Banyuasin Didukung Kementan Mejadi Petani Bangkit
* Jadi Produsen Beras Nomor satu Nasional
BANYUASIN, SRIPO - Bupati Banyuasin H Askolani SH MH serius menjadikan petani sejahtera dengan mendatangkan Menteri pertanian untuk meninjau lahan persawahan di Kecamatan Rantau Bayur untuk meningkat mutu hasil petani.
Tak hanya itu, Askolani ber tekat akan menjadi Bumi Sedulang Setudung, daerah nomor satu sebagai penghasil beras nasional. Sebab itu berbagai terobosan dilakukan untuk mencapai target dengan mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertanian RI.
Staf Ahli Menteri Pertanian bidang investasi Pertanian Dr Ir Sumardjo Gatot Irianto menilai areal persawahan Kecamatan Rantau Bayur masih bisa dioptimalkan. "Areal persawahannya luas, hanya saja belum dikelola secara baik. Saya kira program Serasi sangat tepat untuk daerah ini," kata Sumardjo, Sabtu (11/7/2020).
Sumardjo menilai, Kabupaten Banyuasin saat ini menjadi perhatian nasional karena satu-satunya daerah penghasil beras terbesar ke-4 Nasional yang berasal dari luar pulau jawa.
"Dari keterangan bupati tadi, masih sangat luas lahan yang bisa di kembangkan secara optimal seperti di Kecamatan Rantau Bayur ini, tentu ini menjadi peluang tersendiri bagi Banyuasin untuk menambah luas tanam dan jumlah produksi," tuturnya.
Menurut Sumardjo, rasanya sangat tepat jika Banyuasin menargetkan untuk menjadi daerah nomor satu penghasil beras nasional dan tentu Kementerian Pertanian akan dukung target tersebut.
Bupati Banyuasin H Askolani SH MH mengatakan, Pemkab Banyuasin akan mengoptimalkan empat atau lima Kecamatan yang masih potensial untuk di kembangkan secara optimal sebagai areal persawahan tanaman pangan.
Ke empat kecamatan ini yakni Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir, dan Selat Penuguan. Sedangkan Kecamatan Banyuasin III bisa juga dikembangkan dengan cetak sawah baru.
" Ke empat kecamatan ini memiliki potensi yang sangat besar, namun selama ini belum terkelola secara optimal dan belum tersentuh teknologi. Maka kita melalui program petani bangkit akan menjadikan ke empat kecamatan ini menjadi kecamatan program Serasi dari Kementerian Pertanian," ungkapnya.
Dibeberkan Askolani, saat ini Kecamatan Rantau Bayur memiliki luas tanam 16.337 hektar, Kecamatan Rambutan 5.009 hektar, Tungkal Ilir 1.764 hektar dan Selat Penuguan 12.710 hektar dan luas tanam tersebut masih bisa di kembangkan lagi. Begitu juga Kecamatan Banyuasin III dengan luas 1.239 hektar ini juga masih bisa dikembangkan karena banyak-banyak areal sawah yang tidak dikelola secara baik selama ini.
"Saya yakin, kalau dikelola secara optimal, akan menghasilkan produksi beras yang lebih baik, pengelolaan lahan, pengairan, benih unggul, pupuk dan alsintan akan menjadi prioritas kita kedepan," ungkapnya.
Target kedepan kata Askolani, pada tahun 2019 luas tanam 213.813 hektar dan tahun 2020 akan dapat tercapai seluas 263.368 hektar sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton untuk menjaga Lumbung Pangan Nasional.
Maka Pemkab Banyuasin lanjut Askolani akan terus meningkatkan penggunaan benih bermutu, penyediaan pupuk yang cukup, penyediaan Alsin olah tanah modern, pengolahan tanah secara insentif dengan menggunakan Alsin TR4, penyediaan pestisida dan pengelolaan air dengan baik, memperbaiki saluran-saluran air, pintu-pintu air dan tanggul. Melakukan extensifikasi lahan produktif, perluasan lahan produksi dengan pengembangan lahan sawah baru. (mbd)
SRIPO/MAT BODOK
Bupati Banyuasin H Askolani SH MH mendampingi Staf ahli Menteri Pertanian bidang investasi Pertanian Dr Ir Sumardjo Gatot Irianto meninjau persawahan Rantau Bayur.
0 Response to "Berita Banyuasin"
Post a Comment