Ketek Bermuatan Sepuluh Orang Terbelah Setelah Hantam Batu.
EMPATLAWANG,SRIPO-- Perahu ketek bermuatan sepuluh orang diantaranya lima orang penumpang dewasa, lima orang anak-anak hendak pergi berwisata lebaran ke jembatan musi ll Tebingtinggi melalui jalur sungai musi menggunakan perahu ketek, Senin(12/09/2016) sekitar pukul 15.00
Naas sebwlum tiba kelokasi perahu yang dikemudikan Hendri(27) Warga Pulau mas Kecamatan Tebingtinggi Empatlawang menabrak batu di areal lubuk Puyang gadis.
Menyebabkan perahu ketek terbelah dan mengakibatkan satu korban tewas Emi(40), warga Pasar Ulu Tebingtinggi tewas. Setelah diketahui warga melihat korban mengapung di dibawah jembatan musi Tebingtinggi.
Sedangkan korban selamat Cik Inten, Emi Tanjungberingin, Nur, Rika, Ivan dan Agung sebagai kenek.
Dua korban masih dilakukan pencarian Eja(10) dan Riko(10).
Saat ini pengemudi ketek Hendri(27) telah diamankan di Mapolres Empatlawang.
Dua korban belum ditemukan saat ini masih dilakukan pencarian oleh tim Tagana, kepolisian dibantu warga menggunakan perahu karet, ban, perahu ketek.
Saat ini tim Taruna Siaga Bencana(Tagana) masih terus melakukan pencarian lokasi pencarian sekitar 13 Km dari lokasi kejadian.
"Pencarian masih dilakukan, selain perahu karet perahu ketek milik warga juga diturunkan membantu pencarian, "kata Hasbullah pimpinan Tim Tagana yang melakukan pencarian.
Hasbullah mengakui pihaknya keaulitan melakukan pencarian korban karena kondiai sungai Musi yang keruh karena hujan berapa hari lalu.
"Keaulitan kami melakukan pencarian karena sungai musi keruh, namun tetap kita lakukan upaya pencariannya," jelasnya.(cr27)
Said bar
Cik Inten diselamatkan Puing Perahu
Rasa trauma masih terlihat dari raut muka Cik Inten(50) warga Pasar ulu Kelurahan Pasar Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Empatlawang, setelah selamat dari maut perahu ketek yang di tumpanginya terbelah dan karam.
Ia bersama anaknya Ivan(10) ikut selamat dalam kejadian ini padahal wanita yang sehari-hari sebagai pedagang ini diselamatkan puing-puing perahu ketek yang terbelah sambil menyelamatkan anaknya yang ikut tengelam untuk menaiki sekeping papan ketek.
"Beruntung ada papan bekas perahu itu, kalau idak mati kami, beruntung aku sama anak aku
Selamat," katanya.
Ia mengatakan rencananya ia dan Ibu-ibu lainya ingin berwisata lebaran ke Jembatan kuning(jembatan musi II) Tebingtinggi lewat sungai.
"Kami tu mau ke Jembatan kuning jalan-jalan lebaran, " terang Cik Inten.
Sementara pengemudi ketek Hendri(27) mengatakan saat kejadian perahu sempat oleng
Sebelum perahu terbelah.
Ia mengaku perahu ketek yang di kemudikanya sering digunakan untuk mencari material pasir. Hanya sesekali untuk angkutanbpenumpang. Karena mencari pendapatan lain
"biasanya saya cari pasir pakai ketek itu, sesekali saja antar penumpang, karena nyari seseran," katanya.
Ia mengakui dari penumpang ia dibayar per satu orang sebesar Rp 2 ribu untuk mengantar ke jembatan kuning.
(Cr27)
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
0 Response to "Berita"
Post a Comment