua mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang meninggal dunia saat mereka mengikuti latihan dasar organisasi kepemimpinan BEM FKIP Unsri, Minggu (26/3) lalu, sampai saat ini, pihak Kepolisian telah memintai keterangan sejumlah saksi yang pada saat kejadian berada di lokasi TKP rawa cerukkan belakang kampus Unsri Inderalaya. Akan tetapi petugas enggan mempublikasikan hasil dari pemeriksaan saksi tersebut. Pantauan di Mapolres OI, Kamis (30/3) khususnya di ruang penyidik Unit Pidana Khusus (Pidsus) Polres OI, dari pukul 10.00, sampai dengan 14.30, bila dibandingkan sebelumnya, Polres OI nampak melakukan pemeriksaan terhadap belasan mahasiswa Unsri, khususnya panitia penyelenggara kegiatan. Namun (kemarin, red), tidak ada satu pun mahasiswa Unsri yang diperiksa oleh penyidik. Dari informasi diterima, Polres OI baru memasukkan surat pemanggilan terhadap pihak Unsri.

Berdasarkan pantauan di lingkungan Fakultas FKIP Unsri, seperti biasa suasana kampus tetap berjalan, sejumlah mahasiswa nampak ramai menjalankan aktivitas belajar mengajar. Sementara diketahui, pihak Unsri telah membentuk tim investigasi untuk memgetahui apakah adanya kelalaian dari peristiwa yang menewaskan dua mahasiswa FKIP Progdi PLS Taufi (19) dan QZ beberapa hari yang lalu, saat mereka mengikuti kegiatan pelatihan dasar kepemimpinan BEM FKIP Unsri. Pihak Dekanat juga akan memintai keterangan dari penyelenggara kegiatan terkait kronologis peristiwa tersebut. 

Diberitakan, sebelum meninggal dua tenggelam didalam rawa cerukkan belakang kampus Unsri Inderalaya, alm Taufik dan QZ sempat melakukan penyeberangan basah sebagai bagian dari kegiatan pelatihan dasar organisasi kepemimpinan BEM FKIP Unsri. Mereka berjalan sejauh enam meter di pinggir kanal dengan cara beriringan sebanyak 6 orang dengan tujuan mengambil logo BEM yang telah terpasang di ranting pohon yang ditancapkan disepanjang kanal. Logo BEM tersebut berada di dalam kantong asoy warna hitam dalam posisi tertancap diatas ranting pohon. 

Diduga adanya unsur kelalaian, panitia penyelenggara meminta mereka untuk berjalan ke arah lumpur. Padahal, kondisi didalam lumpur itu, memiliki kedalaman air yang cukup dalam. Nahas bagi keduanya, diduga tidak bisa berenang, beberapa menit kemudian, dua mahasiswa tersebut terperosok dan seketika tenggelam dan hilang hingga ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. 

Dari hasil temuan olah TKP yang dilakukan pihak Polres OI, sebelum kejadian tidak ada safety atau pengaman yang digunakan oleh mahasiswa selama menjalankan kegiatan Diksar tersebut, seperti pelampung, ban, serta alat pendukung lainnya tidak ditemukan. Dari hasil olah TKP Polisi hanya menyita, perangkat peralatan penyelenggara antara lain denah lokasi, kaos kaki, ranting serta kantong plastik warna hitam.(cr7)























Terkirim dari Samsung Mobile.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tidak Ada Pemeriksaan Saksi"