Ada foto
SRIPO/BEW
Andre SH MH
Turunkan Tim Konflik Satwa
PALEMBANG, SRIPO --- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, kini telah menerjunkan tim penanggulangan konflik satwa guna menyelediki adanya serangan binatang buas harimau di wilayah Kecamatan Tanjung Lago Banyuasin.
"Tim terdiri empat petugas lapangan dan satu dokter hewan, langsung turun ke lokasi terkait laporan adanya warga yang diserang harimau," ujar Andre SH MH, Koordinator Urusan Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Konservasi (P2K2) BKSDA Sumsel, Rabu (11/1).
Andre mengatakan, adanya serangan harimau, sudah pasti karena habitat harimau merasa terganggu atau terancam. Perilaku hewan buas yakni harimau, tidak akan menyerang jika tidak merasa terganggu.
"Kemungkinan besar harimau yang menyerang warga itu adalah jenis harimau sumatera. Memang di lokasi merupakan kawasan yang dekat dengan Taman Nasional Sembilang dan merupakan habitatnya harimau sumatera," ujarnya.
Mengenai apakah harimau yang menyerang warga adalah harimau dewasa atau harimau yang usianya masih muda, Andre mengatakan, belum diketahui apakah benar harimau yang sudah dewasa atau tidak. Sehingga harus terlebih dulu diselidki oleh tim penanggulangan konflik satwa yang telah turun ke lokasi.
"Biasanya jika harimau itu hidupnya berkelompok yang lebih dari dua ekor harimau. Dari data yang ada di BKSDA Sumsel, serangan harimau ini baru pertama kali. Memang sebelumnya sudah ada, namun sudah lama sekali," ujarnya.
Andre mengatakan, diharpakan kepada masyarakat yang ada di sekitar lokasi, untuk tetap waspada. Namun yang perlu diketahui, harimau tidak akan keluar dari habitatnya jika habitanya tidak terganggu.
"Dengan kondisi cuaca apa pun, baik itu musim hujan atau musim kemarau, harimau tidak akan keluar dari habitatnya. Intinya harimau itu keluar habitatnya karena merasa terancam," ujarnya.(bew)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "1101bew1.kot"
Post a Comment