Jual Ke Langganan Agar Tak Rugi
PALEMBANG, SRIPO -- Satu pekan jelang ramadan 1437 Hijriah, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional masih terpantau mengalami kenaikan. Kenaikan harga yang cukup signifikan terjadi pada daging ayam broiler. Jika normal harga daging ayam berkisar Rp 28-30 ribu perkilo, kini menjadi Rp 36 ribu.
Imbas dari kenaikan harga tersebut membuat omset penjualan menurun drastis. Menurut sejumlah pedagang daging ayam yang ditemui, Senin (30/5) mereka terpaksa putar otak agar tetap dapatkan keuntungan. Salah satu caranya adalah menjualnya ke langganan jika tak laku di pasar.
"kalau tak laku kita lempar ke langganan, seperti ke warung pecel lele. Itu pun, uang daging ayamnya tak langsung diberi, terkadang setengah bulan baru nanti mereka bayar. Kami sih memakluminya karena sudah langganan. Soal harga ke langganan masih sama hanya saja pembayarannya di tempo," ujar Ratmi, Pedagang daging ayam di Pasar 16 Ilir Palembang
Hal tersebut terpaksa dilakukan Ratmi agar tak rugi. Terlebih lagi, dirinya juga tidak pernah untuk menyimpan daging ayam yang tak laku ke lemari pendingin.
"saya tak pernah jual daging ayam beku. Setiap mau jualan baru potong, jadi dagingnya masih segar. Sejak harga naik saya potong secukupnya saja takut ga laku nanti,"katanya.
Kenaikan harga daging ayam jiuga tak hanya terpantau di Pasar 16 Ilir Palembang, namun juga terjadi di Pasar Sekip Ujung Palembang. Harga daging ayam dijual dengan harga yang bervariatif ada yang Rp 35 ribu, lalu ada pula dijual Rp 36 ribu perkilonya
"harga daging ayam pasti selalu naik jelang puasa, harganya akan mulai berangsur turun ketika sudah masuk puasa, tepatnya pekan pertama ramadan," ujar salah seorang penjual daging ayam di Pasar Sekip Ujung.(cr26)
caption
Seorang pedagang daging ayam di Pasar 16 Ilir Palembang saat tengah menunggu pembeli. Tampak Lapak pedagang yang sepi pembeli.
0 Response to "Jual Ke Langganan Agar Tak Rugi"
Post a Comment