Dua naskah
Ada 2 foto
Teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
AMBIL JENAZAH - Pihak keluarga korban Deni (16) yang mengambil jasad korban setelah diidenfikasi petuga di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Senin (9/7).
Teks foto
Korban Deni Setiawan (16) yang tewas akibat dibacok di Jalan Mayor Zurbi Bustam Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang, Senin (9/7).
Deni Sempat Teriak Minta Tolong
//Pelajar Tewas Dibacok Begal
PALEMBANG, SRIPO - Deni Setiawan (16), pelajar SMA, tewas mengenaskan dengan kondisi luka bacokan di kawasan Lebong Siarang Jalan Zurbi Bustan Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang, Senin (9/7).
Korban Deni ditemukan warga dengan kondisi bersimbah darah akibat luka bacokan di kepala dan pundak, tepatnya di depan SDN 127 Palembang. Selain korban Deni yang tewas, dua rekan korban Deni juga mengalami luka bacokan yakni Putra (15) dan Erlangga (15).
Dari informasi dihimpun, korban Deni ditemukan warga di TKP pada hari pagi dalam posisi tergeletak tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah.
Diketahui kronologis kejadiannya, bermula korban Deni, Erlangga, dan Saputra dengan bonceng tiga mengendarai sepeda motor merek Honda Beat milik Erlangga dan yang mengemudi adalah korban Deni dengan ditemani saksi Imam yang mengendarai sepeda motornya sendiri sambil beriringan dengan korban.
Saat di TKP korban berpapasan dengan kawanan pelaku yang langsung menghadang sepeda motor korban. Diketahui jumlah kawanan pelaku lebih dari enam orang yang juga mengendarai lima atau enam sepeda motor.
Kemudian salah satu pelaku turun dari sepeda motor dan langsung membacok kepala korban Deni dengan sajam. Korban Deni dan kedua rekannya pun terjatuh dari sepeda motornya, setelah ketiga korban tidak berdaya, salah satu pelaku membawa sepeda motor korban milik Erlangga. Sedangkan pelaku lainnya pergi ke arah simpang lima kawasan Lebong Siarang.
Zaini (47), ayah korban Deni, mendapatkan kabar bahwa anaknya sudah ditemukan denan kondii meninggal dunia. Dari informasi warga, anaknya itu sempat berteriak minta tolong dengan warga sekitar
"Kalau dengar cerita warga kejadiannya sekitar jam dua malam. Saat itu anak aku bonceng tiga mengendarai motor. Anak saya kena bacok orang dan kawannya juga kena bacok," ujar Zaini, ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang.
Mengenai motif kejadian, belum diketahui secara pasti. Namun korban kehilangan sepeda motor. "Infonya pelaku mengunakan motor lebih dari tiga atau empat. Kita belum ketahui motifnya, bisa jadi karena dendam karena korban dikejar lalu dibacok. Tapi saat ini masih dalam penyelidikan petugas," ujar Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Rivanda.
Dikatakan Rivanda, pihaknya sudah mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian. Petugas masih melakukan penyelidikan untuk dapat mengungkap kasusnya.
"Dari olah TKP untuk sementara ini begal, tetapi ada kejanggalannya. Ada saksi yang memberikan keterangan bahwa korban sempat kabur meski sudah dibacok tetapi masih dikejar para pelaku. Kemudian pelaku lain membawa kabur sepeda motor korban," ujarnya.
Terkait keimulan ementara untuk motifnya, Rivanda belum secara pasti untuk mengambil kesimpulan. Bisa jadi dugaannya ada motif dendam antara pelaku dan para korban.
"Belum bisa mengungkapkan ini murni begal atau ada unsur dendam. Belum juga dikatakan apakah ada kaitannya dengan suporter atau geng motor. Pastinya saat ini masih dalam penyelidikan petugas," ujar Rivanda.(bew)
--- Mimpi Ban Motor Hilang
ZAINI (47), ayah korban, merasa sudah memiliki firasat atas kematian anak keduanya ini. Sebelumnya Zaini mengakui bermimpi dua kali dan mimpi itu sama semuanya.
"Sebelumnya aku mimpi. Dalam mimpi itu ban motor aku hilang. Bahkan mimpi ban motor hilang itu dua kali. Aku kira itu cuma mimpi biaa, tai ternyata firaat anak bungku aku meninggal dunia," ujar Zaini, ketika menjemput jasad anaknya di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang.
Selama ini Zaini mengakui, bahwa ia tidak tinggal bersama anaknya. Namun sebelum kejadian, korban Deni juga sempat datang ke rumahnya yang berada di Jakabaring. Anaknya itu datang untuk meminta uang sebagai ongkos berangkat ke Pagaralam.
Lantaran Zaini belum memiliki uang, jadi membuat Deni pulang ke rumah ibunya di kawasan Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang.
Zaini mengakui tidak mengetahui kejadian pembegalan terhadap anaknya. Korban Deni anak bungsu dari dua bersaudara. "Saya tahu dari orang anak saya itu dibegal. Anak saya itu orangnya pendiam dan tidak banyak ulah. Dan setahu saya, tidak ada musuh dan pada saat itu ia keluar itu mau beli pulsa," cerita Zaini.(bew)
0 Response to "0907bew2.kas"
Post a Comment