Dua Perpustakaan Desa di Muba Jadi Percontohan
SEKAYU, SRIPO--Dua perpustakaan desa yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) patut dijadikan contoh oleh desa-desa lainnya. Pasalnya Dua Perpustakaan desa yaitu Perpustakaan Desa Bukit Jaya Kecamatan Sungai Lilin dan perpustakaan Desa Tegal Mulyo Kecamatan Keluang yang berada di wilayah Kabupaten Muba, meraih Predikat Implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tingkat nasional
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muba Drs Yohanes Yubhar, mengatakan kita patut berbangga dengan dua perpustakaan berbasis desa yang meraih predikat cukup baik di tingkat nasional. Capaian terbaik implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tingkat nasional berkat perhatian serius Bupati Muba dalam memajukan minat baca di Kabupaten Muba.
"Capaian yang didapat ini sebagai pemicu dan pemacu untuk terus menerus menjalankan dan mengembangkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini. Kita akan mereplikasi program ini untuk perpustakaan desa lainnya dalam Kabupaten Muba,"kata Yohanes.
Lanjutnya, program ini bertujuan dalam penguatan literasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Muba dalam memberikan ilmu pengetahuan kita terus berupaya dalam hal tersebut. Kedepan desa lainnya kita harapkan bisa turut mengimplementasikan program ini, dan dapat belajar dari dua desa tersebut,"jelasnya.
Sementara, Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando mengatakan, Literasi untuk kesejahteraan yang menjadi tema dari program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tidak hanya menyasar pada usia sekolah tapi masyarakat umum seperti pemuda, perempuan, dan juga pelaku usaha kecil termasuk penyandang disabilitas sebagai upaya untuk pemberdayaan dan peningkatan produktivitas.
"Transformasi Perpustakaan telah mengubah wajah perpustakaan umum. Perpustakaan yang nyaman, koneksi internet yang cepat, serta koleksi yang tepat guna hal positif yang telah mengubah citra dan paradigma perpustakaan menjadi kekinian, bahkan di banyak daerah, perpustakaan sudah menjadi motor penggerak pada ragam aktivitas masyarakat,"ungkapnya.
Syarif Bando juga menjelaskan, kuncinya ada pada komitmen, sinergitas dan kolaborasi semua pihak, perluasan transformasi perpustakaan tingkat desa/ kelurahan juga bagian dari perluasan program dan mendekatkan akses informasi ke masyarakat. "Sehingga perpustakaan menjadi pusat kegiatan maupun proses belajar yang menciptakan kreativitas dan produktif bagi masyarakat,"tutupnya. (dho)
Ket foto : Dinas Perpustakaan Kabupaten Muba ketika meraih Predikat Implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tingkat nasional.
0 Response to "Dua Perpustakaan Desa di Muba Jadi Percontohan"
Post a Comment