5 ribu Hektare Lahan Sawah di OKU Selatan Hilang,
* Dinas Pertanian Sebut Beralih Fungsi
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Alan Nopriansyah
MUARADUA, SRIPO--Garapan lahan persawahan komuditas petani padi di Kabupaten OKU Selatan semakin berkurang, berdasarkan data dari sensus pertanian tahun 2019 semula terdata 17.186 Ha mengalami pengurangan seluas 6.014,56 hektare lahan sawah. Kamis (15/10/2020).
Saat ini setelah verifikasi dan validasi luas sawah melalui konsultan dari PU dan BPN dengan hasil dilapangan luas lahan sawah di Bumi Serasan se-Andanan menyisahkan 11.171,44 Ha lahan persawahan yang diusulkan Pemprov ke Kementrian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Pengurangan 6 ribu hektare lahan sawah di OKU Selatan dikatakan Kepala Dinas Pertanian Ir Asep Sudarno karena beralih fungsi keusaha keperkebunan jagung dan kopi serta sebagian ke infrastruktur daerah.
"Pengurangan ribuan hektare kemungkinan sawah yang sudah alih fungsi jadi kebun kopi, jadi kebun jagung dan sedikit menjadi alih fungsi untuk infrastruktur,"ujar Kepala Dinas Pertanian.
Menurut Asep, petani memilih mengalihkan fungsi lahan sawah ke ladang kopi dan jagung disebabkan karena kurangnya sumber daya air seperti bendungan irigasi. Mengingat sumber aliran persawahan milik petani di OKU Selatan membutuhkan aliran air agar tidak mengalami gagal panen.
"karena kenapa, petani berpindah ke jagung dan kopi, air irigasi gak ada,"tambah Asep.
Terkait kekhawatiran petani mengalami gagal panen, Asep menyarankan para petani menggunakan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) dari program pemerintah. Hanya saja saat ini masih sebagian kecil pengguna asuransi dari dari ribuan kelompok Tani padi di OKU Selatan hanya sebagian kecil terdaftar di AUTP.
Hal itu diungkapkan Asep, dari 2000 kelompok tani padi di OKU Selatan hanya 6 kelompok tani yang tergabung di Asuransi AUTP atau hanya tidak menyentuh angka 1 persen yang dinilai para petani tidak memahami walaupun menurutnya telah disosialisasikan sejak setahun belakangan ini.
"Asuransi ini mungkin petaninya yang belum ngeh (paham) kita sudah sosialisasikan sejak setahun terakhir, tetapi di OKU Selatan tidak banyak hanya 6 kelompok tani (yang terdaftar AUTP) dari total 2 ribuan lebih yang kelompok tani,"ujar Asep.
Hal itu dibantah dengan fakta dilapangan, dari keterangan kelompok petani padi Hardi, ia menuturkan sejauh ini pihaknya belum pernah mengetahui mekanisme sosialisasi tentang Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) diwilayahnya.
'Kita tidak tahu, bagaimana caranya dan asuransi apa itu, karena sejauh ini belum ada penyampaian ataupun sosialisasi dari pihak manapun terkait Asuransi bagi petani padi,"tuturnya dikonfirmasi Sripo, Rabu (14/10) kemaren.(cr28).
SRIWIJAYA POST: ALAN NOPRIANSYAH
Asep : Kepala Dinas Pertanian Ir Asep Sudarno saat diwawancara media usai reses dengan Anggota DPRD Davil V, Rabu (14/10/2020).
0 Response to "Berita OKU Selatan"
Post a Comment