Buy and Sell text links

3011bew2.kot

Foto --- IGUN

Habib Mahdi: Tetap Satu Komando

PALEMBANG, SRIPO --- "Tetap jaga ukhuwah dan tetap satu komando jangan sampai terprovokasi," teriak Habib Mahdi, kepada ratusan peserta gerakan aksi bela Islam yang bertolak ke Jakarta, Rabu (30/11).

Habib Mahdi sebagai Ketua Front Pembela Islam (FPI) Sumsel, menekankan kepada ratusan massa peserta yang berangkat ke Jakarta untuk aksi damai, agar patuh dan ikutin perintah komando ulama.

"Yang kita tekankan kepada peserta, agar semuanya harus patuh dengan ulama. Karena untuk menjadi peserta aksi syaratnya harus ikhlas, taat komando dan damai. Perlu diketahui, kami ini biaya ongkos sendiri, karena kami ini berangkat dengan ikhlas. Tidak benar ada bayaran, karena ini gerakan hati nurani sebagai umat muslim," ujar Habib Mahdi.

Secara simbolik Habib Mahdi melepaskan keberangkatan ratusan peserta aksi sebanyak 12 kendaraan bus. Sejak dari pagi hari, ratusan peserta berkumpul di Markas DPD FPI Sumsel Jalan Dr M Isa Lorong Gubah Kelurahan Kuto Batu Kecamatan IT II Palembang.

"Yang berangkat dari sini (Markas FPI) ada 12 bus yang jumlahnya 500-an orang dan ini hanya simbolik. Totalnya yang berangkat dari Sumsel lebih banyak dari kemarin (4/11) yakni sekitar 20 ribu orang. Kita juga berterima kasih kepada umat muslim Sumsel yang telah memberikan bantuan moril dan materilnya," ujar Habib Mahdi.

Sebelum berangkat, ratusan peserta terlebih melakukan ziarah ke Pemakaman Gubah di dekat Markas FPI. Massa peserta aksi dibagi sesuai kelompok dan dipimpin koordinator masing-masing yang sudah ditunjuk sebelumnya.

Teriakan takbir membangkitkan jiwa ratusan peserta aksi untuk bertolak ke Jakarta. Peserta tua dan muda berbaur menjadi dalm satu kelompok yang mayoritasnya mengenakan peci bulat berwarna putih. "Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...," teriak massa aksi sebelum menaiki kendarran bus.

Sejumlah peserta yang berangkat mengaku merasa terpanggil untuk mengikuti aksi damai di Jakarta. Peserta berkeyakinan bahwa membela agama Allah, maka Allah akan membelanya baik di dunia dan di akhirat.

"Saya iklhas untuk berangkat ini. Bahkan ini yang keduanya kalinya pada 4/11. Sementara ini saya tidak berdagang dulu dan dagangan saya tititpkan kepada teman di pasar," ujar Anton (23), peserta aksi yang kesehariannya berdagang pakain di Pasar 16 Ilir.

Bukan hanya Anton yang rela meninggalkan aktifitasnya sebagai pedagang. Begitu juga dengan Haris (62) yang juga berprofesi sebagai pedagang. Meskipun usianya sudah tua, namun Haris tetap berkeinginan ikut aksi damai di Jakarta dalam untuk memperjuangkan pembelaan agama Islam yang diduga ada penistaan.

"Saya tinggalkan anak dan istri, ini demi bela agama. Urusan dagang juga saya tinggalakn dulu. Saya ikutaksi ini ikhlas dan memang sudah menjadi kewajiban sebagai umat muslim," ujar Haris yang berdagang di Pasar Kuto Palembang.

Begitu juga dengan Amir (40) yang profesi sebagai guru PNS. Amir bertolak ke Jakarta atas panggilan hati nurani untuk memperjuangkan agama Islam. "Saya PNS sebagai guru sekolah SMP. Kebetulan saya pengawas siswa semesteran. Karena ada jed aliburnya, jadi saya berangkat bersama rombongan majelis taqlim. Sebetulnya pada 4/11 saya berniat berangkat, tapi masih kerja," ujarnya.(bew)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3011bew2.kot"