Dua naskah
Ada 5 foto
teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
KORBAN PEMBUNUHAN - Jenazah M Rasyid (56), pensiunan DLHK Kota Palembang, ditemukan meninggal dunia yang diduga korban pembunuhan dan dibawa ke Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Minggu (4/3).
Bercak Darah di Tabung Gas
//Rasyid Tewas Mengenaskan
//Dipenuhi Belatung
PALEMBANG, SRIPO - Haropi (62), sontak histeris dan berteriak minta tolong, melihat adiknya tewas dengan kondisi mengenaskan di dalam kamar rumah Perumnas Talang Kelapa Blok 6 RT 17 RW 09 Kecamatan Alang Alang Lebar Palembang, Minggu (4/3) pukul 08.00.
Ir M Rasyid (56), tercatat sebagai pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang dan baru pensiun 1 Maret 2018, ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamarnya.
Rasyid ditemukan terkapar di atas kasur ranjangnya. Kondisi kepala Rasyid sudah pecah yang ditutupi dan seperti diikat kain sarung. Sedangkan tubuh korban tertutup kain seprei yang ketika dibuka sudah dipenuhi belatung.
Bahkan disamping tempat tidur korban Rasyid, ditemukan sebuah tabung gas ukuran 3 kg yang terdapat bercak darah kering. Begitu juga kasur dan lantai kamar yang terdapat bercak darah kering.
"Saya lihat sudah adik saya itu terkapar di atas kasur dalam kamar. Terus saya teriak minta tolong dengan warga sekitar," ujar Haropi, ketika ditemui di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang.
Haropi merupakan orang pertama kali yang menemukan korban sudah tak bernyawa. Ketika itu Haropi datang ke rumah korban Rasyid, lantaran tak ada kabar dari korban. Bahkan berulang kali dihubungi melalui ponselnya, tidak ada jawaban.
Lantaran tak bisa dihubungi dari dua onsel milik adiknya, Haropi pun mendatangi rumah adiknya. Saat di depan rumah adiknya, pagar rumah tak terkunci. Kemudian mengetuk pintu depan dan tak ada jawaban. Haropi sempat menelpon ponsel korban dan aktif, namun tidak diangkat. Haropi kemudian masuk dari pintu samping yang tak terkunci. Saat masuk ke dalam rumah, tercium aroma busuk yang sangat menyengat. Ketika masuk ke dalam kamar, dilihat adiknya sudah tewas mengenaskan.
"Di ruang tamu itu ada sisa puntung rokok dan adik saya ini tidak merokok. Adik saya ini belum berkeluarga dan belum menikah. Baru tanggal 1 Maret ini adik saya pensiun. Semasa hidupnya adik saya ini tidak ada masalah dan setahu saya tidak ada orang yang bermasalah dengannya," ujar Haropi.
Dari idenfikasi petugas Polresta Palembang, diketahui korban Rasyid sudah meninggal dunia sekitar lima hari. Kondisi korban ditemukan sangat mengenaskan dengan dipenuhi belatung dan mengeluarkan bau menyengat. Bahkan banyak bercak darah kering di dalam kamar korban.
Petugas Unit Pidum Polresta Palembang dan Reskrim Polsek Sukarami, melakukan olah TKP dan memintai keterangan warga sekitar. Petugas mengamankan barang bukti satu tabung gas 3 kg yang terdapat bercak darah. Selain itu juga satu unit ponsel milik korban. Tampak juga dari barang bukti yang diamankan, terdapat sisa puntung rokok yang didapat dari ruang tamu rumah korban.
Diketahui sementara ini, satu ponsel dan sepeda motor Honda Revo milik korban hilang. "Korban diduga korban pembunuhan, karena kepalanya pecah. Ada tabung gas ukuran 3 kg yang ada bercak darah kita amankan sebagai barang bukti. Untukpenyelidikannya dilakukan petugas reskrim," ujar Ipda Ridwansyah, Kanit SPKT Polresta Palembang.(bew)
Sempat Titipkan Sertifikat Rumah
PALEMBANG, SRIPO - Pihak keluarga korban Rasyid, sama sekali tidak memiliki firasat. Namun pada pertengahan Febuari, korban Rasyid sempat mendatangi Haropi (62), kakak kandung korban.
"Adik saya itu waktu sebelum mau ke Belitung, sempat menitipkan sertifikat rumah. Katanya nasib orang tidak ada yang tahu, makanya menitipkan sertifikat rumahnya. Mungkin itu sudah tanda," ujar Haropi.
Haropi mengatakan, biasanya kalau Rasyid sakit selalu menghubunginya dan minta dijemput. Namun sejak seminggu terakhir ini memang tidak bisa dihubungi. "Adik saya ini tidak ada sakit. Memang masih bujang, tapi sama sekali tidak ada masalah dengan orang lain. Saya sebelumnya dihubungi keluarga di Belitung, mengapa Rasyid tidak bisa dihubungi, kemudian saya datang cek ke rumahnya," ujarnya.
Sama halnya diungkapkan Dewi Kartika (43), adik korban yang juga tidak memiliki firasat. Dewi mengaku terakhir bertemu dengan kakaknya senin pekan lalu. Setelah itu tak lagi bertemu dan saat dihubungi melalui ponselnya, tidak ada jawaban.
"Senin lalu saya bertemu dengan kak Rasyid, saat itu dia bawa duku setengah karung. Saya sama sekali tidak ada firasat. Rencananya kakak saya ini mau dimakamkan di Desa Ulak Kemang Baru Kecamatan Pampangan OKI," ujar Dewi.(bew)
0 Response to "0403bew1.kas"
Post a Comment