Buy and Sell text links

Dua Berita

Perampok Dobrak Rumah Toke Karet
* Perampok Gondol Uang Rp 900 Juta dan Emas 40 Suku
MUARAENIM, SRIPO---Sedikitnya tujuh perampok bersenpi menggunakan penutup muka merampok keluarga toke karet Mursalin (35) warga Dusun 1, Desa Gumai, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim. Meski tidak ada korban jiwa, namun uang senilai Rp 900 juta dan emas 40 suku, berhasil digondol kawanan perampok, Sabtu (30/7) sekitar pukul 02.15.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, Minggu (31/7), aksi perampokan yang sangat menghebohkan warga setempat, awal para pelaku yang berjumlah sekitar tujuh orang dengan menggunakan senpi dan penutup wajah, melumpuhkan delapan penjaga (anak kapak) dirumah korban. Ke delapan penjaga tersebut di paksa untuk saling mengikat diri dengan menggunakan tali plastik. Usai dilumpuhkan, lalu lima pelaku masuk ke dalam rumah dengan mendobrak pintu depan dengan menggunakan kayu bulat hingga pintu jebol dan rusak, sedangkan dua pelaku berjaga-jaga diluar sambil mengawasi penjaga yang dilumpuhkan dengan menenteng senpi. Setelah berhasil masuk, ke-lima pelaku masuk ke dalam kamar pasangan suami istri Mursalin dan
Mistaria yang sedang tertidur lelap. Kemudian salah seorang pelaku membangunkan korban dan dibawah ancaman senpi, para pelaku memintanya untuk menunjukkan harta simpanannya dan jika tidak dituruti mereka mengancam akan membunuhnya. Karena suara gaduh dan ribut-ribut, kedua anak korban yang masih kecil-kecil yakni Toto (4) dan Mutia (7) serta pembantunya Leni, terbangun sambil menangis ketakutan. Khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap anggota keluarga, korban akhirnya menyuruh istrinya untuk menunjukkan harta simpanannya yang disimpan dalam brankas. Setelah lemari brankas terbuka, para pelaku langsung mengambil uang tunai sekitar Rp 900 juta rupiah, dan 40 suku yang terdiri dari 20 suku kalung, 10 suku gelang dan 10 suku cincin. Setelah berhasil ke tujuh pelaku langsung melarikan diri dengan santainya ke dalam kegelapan hutan.
Setelah pelaku menghilang, sekitar 10 menit kemudian, salah satu anak korban berhasil melepaskan diri dari ikatan, dan langsung melepaskan ikatan kedua orangtuanya. Kemudian korban langsung keluar rumah dan berusaha memberitahukan musibah yang dialaminya ke petugas Polsek Gelumbang dan keluarganya yang tersebar di desa-desa sekitarnya untuk melakukan pengejaran.
Sedangkan menurut Dion salah seorang sepupu korban, membenarkan adanya aksi perampokan yang menimpa kerabatnya. Dari informasi keluarganya, bahwa para pelaku sekitar tujuh orang, satu orang menggunakan topeng seperti ninja, sedangkan sisanya hanya menggunakan penutup mulut (debu). Seluruh perampok menggunakan senpi. Pada saat kejadian, kondisi desa sedang mati lampu, dan kebetulan rumah korban terang sebab menggunakan genset. Uang tersebut sebenarnya untuk membayar karet. Saat ini, korban masih trauma dan shock atas kejadian tersebut.
"Kejadiannya cepat, awalnya mereka mengintai, lalu melumpuhkan penjaga dan menguras harta. Setelah itu mereka pergi cukup santai. Saya duga pelakunya lebih dari tujuh di suatu tempat, karena ketika merampok mereka tidak terlihat membawa kendaraan bermotor, hanya tiba-tiba muncul saja," katanya.
Sementara itu Kapolres Muaraenim AKBP
Hendra didampingi Kasubag Humas AKP Arsyad Agus, saat ini, pihaknya sedang sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan alat-alat bukti serta saksi, guna penyelidikan lebih lanjut. Dan mudah-mudahan dalam waktu dekat para pelakunya bisa cepat terungkap.
"Kita sedang lidik, dan mudah-mudahan kali ini pelakunya cepat tertangkap," ujar Kapolres Muaraenim ini.(ari)
CAPTION FOTO :
Dirampok 1,2,3 : Tampak kondisi rumah korban pasca dirampok oleh sedikitnya tujuh perampok menggunakan senpi dan penutup wajah. Meski tidak ada korban jiwa, uang Rp 900 juta dan emas 40 suku berhasil dibawa perampok, Sabtu (30/7) sekitar pukul 02.15.


PALI Gali Potensi Tinju Pantai Dongkrak Sektor Pariwisata
PALI, SRIPO---Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Heri Amalindo berinisiatif akan menjadikan kejuaraan tinju pantai (beach boxing) di Kabupaten PALI sebagai salah satu magnet tujuan pariwisata.
"Ini jika terlaksana, merupakan yang pertama di Indonesia. Tinju pantai ini, akan menggunakan media pasir," ujar Heri, Minggu (31/7).
Menurut Heri, sebelumnya, promotor tinju Sutrija berniat akan menggelar tinju pantai pertama di Indonesia pada tanggal 24 September 2016 mendatang di Kabupaten PALI, Sumatera Selatan. Sebanyak 10 petinju asing dari total 80 peserta bakal meramaikan kejuaraan beach boxing. Dan kesempatan ini, merupakan moment Kabupaten PALI untuk membangkitkan gairah pariwisata di tempatnya. Kejuaraan tinju pasir pertama ini, juga nantinya akan ada kelanjuta jenjangnya ke level lebih tinggi yakni kejuaraan serupa di tingkat Asean, bahkan ke level tingkat dunia.
"Nanti kita akan membuat pesta budaya dan pasar malam selama kejuaraan berlangsung. Sebagai daerah yang baru terbentuk tahun 2013 lalu, tentunya kami ingin mengenalkan daerah kami. Dengan dikenalnya daerah kami akan membuat masyarakat luar berdatangan ke daerah kami," ujarnya.
Terkait dengan format kejuaraan tinju pantai ini, lanjut Heri, akan mempertandingkan 16 petinju di masing-masing kelas. Jumlah tersebut ditentukan karena mengusung format kompetisi knock-out atau sistem gugur. Adapun kelas yang dipertandingkan berada di lima kategori yakni kelas terbang junior, kelas bantam junior, kelas bulu junior, kelas bulu, dan kelas ringan. Petinju di masing-masing kelas akan memperebutkan sabuk juara dan uang sebesar Rp 150 juta.
Masih dikatakan Heri, potensi pariwisata budaya cukup banyak jika dikembangkan seperti situs Candi Bumi Ayu yang merupakan satu-satunya candi di Sumatera Selatan. Situs ini sangat menarik karena candi Bumi Ayu merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya. Di samping itu, potensi migas sangat menarik untuk dikenalkan. Apalagi potensi migas di PALI pernah menjadi penghasil migas terbesar di Indonesia sejak tahun 1918 lalu.(ari)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dua Berita"