Buy and Sell text links

Undang Pelatih Asing Bukan Solusi

Undang Pelatih Asing Bukan Solusi

PALEMBANG, SRIPO--Kegagalan di Pekan Olahraga Nasional (PON) jabar lalu, menurut Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sumsel terjadi karena pembinaan yang relatif singkat. Karena itu, selain memperpanjang jarak pembinaan KONI juga berhasrat untuk mendatangkan pelatih asing untuk menggenjot performa atlet Sumsel. 

"Berkaca dari data PON 2016 Jabar lalu, tuan rumah yang keluar sebagai juara umum memakai pelatih asing. Hasilnya, 69 medali emas mereka dari keseluruhan semuanya dilatih oleh pelatih asing," ujar Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Sumsel Samsu Ramel, beberapa waktu yang lalu.

Dikatakannya, saat ini mereka tengah menimbang untuk melakukan hal serupa. Hal ini agar prestasi Sumsel bisa lebih terdongkrak lagi. Meskipun sebenarnya di Sumsel sendiri, beberapa pelatih cabang olahraga sudah dipegang oleh pelatih tingkat nasional.

"Seperti Anggar dan Silat kita, kan berlisensi pelatih nasional. Namun kalau dibandingkan dengan Jawa Timur dan Jawa Barat, mayoritas pelatih mereka kan tingkat nasional juga," ucapnya.

Sehingga Ramel mengatakan, ke depan perlu dibuat konsep pembinaan yang rapi. Hal ini perlu agar prestasi Sumatera Selatan di bidang olahraga bisa lebih terdongkrak. "Itu harapan saya pribadi, tapi tergantung kebijakan KONI ke depan. Harus ada konsep pembinaan seperti itu, kalaupun tidak menyamai pulau Jawa minimal mendekati. Toh atlet kita sudah cukup berprestasi," pungkasnya. 

Namun niat untuk mengambil pelatih asing, sepertinya bukan solusi nyata bagi pembinaan olahraga Sumsel. Keseriusan KONI bersama Pengprov cabor dalam bersatu padu merupakan kunci untuk mendongkrak prestasi atlet. Seperti yang diungkapkan Irwanto pelatih Wushu Sumsel. Menurutnya, saat ini bukan hanya pelatih yang patut menjadi perhatian. Tapi, keseriusan Pemerinth dan KONI yang ditunggu atlet dan pelatih. 

"Pembinaan prestasi tidak bisa berjalan singkat dan instan. Harus berjenjang dan berkala. Periodesasi juga harus jelas. Idealnya untuk PON jarak empat tahun antar PON adalah waktu ideal pembinaan. Tapi, nyatanya kita baru menjalani Pelatda itu sembilan bulan lagi PON baru Pelatda," katanya

Belum lagi masalah fasilitas dan tempat latihan. Menurut Irwanto, jika pelatih asing diundang ke Sumsel tapi tidak cabor tidak memiliki tempat latihan juga akan percuma. 

"Ada beberapa cabor yang cukup lengkap bahkan bersekala internasional fasilitasnya. Tapi, ada beberapa cabor yang tidak punya tempat latihan. Ini juga harus jadi perhatian," tuturnya. (cr10)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

  • Demi Miras, Jelis Nekat MenjambretSRIPOKU.COM, MUARAENIM---Hanya untuk membeli minuman keras, Jelis Apriadi (18) warga Desa Lingga, Kecamata… Read More...
  • Periksa status keamanan Akun Google AndaSriwijaya PostAkses online lebih aman dengan Security Checkup yang baruSaatnya Pemeriksaan Keamanan berkala, yang situsnya kini diupgra… Read More...
  • Ratusan Botol Miras Diamankan SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Sebanyak 287 botol Minuman Keras (Miras) berbagai merk di amankan dari Toko Tiga Putr… Read More...
  • Bupati Resmikan Gedung Baru Puskesmas Tanjung RayaSRIPOKU.COM, MUARAENIM---Bupati Muaraenim Ir H Muzakir Sai Sohar secara simbolis meresmika… Read More...
  • Berita OKIResktik Berhasil Memutuskan Jaringan NarkobaKAYUAGUNG, SRIPO -- Secara merathon Tim Restik Polres OKI, berhasil memutuskan jaringan pengedar… Read More...

0 Response to "Undang Pelatih Asing Bukan Solusi"