3 Naskah
Ditemukan Batu Ukiran Bungo Cino
//Motif Dipakai untuk Songket
//Makam Kironggo Wirosentiko
PALEMBANG, SRIPO --- Penemuan susunan batu bata kuno di areal pemakaman Kironggo Wirosentiko, cukup mengejutkan bagi kalangan zuriat atau garis keturunan. Terlebih lagi temuan adanya lempengan batu bata kuno yang terukir motif Bungo Cino.
Susunan batu bata kuno ditemukan secara tak sengaja oleh zuriat yang awalnya membersihkan areal pemakaman Kironggo Wirosentiko yang berlokasi di Jalan Talang Keranggo Lorong Keluarga Kelurahan Kelurahan 30 Ilir Kecamatan IB II Palembang.
Berawal saat akan menggali gundukan tanah untuk menuju areal pemakaman utama, ditemukan tumpukan batu bata kuno yang tersusun rapi menyerupai pagar atau yang biasa disebut jambangan.
Ketika kembali dilakukan penggalian lebih dalam lagi dengan kedalaman 50-80 cm, ditemukan susunan tapak batu yang juga tersusun rapi dan diduga kuat sebagai lantai untuk dijadikan jalan setapak menuju areal makam utama sebelum masuk ke gapura yang di atasnya terdapat penanggalan tahun arab 1142 hijriyah.
Dari pantauan Sripo Rabu (8/11), zuriat melakukan penggalian khususnya diarea makam utama yang luasnya sekitar 20x20 meter. Pada sekeliling area tengah makam utama, dilakukan penggalian dengan kedalaman setengah meter dan ditemukan tumpukan batu bata kuno yang tersusun rapi dan juga ada lantainya.
Pada bawah bagian salah satu makam, ditemukan lemengan batu bata kuno yang terukir bermotif Bungo Cino. Dilihat dari bentuk gambarnya, motif Bungo Cino yang terukir di lempengan batu bata, sama persis yang biasa dijadikan motif kain songket khas Palembang.
"Awal penggalian itu sekitar dua bulan lalu di depan pintu masuk dan sekedar bersih-bersih makam. Saat itulah kita menemukan susunan batu bata kuno dan ada jalannya. Lalu kemudian kami lanjutkan penggalian diareal pemakaman utama," ujar Heri Susanto, Humas Zuriat Kironggo Wirosentika yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Pengawasan Penggalian.
Heri mengatakan, sudah dipastikan temuan susunan batu bata kuno yang tersusun rapi dan juga ada batu bermotif dan batu profil, menunjukan bahwa Kironggo Wirosentiko adalah seorang arsitek pada jaman Kesultanan Palembang Darussalam.
Bentuk bangunan area pemakaman atau yang biasa disebut Gubah Pengantin ini merupakan hasil rancangan Kironggo Wirosentiko.
Kemungkinan areal makam yang menjadi makam Kironggo Wirosentiko, diperuntukan untuk SMB I sebagai tempat peristirahatan terakhir.
Namun menurut ceritanya SMB I tidak berkenan dan lokasinya diindahkan ke kawasan 3 Ilir. Jadi di lokasi Talang Keranggo diperuntukan sendiri untuk Kironggo Wirosentiko beserta zuriat dan kerabatnya.
"Kita ketahui bahwa Kironggo Wiro Sentiko itu arsiteknya pembangunan Masjid Agung Palembang. Jadi Kironggo Wirosentiko itu memang seorang arsitek pada jamannya.
Di dalam Gubah Pengantin sebagai lokasi makam utama, ada sembilan makam dan salah satunya adalah makamnya Kironggo Wirosentiko," ujar Heri.
Ditemukan adanya lemengan batu bata kuno motif Bungo Cino, Heri mengatakan, memang dulunya motif Bungo Cino sebagai ciri khas pada masa Kesultanan Palembang Darussalam. Sehingga samai saat ni dikai sebagai motif kain songket Palembang.
"Selain itu banyak makam lainnya yang kami temukan. Makanya kami terus melakukan penggalian dan akan menata kembali sesuai bentuk aslinya. Penggalian ini sudah kami laorkan kepada Dinas Kebudayaan Palembang dan telah ditinjau. Bahkan diminta untuk terus dilanjutkan penggaliannya," ujar Heri.
Mengenai temuan susunan batubata kuno apakah ada kaitannya dengan peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya, Heri sebagai salah seorang zuriat Kesultanan Palembang Darussalam membantahnya. Susunan batu bata kuno yang ditemukan tidak ada kaitannya dengan peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya. Dikarenakan di lokasi sejak dari dulu sama sekali tidak ditemukan arca atau bentuk barang peninggalan lainnya yang berbau Kerajaan Sriwijaya.
"Kami keberatan jika bangunan makam ini dulunya candi. Kita lihat saja pada gerbang gapura yang penanggalannya ditulis angka arab. Jadi ini benar-benar bangunan arsiteknya Kironggo Wirosentiko. Kita lihat saja bukti susunan batu bangunan sudah ada batu yang berbentuk propil dan berciri khas Kesultanan Palembang Darussalam," jelas Heri.(bew)
--- Khas Kesultanan Palembang
TERKAIT temuan susunan batubata kuno dan adanya batu bermotif Bungo Cino diarea Pemakaman Kironggo Wirosentiko di Talang Keranggo, arkeolog Retno Purwanti menilai memang temuan adalah peninggalan masa Kesultanan Palembang.
"Saya sudah ke lokasi dan juga melakukan penelitian. Dilihat dari susunan batunya memang masa kesultanan Palembang. Terutama batu motif bunga itu memang ciri khas kesultanan Palembang dan motifnya mirip pada kain songket, cuma nggak tahu namanya," ujar Retno Purwanti yang juga sebagai Ketua Tim Pendokumentasian Situs-situs Arkeolog Palembang.
Retno mengatakan, bangunan makam dan temuan susuanan batu bata kuno yang baru di lokasi memang peninggalan masa kesultanan Palembang masa abad 17 dan 18.
"Tapi kita ketahui bahwa dulunya Kerajaan Sriwijaya berkuasa dari abad ke 9 sampai abad ke 14. Kita tidak pernah mengaburkan sejarah dan kita selalu melakukan penelitian," ujar Retno.
Mengenai bentuk bangunan pemakaman dan sudah terlihat bentuk bangunan bawahnya, Retno mengatakan, dilihat dari skala meternya itu bisa disebut bagian kaki bangunan sebagai pondasi bangunan.
"Kalau dilihat bagian propil kaki bangunan itu memang mirip kak candi gaya Jawa Tengah sekitar abad ke 9-10 masehi. Namun astinya untuk batu motif bunga adalah khas kesultanan Palembang," ujarnya.(bew)
--- Jadi Destinasi Wisata Religi
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Sudirman Teguh mengatakan, lokasi temuan susunan batu bata kuno di area makam Kironggo Wirosentiko merupakan aset budaya yang ternilai.
Bahkan aset kebudayaan ini harus tetap terjaga dan terus dilestarikan. Pemkot Palembang sudah turun langsung melakukan pemantauan di lokasi makam.
"Temuan ini adalah aset budaya Palembang. Maka itu kita sudah memprogramkan kedepannya bahwa di lokasi bakal menjadi destinasi wisata yang baru untu wisata religi," ujar Sudirman.
Dikatakannya, aset budaya di Alembang memang erlu teta dijaga dilestarikan. Maka itu erlu peran serta masyarakat untuk mendukung kelestarian budaya yang ada di Palembang.
"Area pemakaman Kironggo Wirosentiko adalah salah satu bagian sejarah Palembang. Kita kenal Kironggo Wirosentiko adalah seorang arsitek pada jamannya dan banyak peninggalan yang masih tersisia belum ditemukan. Jadi kita tetap terus jaga kelestariannya," ujarnya.(bew)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "0811bew1.kot"
Post a Comment