Buy and Sell text links

Berita OKI 3

Rehab Bangunan Kios Pasar Mubazir
KAYUAGUNG, SRIPO --Kendati sudah dilakukan rehab wajah kios pasar bertingkat dengan menghabiskan dana miliran rupiah. Namun, 84 petak tidak beroperasional sebagaimana diinginkan pemerintah. Sehingga dana rehab bangunan dianggap mubazir.
Pantauan dilokasi pasar bertingkat, Rabu (22/11) petak kios hanya terbuka dibagian depan pintu tangga naik. Sedangkan, di bagian tengah sama sekali tak ada altifitas pedagang. Hanya, ada beberapa pengerajin jahit pakaian yang mengisi dibagian tengah kios.
Hal ini seperti diketahui sebelumnya, kios pasar bertingkat sebanyak 84 petak ini beberapa tahun terakhir tidak pernah beroperasi. Dinas terkaitpun akhirnya mendata ulang para pemiliknya, dengan tujuan agar kios-kios tersebut dibuka sesuai bidang operasionalnya. Namun akhirnya kios pasar bertingkat itu dibongkar dan dilakukan perehaban.
Puluhan petak los di Pasar Bertingkat Kayuagung, yang sebelumnya dilakukan perehaban dengan dana milyaran rupiah, masih belum dihuni oleh pemiliknya sehingga sepi pembeli dan gelap gulita.
Kondisi ini menjadi keluhan sejumlah pedagang dan pengusaha yang telah membuka usaha di lokasi tersebut. "Kami ini semua los yang ada ini dibuka oleh pemiliknya, sehingga disini ramai dan pembeli bisa naik untuk mencari barang yang diinginkan, bukan kondisi gelap dan sepi seperti sekarang ini," ungkap Fitri (42) yang membuka usaha jahitan di pasar bertingkat itu.
Sementara Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) OKI, Yarlis menuturkan, sepinya Los di Pasar Bertingkat yang dibuka lantaran banyak pemiliknya yang diduga bukan pedagang murni. "Diduga banyak terjadi jual beli lapak dan kios disini, sehingga yang punya bukan pedagang murni, melainkan oknum pejabat/mantan pejabat dan tidak jelas kepemilikannya," cetus Yarlis pada wartawan.
Bukan hanya itu, dana milyaran rupiah yang bersumber dari APBD OKI untuk merehab pasar bertingkat beberapa waktu lalu juga terkesan mubazir, lantaran puluhan kios belum juga membuka usahanya. "Los kios di pasar bertingkat ini totalnya 84 unit, tapi yang buka sejak beberapa bulan lalu hanya 9-10 petak saja, sisanya belum tahu milik siapa karena belum pernah dibuka," terangnya.
Banyak kalangan menilai, pembangunan pasar bertingkat yang beberapa tahun terakhir ini terbengkalai hanya menghambur-hamburkan uang, karena sejak dibangun beberapa tahun silam, bangunan ini belum memberikan pemasukan bagi kas daerah. Namun dinas terkait mengklaim, rehab pasar bertingkat tersebut merupakan usulan dari para pedagang sendiri dengan tujuan agar pasar lebih refresentatif.
Kepala Dinas Pengelola Pasar dan Kebersihan (BPPK) OKI, H Sudiyanto Djakfar mengatakan, terbengkalainya puluhan kios pasar bertingkat lantaran para pemiliknya banyak yang bukan pedagang.
"Sistemnya hak guna pakai (HGP) dengan jangka waktu 10 tahun. Selama ini banyak yang bukan pedagang, sehingga kedepan untuk pedagangnya telah kita data dan memang benar-benar pedagang. Dan nanti akan kita tinjau ulang," singkat Sudiyanto. (mbd)

SRIPO/MAT BODOK
Tampak suasana petak los yang baru di rwhab yang menghabiskan dana  APBD Kabupaten OKI hingga miliran rupiah.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Berita OKI 3"