ada foto
IST/PAGARALAM GUIDE
KITAB KAGHAS : Tampak kru Pagaralam Guide yang sedang menunjukan Kitab Kaghas ratusan tahun milik warga Penjalang.
Warga Simpan Kitab Kaghas Ratusan Tahun
*Merupakan Kitab Sejarah Asli Pagaralam
PAGARALAM, SRIPO – Keberadaan kitab Kaghas di Pagaralam cukup sulit ditemui, bahkan hanya orang-orang tertentu saja yang saat ini menyimpannya. Yang kabarnya juga, kitab yang disebut dari zaman baghi atau puyang (zaman dahulu) tersebut saat ini perlahan mulai menghilang, bahkan sudah dibawa keluar dari Kota Pagaralam.
Hal ini, diceritakan Sulinah, warga Pengaringan, kelurahan Penjalang, kecamatan Dempo Tengah, kitab kaghas masih dia simpan dengan baik di kediamannya.
"Sampai saat ini belum mengetahui persis detail isi tulisan kitab kaghas menggunakan Huruf Uluan ini. Namun kabar turun-menurun, bahwa kitab ini menceritakan sejarah Islam, salahsatunya para nabi," ujar wanita berusia 78 tahun yang merupakan turunan ke-7 menyimpan kitab Kaghas tersebut.
Meskipun usia sudah renta, namun wanita ini masih terlihat cukup semangat menceritakan asal muasal kitab yang ditulis dari kulit kayu tersebut. Saat dibincangi di kediamannya, yang saat itu didampingi anak dan para cucunya. Sulinah mengatakan tak sembarang orang bisa melihat peninggalan sejarah tetsebut.
"Sekarang kami tidak menunjukkannya ke sembarang orang, sekalipun orang dusun karena kita takut benda bersejarah ini hilang," katanya.
Dia juga menyayangkan, kitab kaghas dimaksud awalnya ada tiga kitab. Di masa orangtuanya sempat dipinjam, namun tidak dikembalikan. Bahkan kabarnya sudah ada di museum yang ada di Palembang.
"Tak hanya itu, peninggalan berupa barang-barang baghi dari nenek puyang juga beberapanya juga hilang," jelasnya.
Tidak banyak lagi keberadaannya kitab terawbut. Keunikan kitab tersebut yaitu tulisan bertinta ada yang berwarna hitam dan merah. Kalau yang merah, tintanya dari darah belantan utan (burung dara berbulu putih yang hidup di hutan). Kitab ini juga dibungkus dengan kotak kayu.
Namun sayangnya sampai saat ini warga dusun tidak ada yang bisa membaca makna tersirat tulisan kitab tersebut. Percaya atau tidak, bahwasanya peninggalan ini berawal didapat dengan cara ghaib, dapat petunjuk dari mimpi. Kitab ini juga ada kaitanya dengan puyang Serunting zaman dahulunya, salahsatu orang hebat di jagat Besemah ini.
Sementara, anggota Lembaga Adat Besemah, Satarudin Tjik Olah menyatakan, keberadaan kitab kaghas tersebar di dusun-dusun.
"Hampir setiap dusun di Besemah ada kitab kaghas," ujar Satar.
Di Pagaralam kitab kaghas bisa dijumpai di antaranya di dusun Muare Tenang dan Meringang. Sedangkan di Kabupaten Lahat, kitab kaghas bisa dijumpai di Desa Sukebumi, kecamatan Pajar Bulan. Bahkan kitab ini juga ditemui di luar negeri, di Belanda dan Jepang, karena sempat dikomersilkan, alias dijualbelikan.
"Pemilik kitab kaghas cukup protektif. Pasalnya pemilik khawatir, kalau kitab kaghas jadi punah atau menghilang. Bahkan sudah ada yang diambil dan tidak dikembalikan," katanya.(one)
0 Response to "BERITA PAGARALAM 2"
Post a Comment