Foto: SRIPO/EVAN HENDRA
Teks Foto: KARET TURUN - Produksi getah karet mengalami penurunan menjelang musim kemarau. Selain itu, harga juga mengalami penurunan.
Petani Karet Makin Terpuruk
//Produksi dan Harga Getah Karet Turun
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Petani karet di Kabupaten OKU Timur memasuki musim kemarau semakin terpuruk menyusul getah karet yang semakin menurun ditambah lagi dengan harga yang makin terpuruk.
Seperti diungkapkan Deni, petani Karet di Desa Margomulyo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur ketika dikonfirmasi Rabu (1/8). Menurutnya, getah karet saat ini mengalami penurunan hingga 50 persen akibat musim kemarau uang dibarengi dengan musim gugur daun karet.
Bukan hanya itu, harga yang semakin anjlok juga membuat petani semakin enggan untuk melakukan penyadapan karena antara hasil dengan biaya operasional tidak sesuai bahkan terkadang harus menutupi dari usaha lain. Biasanya lanjut Deni, hasil getah karet dari kebunnya seluas satu Hektare (Ha) lebih mencapai hingga 100 Kilogram. Namun sejak musim kemarau kebun miliknya hanya mampu menghasilkan getah karet sebanyak 50 Kilogram.
"Harga juga saat ini mengalami penurunan menjadi Rp.6.000 hingga Rp 7.300 per kilogram. Sebelumnya harga mencapai hingga Rp. 7.500 hingga Rp. 8.000 Per kilogram," katanya.
Dengan menurunnya hasil getah dan harga kata dia, sejumlah petani mulai enggan dan membiarkan tanaman karet mereka tidak disadap karena hasilnya tidak bisa menutupi biaya operasional. Bahkan lanjutnya, beberapa pengusaha karet saat ini mulai mencari pekerjaan sambilan secara serabutan untuk menutupi kebutuhan biaya pendidikan dan biaya rumah tangga. (hen).
0 Response to "Berita Martapura Rabu (1/8) petani karet makin terpuruk"
Post a Comment