Foto: SRIPO/EVAN HENDRA
Teks Foto: SUNGAI KOMERING - Luapan Sungai Komering akibat tingginya intensitas hujan menyebabkan sejumlah aktifitas warga terhenti.
Intensitas Hujan Tinggi, Warga Mulai Waspada
//Aktifitas Di Sungai Komering Terhenti
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Hujan yang turun dengan intensitas cukup tinggi dalam beberapa minggu terakhir menyebabkan sejumlah aliran sungai mengalami peningkatan debit air. Seperti yang terlihat di aliran sungai Komering Minggu (25/11) yang meluap sejak beberapa hari terakhir akibat meningkatnya curah hujan di hulu sungai Kabupaten OKU Selatan.
Selain membuat masyarakat yang bermukim di bantaran sungai Komering was-was dengan peningkatan debit air juga menyebabkan aktivitas masyarakat di pinggiran sungai Komering untuk mengambil pasir terhenti. Selain disebabkan oleh hujan juga disebabkan oleh tingginya debit air yang dapat membahayakan penambang pasir.
"Untuk saat ini debit air masih normal. Nama warga tetap waspada mengingat hujan turun secara terus menerus dan di sejumlah daerah sudah terjadi banjir. Biasanya banjir yang terjadi di wilayah OKU Timur merupakan kiriman dari wilayah OKU Selatan akibat meningkatnya debit air sungai Komering," ungkap Kiki warga yang bermukim di tepian sungai Komering ketika dikonfirmasi.
Menurut Kiki, meskipun air sungai belum naik ke pemukiman warga namun masyarakat sudah mewaspadai dan mempersiapkan diri kemungkinan terjadinya genangan air akibat tingginya debit air sungai Komering. Salah satu yang dilakukan warga untuk mengantisipasi terjadinya banjir adalah dengan mengamankan sejumlah barang berharga ke tempat yang lebih tinggi atau ke rumah saudara yang tidak tergenang banjir.
"Sungai Komering biasanya naik di wilayah kampung sawah dan sejumlah wilayah di jalur Komering. Disana yang sering terjadi langganan banjir. Selain menggenangi pemukiman warga air juga terkadang menggenangi perkebunan warga di wilayah komering," jelasnya.
Sementara Yoserizal, warga Tanjung aman ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini wilayah Tanjungaman masih relatif aman dari banjir kiriman dari budaya OKU Selatan. Namun tetap saja warga waspada karena setiap kali hujan deras terjadi cukup lama air menggenangi wilayah tersebut yang selalu terjadi setiap tahun.
"Di sini hanya banjir kiriman yang terjadi sekitar tiga atau empat jam saja. Namun tetap saja menyulitkan warga karena warga terpaksa harus keluar menggunakan perahu ketika air naik cukup tinggi," katanya.
Sementara Kepala BPBD OKU Timur MGS Habibullah menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap meluapnya aliran sungai Komering maupun sungai-sungai lainnya di wilayah OKU Timur. Dirinya meminta kepada seluruh perangkat desa maupun Kecamatan untuk segera melaporkan kepada BPBD jika ada potensi banjir atau hal-hal lain yang membahayakan masyarakat.
"Kita sudah menghimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika ada potensi banjir sehingga tim kita segera mengambil langkah penyelamatan guna meminimalisir adanya korban jiwa," katanya. ( hen).
0 Response to "Berita martapura Minggu (25/11) sungai komering"
Post a Comment