Tiga naskah
Pegawai Kantoran Nyambi Driver
//Go Car Ramaikan Moda Transportasi
PALEMBANG, SRIPO --- Tercatat sebagai pegawai honorer pemerintahan di Kota Palembang, tak membuat Ahmad berpaku untuk mencari rejeki lainnya. Terhitung sejak dua bulan terakhir, Ahmad nyambi sebagai driver Go Car, taksi angkutan berbasis aplikasi.
"Lumayan hasilnya, sehari bisa dapat Rp100-150 ribu. Go Car di Palembang ini sudah ada enam bulan lalu, tapi saya bergabung baru dua bulan ini," ujar Ahmad yang masih mengenakan kemeja putih tangan panjang dibalut jaket sweater, Rabu (11/1).
Disela-sela aktifitas sebagai pegawai honorer, Ahmad menyempatkan diri sebagai sopir angkutan Go Car. Mobil Toyota Agya miliknya, dijadikannya angkutan Go Car yang beroperasional di Palembang. Ahmad mendaftar sebagai driver Go Car, melalui aplikasi yang sama dengan aplikasi Go Jek.
"Banyak orang dari berbagai profesi nyampi jadi driver Go Car. Selain dari kalangan pegawai kantoran, ada teman saya yang berprofesi sebagai polisi yang juga nyambi jadi driver Go Car. Saat ini sudah ada sekitar 700 driver Go Car," ujarnya.
Ahmad pun mengakui, masyarakat Kota Palembang cukup banyak yang sudah menggunakan jasa angkutan Go Car. "Terutama saat sedang hujan, banyak yang pesan Go Car sebagai angkutan alternatif. Kita hanya melayani untuk sekitara wilayah Kota Palembang saja, tergantung dari senggang waktu kita sebagai driver," ujarnya.
Mengenai tarif ongkos Go Car, tarifnya relatif sama dengan taksi angkutan resmi plat kuning lainnya. Sripo pun sempat mencoba angkutan Go Car yang dipesan melalui android dengan aplikasi Go Jek yang terdapat aplikasi Go Car. Jarak tempuh dari Fly Over Polda ke BKB Palembang, tarifnya hanya Rp25 ribu.
Terkait telah beroperasionalnya Go Car sebagai taksi berbasis aplikasi, pihak pengelola taksi angkutan resmi yang ada di Kota Palembang, enggan berkomentar menanggapi Go Car. Salah satunya pihak dari managemen taksi Bule Bird yang enggan memberikan tanggapannya.
Namun menurut Direktur Utama Star Cab Taxi Palembang Percha Leanpuri sebagai pengelola taksi angkutan resmi plat kuning, dalam persaingan angkutan umum tergantung dari pelayanan. Selama ini taksi Star Cab masih baik-baik saja dan tidak merasa terancam. Bahkan order pesanan Star Cab selalu meningkat.
"Kalau merasa terancam tidak mungkin, karena kami dari Star Cab kini sudah menambah armada yang baru lagi. Tentunya bersaing secara sehat saja. Namun yang terpenting kita terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, Kurniawan mengungkapkan, kehadiran Gokar (red taksi online) tak memiliki izin. Terkait angkutan berbasis aplikasi tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kementrian Perhubungan.
Meski begitu berkaca dari kejadian yang ada di kota besar lainnya di Indonesia, bahwa kehadiran angkutan umum berbasis aplikasi memang dilarang. Layanan transportasi tersebut saat ini sudah mulai merambah di kota Palembang. Pihaknya mengkhawatirkan menjamurnya angkutan umum aplikasi ini akan menimbulkan gesekan terhadap angkutan umum yang sudah resmi.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pengawasan secara intens kedepannya. Pihaknya akan mencoba koordinasi dengan driver dan pemilik aplikasi untuk mencari jalan keluar persoalan tersebut.
"Kita bukan anti perkembangan teknologi. Tapi jangan sampai berpotensi menyebabkan menimbulkan masalah sesama penyedia transportasi di Palembang," katanya.(bew/cr18/oca)
--- Dishub Akui Kesulitan Awasi Gokar
PALEMBANG, SRIPO -- Dinas Perhubungan memastikan kehadiran moda transportasi aplikasi tak berizin. Namun begitu, Dishub mengakui pihaknya kesulitan melakukan tindakan di lapangan. Pasalnya penyedia moda transportasi jenis ini sulit diketahui keberadaanya. Karena kendaraan yang digunakan menggunakan kendaraan pribadi.
Kepala Dishub Palembang, Kurniawan, mengatakan, pihaknya kesulitan melakukan pengawasan di lapangan. Karena susah membedakan mana kendaraan yang dijadikan moda transportasi. Karena tak ada yang membedakan sedikitpun dari pengendara kendaraan pribadi.
"Di mobil yang dijadikan untuk narik, tak ada tulisan Gokar dan tanda tanda lain seperti taksi resmi lainnya," katanya, Rabu (11/1).
Menurut dia, pemilik Gokar harus mengurus izin, jika memang beroperasi sebagai moda transportasi umum. Kendaraan yang digunakan harus, melalui proses KIR terlebih dahulu. Selanjutnya, plat nomor kendaraan harus diganti dari warna hitam ke kuning. "Kita dorong untuk urus izin. Supaya bisa bersaing sehat dengan taksi lainnya," katanya.
Jika tidak, tentu pihaknya akan melakukan tindakan yang sesuai dengan aturan. Seperti melakukan penilangan. Supaya keberadaan Gokar di Palembang mudah diawasi oleh pihaknya. "Kita juga akan berkordinasi dengan Menhub. Supaya bisa jelas keberadaan transportasi online ini," katanya.(cr18/bew)
News Analisys
Syaidina Ali
Pengamat Transportasi
--- Gagalnya Sistem Transportasi
MUNCULNYA angkutan transportasi yang berbasis aplikasi, tentunya ini akibat gagalnya sistem transportasi yang ada. Seharusnya pemerintah melalui dinas terkaitnya, maksimalkan angkutan transportasi yang resmi dan memiliki izin yang ada saat ini.
Adanya dengan tambahan angkutan yang belum tahu izinnya ini, justru menimbulkan kepadatan kendaraan di perkotaan yang tentunya kemacetan. Banyaknya angkutan umum yang beroperasional, siapa yang mengendalikannya dan melakukan pengawasan. Jangan pihak terkait saling lempar akibat kemacetan Kota Palembang yang terbilang cukup parah ini.
Perlu diketahui, Jakarta dengan Palembang itu beda. Untuk wilayah Palembang ini, rasanya belum layak adanya berbagai jenis angkutan termasuk taksi yang berbasis aplikasi. Karena untuk wilayah Palembang ini sudah banyak taksi yang berizin dan juga jarak jangkau perkotaan di Palembang ini hanya sekitar berjarak 15 kilometer.
Jadi dalam hal ini pemerintah seharusnya bertindak tegas. Atur sistem transportasi yang ada terlebih dulu. Jika ada kekurangan, seharusnya dilakukan pembenahan sistem transportasinya.
Selain itu juga, dampaknya akan ada penumpukan izin angkutan umum yang ada. Palembang jangan latah dengan kota lain dan pemerintah harus benar-benar tegas. Gagalanya sistem transportasi ini, solusinya makmsilakan angkutan resmi yang ada.(bew/cr18)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "1101bew1.kot"
Post a Comment