Buy and Sell text links

Kontur Jalan di Sumsel Cocok Gunakan Aspal Karet


Kontur Jalan di Sumsel Cocok Gunakan Aspal Karet
//Muba Miliki Pabrik Aspal Karet Pertama di Sumsel

Laporan Wartawan Sripoku.com, Fajeri Ramadhoni

SRIPOKU.COM, MUBA --Ide memanfaatkan karet sebagai bahan baku aspal kini berhasil terwujudkan setelah Bupati Muba, Dodi Reza meresmikan pabrik aspal karet pertama di Sumsel Senin (26/10/2020). Apalagi pabrik aspal karet tersebut resmi beroperasional di Bumi Serasan Sekate dan secara otomatis membawa angin segar bagi petani karet untuk bersemangat dalam meningkatkan produksinya.

Alasan utama Dodi mendirikan pabrik karet ini tak lain karena mayoritas penduduk di Muba menggantungkan hidupnya dari karet. 

"Sekitar 300 ribu hektar kebun karet itu sebagian besar dimiliki oleh masyarakat. Kalau harga karet jatuh karena pasar dunia makan akan banyak masyarakat yang sengsara," ujarnya saat diwawancarai di sela peresmian Instalasi Pengolahan Aspal Karet dan Uji Gelar Aspal Karet Berbasis Lateks Terpravulkanisasi di Kabupaten Muba di Workshop Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muba, Senin (26/10/2020). 

Pemilihan bahan dasar dari karet sendiri bukan tanpa alasan. Karena menurutnya teknologi ini bisa diandalkan untuk kondisi topografi dari jalan-jalan kabupaten Muba maupun di Sumsel yang sebagian besar adalah rawa-rawa.

"Jadi kondisi jalanan kita ini, kontur tanahnya tidak stabil. Jika menggunakan alternatif lain seperti aspal plastik atau aspal dari biji besi, belum cocok digunakan di kontur tanah kita. Terlebih lagi tidak bisa memberikan keuntungan banyak bagi petani karet," jelasnya.

Kelebihan menggunakan aspal karet sendiri adalah dari awetnya usia jalan yang akan bertahan lama dalam kondisi alam yang labil. Maka itu Dodi menilai aspal karet apalagi sudah menjadi lateks akan sangat berguna ke depannya sebagai perbaikan infrastruktur jalan.

"Misalnya kit membangun jalan sepanjang 1 Km, paling bisa dibangun hanya 800-900 meter dengan biaya yang sama menggunakan aspal karet. Tapi keuntungannya adalah umurnya lebih panjang dan petaninya bisa mendapatkan keuntungan puluhan Miliar kalau membutuhkan ratusan ton untuk digunakan membuat aspal," terangnya.

Maka itu aspal karet ini langsung menolong tingkat pendapatan masyarakat dan itu yang jadi pertimbangan utama karena dari sisi suplai sangat melimpah, dan dari sisi harga akan ditingkatkan lagi. Terlebih dari aspek teknis ternyata aspal karet sangat cocok digunakan di jalanan provinsi Sumsel.

"Dan kita akan terus memproduksi, karena nanti ada mesin lateks yang tidak akan berhenti memproduksi aspal saja. Tapi variannya banyak seperti sarung tangan, lalu pelingdung tabung LPG. Kalau petani dibekali edukasi yang baik oleh UPTD dan diberika mesin untuk mengolah lateks, bisa jadi nanti kita akan menjadi sentra lateks," ungkapnya.

Lanjutnya, pabrik aspal karet Muba ini diproyeksi akan mampu menyerap 20 ribu ton lebih lateks pekat produksi petani Muba per bulan. Hal ini sangat diyakini dalam upaya yang tidak hanya menstabilkan perekonomian dari sektor perkebunan karet namun juga kontribusi nyata dalam upaya memulihkan ekonomi nasional. 

"Pabrik aspal karet Muba ini kontribusi nyata dalam upaya andil memulihkan perekonomian nasional, ini juga sejalan dengan misi Presiden RI Joko Widodo mendukung percepatan serta peningkatan kualitas pembangunan strategis nasional," jelasnya.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono PhD diwakili Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR, Ir Achmad Gani Ghazaly Akman M Eng Sc mengatakan, Kabupaten Muba sangat konsisten dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Hal ini terbukti sejak 2018 lalu dimana Kabupaten Muba menjadi daerah pertama yang telah merealisasikan pembangunan jalan aspal di Desa Mulyorejo, B4 Kecamatan Sungai Lilin, di desa ini jalan sepanjang 465 meter telah rampung dibangun jalan aspal karet dan mampu menyerap karet rakyat sejumlah 8,49 ton," ujarnya. 

Maka itu atas inisiasi dan inovasi tersebut Pemkab Muba mendapat reward dari Kementerian PUPR dan mendapatkan dana insentif sebesar Rp20 Miliar yang kemudian oleh Bupati Muba Dodi Reza insentif tersebut dialokasikan kembali untuk pembangunan jalan aspal karet di sejumlah ruas jalan Kabupaten Muba.

"Dari sisi kualitas tentu aspal karet lebih baik dibandingkan aspal biasa serta dari sisi ketahanan usia ketahannya jauh lebih kuat. Sesuai arahan pak Presiden RI penerapan pembangunan jalan aspal karet ini harus terus berjalan, dan saya berharap keberadaan pabrik aspal karet Muba ini dapat memudahkan daerah lainnya khususnya di Sumsel untuk memperoleh sumber aspal karet yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan yang menggunakan dana APBD masing-masing daerah," ujarnya. 

Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi apa yang telah direalisasikan Pemkab Muba dalam  upaya percepatan pembangunan infrastruktur dan program inovasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani karet. 


"Pabrik aspal karet di Muba ini dibangun sudah sangat besar dan baik, mari kita bersama-sama memanfaatkannya demi meningkatkan perekonomian dan kualitas pembangunan infrastruktur. Dan mudah-mudahan dengan adanya launching ini, kabupaten Muba bisa mensuplai kabupaten-kabupaten kota lain yang AMPnya berkebutuhan terhadap aspal bercampur karet,"Pungkasnya.


Perlu diketahui Kabupaten Muba merupakan salah satu Kabupaten penghasil karet terbesar di Sumsel. Pada  tahun 2019, luas perkebunan karet mencapai 337  ribu hektar dengan produksi karet kering 152 ribu ton. komposisi kepemilikan perkebunan karet di Muba didominasi perkebunan rakyat sebesar 90 persen. (dho)

Jadikan gambar sebaris

Jadikan gambar sebaris




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kontur Jalan di Sumsel Cocok Gunakan Aspal Karet"