Bank Mandiri Bidik Sektor Fixed Income
PALEMBANG, SRIPO -- Sebagai upaya untuk meminimalisir kredit yang bermasalah, Bank Mandiri mulai membidik sektor Fixed income (yang bergaji tetap) untuk penyaluran credit consumer loan.
Hal ini dikatakan Regional CEO bank Mandiri Sumatera II Riduan. "Sektor ini lebih minim resiko kredit macet, untuk itulah Bank Mandiri dalam penyaluran kredit menyasar ke sektor fixed income," tuturnya, Selasa (13/9)
Ditemui saat acara sharing bersama media yang dihadiri manajemen Bank Mandiri, Riduan mengatakan, Bank Mandiri secara berlahan melakukan penurunan suku bunga kredit.
Untuk kredit perumahan khusus nasabah prioritas suku bunga yang ditawarkan hanya 8,5 persen fixed 5 dan 3 tahun. Sebagai daya tarik Mandiri memberikan bonus berupa free Safe Deposit Box (SDB) dan pasilitas kredit card selama dua tahun.
"Sejauh ini NPL net kami untuk wilayah Sumatera II 1,47 persen. Tentu ini sudah jauh lebih sehat. Hingga akhir tahun akan terus kami tekan," katanya
Ditambahkannya, kredit yang diarahkan pada nasabah adalah KPR dan Kredit tanpa agunan (KTA). Dengan menggunakan sistem payroll, Bank Mandiri merasa sangat aman untuk mengucurkan kredit, sebab sebelum kredit diberikan pihak analis bisa memetakan kemampuan bayar berdasarkan penghasil real nasabah setiap bulannya.
Untuk suku bunga kredit tanpa agunan, bank mandiri memberikan suku bunga yang cukup ringan. Penawaran bunga KTA setara 0,81 persen flat perbulan untuk limit pinjaman sampai dengan Rp100 juta.
Sementara penawaran yang lebih mudah 0,74 persen untuk pinjaman Rp100-200 juta dan untuk pinjaman Rp200 juta keatas hanya 0,64 persen.
Suku bunga murah ini diberlakukan juga dalam rangka HUT bank Mandiri yang-18.
"Sejauh ini pertumbuhan baki debet consumer loan YOY di Palembang sudah Rp171 miliar atau tumbuh 10,86 persen. Sedangkan peningkatan year to date (YtD) sebesar Rp133 miliar tau 8,26 persen" jelasnya.
"Pencairan yang sudah kami lakukan untuk consumer loan sampai dengan 31 agustus di area palembang Rp412,80 miliar dari target sampai akhir tahun Rp518,8 miliar. Artinya untuk mencapai target kami tinggal mengejar sedikit lagi," tambah Riduan.
Sektor kredit konsumen yang digawangi KPR dan KTA sejauh ini masih cukup produktif menyumbang kinerja, makanya dari sisi pertumbuhan kontribusinya cukup besar.
"Sasaran kami kesektor individu dari kalangan karyawan tentu salah satu strategi yang tepat ditengah kondisi perekonomian sekarang. Meski demikian, kami tidak mengesampingkan sekto lain seperti komoditi dan pertanian, hanya saja pemilihan debiturnya sangat selektif, sebab jika salah maka rasio kredit bermasalah akan membengkak," tutupnya.(cr26)
Caption
Regional CEO bank Mandiri Sumatera II Riduan bersama jajaran saat hadir dalam sharing bersama media.
0 Response to "Bank Mandiri Bidik Sektor Fixed Income"
Post a Comment