Sering Didata Tapi tak Jelas
//Pedagang Pasar Cinde Pasrah
PALEMBANG, SRIPO --- "Sampai sekarang kami belum tahu mau berjualan dimana lagi kalau memang benar Pasar Cinde ini mau dibongkar. Jadi sekarang ini saya pasrah saja," ujar Maryam, (61), salah satu pedagang di Pasar Cinde Palembang, Kamis (6/10).
Ditanyai apakah sudah dilakukan pendataan terhadap pedagang Pasar Cinde terkait rencana pemerintah akan revitalisasi, Maryam yang sudah 40 tahun lebih terhitung sejak 1970 sudah berdagang di pasar tradisional Cinde, tak begitu diambil pusing. Dikarenakan pihak pengelola Pasar Cinde sudah berulang kali melakukan pendataan yang akhirnya tak kunjung jelas.
"Sudah sering didata, terakhir dua bulan lalu, tapi tidak ada kejelasan. Kalau mau dipindahkan harus jelas, sampai sekarang belum ada lokasi tempat pindahnya. Kalau mau dipindahkan jangan jauh-jauh, karena kami mau cari makan," ujarnya.
Sama halnya diungkapkan Mbah Kati (66), pedagang Pasar Cinde yang juga paling lama berjualan sayuran di Pasar Cinde, ia hanya pasrah kalau memang mau dipindah. Tapi diharapkan agar pihak pemerintah memberikan solusi mencari lokasi tempat yang baru untuk pedagang agar bisa berjualan.
"Kami ini pedagang dan juga manusia. Kalau mau dipindahkan dengan alasan mau diperbaiki, harus ada tempat dulu. Pedagang di Pasar Cinde ini banyak sekali orangnya. Selama ini retribusi dan bayar listrik, kami membayarnya dengan lancar," ujar Mbah Kati.
Terkait adanya statment Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang mengatakan bahwa Pasar Cinde bukan cagar budaya, Mbah Kati dan Maryam yang keduanya pedangan paling lama di Pasar Cinde hanya tersenyum menanggapinya. Keduanya pun langsung menatapi tidang dan langit-langit Pasar Cinde yang meminta Sripo untuk menilainya sendiri.
"Pasar Cinde ini bisa dikatakan keramat dan penuh dengan cerita budayanya. Bisa kualat nantinya jika bilang Pasar Cinde ini hanya pasar biasa. Perlu diketahui, orang Inggris dan negara-negara lain tahu dengan Pasar Cinde ini yang terkenal sebagai pasar tradisional di Palembang," ujar Maryam.
Bahkan Maryam menceritakan, bahwa sekitar dua bulan lalu ada kunjungan orang Kementerian Budaya dari Jakarta. Orang Kementerian Budaya itu bilang bahwa pasar tradisional Cinde perlu dipertahankan. Karena tradisionalnya masih melekat meskipun berada di tengah kota.
"Selama 40 tahun saya berjualan di Pasar Cinde ini, setahu saya belum pernah pak gubernur berkunjung ke Pasar Cinde. Kalau Pasar Cinde ini mau jadi mal, saya rasa sudah banyak mal di Palembang ini. Jadi dimana lagi mencari pasar tradisional yang bisa tawar menawar," ujarnya.(bew)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "0610bew1.kot"
Post a Comment