Foto: SRIPO/EVAN HENDRA
Teks Foto: HAMA KEONG - Petani di Desa Tegal Sari setelah tanam padi mulau dihantui hama keong yang menyerang lahan pertanian.
Petani Mulai Dihantui Hama Keong
MARTAPURA, SRIPO - Para petani di Kabupaten OKU Timur terutama yang ada di wilayah Belitang dan sekitarnya mulai mengkhawatirkan serangan hama keong yang menyerang tanaman padi mereka yang baru beberapa hari pasca ditanam. Untuk mengatasi dan membasmi hama keong tersebut, petani melakukan penyemprotkan pestisida. Namun cara tersebut tidak bisa hanya dilakukan satu kali saja melainkan harus dilakukan berulang kali hingga padi berumur satu setengah bulan.
Nimin (35) Petani asal Kecamatan Belitang II Jumat (21/12) mengaku kewalahan membasmi hama keong tersebut. Dirinya mengaku cukup merasa berat setiap musim tanam harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu rupiah untuk membeli racun anti keong. Salah satu cara alternatif yang dilakukannya adalah, setiap lahan abis diglebek (bajak) dirinya memunguti ratusan keong dari sawahnya untuk dimusnahkan.
"Hama keong ini musuh terberat petani karena bisa mempengaruhi hasil panen. Selain itu tanaman juga bisa mati karena dinaiki keong," katanya.
Nimin mengaku terpaksa banting tulang di fase-fase tertentu hingga padinya selamat dari hama keong. Dirinya berharap pemerintah memperhatikan kesulitan petani dalam membasmi hama keong tersebut. Bahkan kata dia, pemerintah harus melakukan penelitian bagaimana membasmi hama keong tersebut.
Sedangkan Tarman, petani lainnya mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, ribuan keong selalu menyerang padi muda dan melumat batangnya. Padi yang sudah kena makan biasanya patah dan langsung mati.
"Disemprot racun saja tidak cukup, karena telur keong sudah mewabah ke mana-mana," sambungnya.
Tidak hanya padi yang baru ditanam, keong mas itu juga kerap menyusup ke lokasi penyemaian bibit padi, sehingga membuat bibit mati.(dira)
0 Response to "Berita martapura Jumat (21/12) hama keong"
Post a Comment