Buy and Sell text links

Api Belum Padam

Gas Tanah Picuh Api Terus Bekobar
// Semburan Api Mencapai 10 Meter
// Warga Siram Api Dengan Air Deterjen
// Police Line 50 Meter Untuk Tidak Dekati Api

SEKAYU, SRIPO-- Pasca Terjadinya ledakkan dari sumur minyak illegal di Talang Sabah Dusun III, Desa Tanjung Keputren Kecamatan Plakat Tinggi, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), kini kondisi api masih terus menyala. Masih menyalanya api tersebut disebabkan sumur illegal yang dikelola masyarakat karena menyemburkan minyak dan gas sehingga sulit dipadamkan.

Dari pantauan Sripo dilapangan, pasca ledakan sumur illegal yang dikelola oleh masyarakat, pihak kepolisian telah melakukan pemasangan Police Line untuk mensterilkan area agar tidak dimasukki oleh warga. Dilakukan pemasangan Police Line tersebut karena sumur illegal yang dikelola oleh masyarakat masih mengeluarkan semburan api yang mencapai 10 meter membumbung ke udara.

Tidak hanya itu saja, kondisi areal ledakkan menjadi gersang karena hembusan api yang membuat daerah sekitarnya menjadi hangus. Pohon-pohon dan tanah menjadi kering dan hangus, bahkan tedmond tempat penampungan minyak turut hangus terbakar yang disebabkan oleh hembusan ledakkan.

Kondisi sumur yang masih mengeluarkan api dicoba dipadamkan oleh pihak BPBD Muba dan warga sekitar dengan menggunakan pompa air dan air tersebut dicampur dengan deterjen. Namun, karena api yang mengandung minyak dan gas sehingga sulit dipadamkan walaupun menggunkan 4 selang penyemprot.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa (Kades) Tanjung Keputren, Osis Habibi Saputra, mengatakan penyebab terjadinya ledakkan tersebut ketika masyarakat berhasil membuat sebuah lobang sumur baru sedalam 160 meter dan dari sana didapati minyak yang keluar sangat melimpah. Karena minyak yang keluar sangat melimpah, membuat masyarakat kesenangan dalam menampung minyak yang keluar.

"Warga tersebut merasa senang karena dalam mengisi satu tedmond minyak hanya diperlukan waktu beberapa menit. Namun, pada saat mengisi tedmond menggunakan selang tiba-tiba percikan api keluar dari dalam sumur sehingga menyulut ledakan besar dan langsung menyambar warga beserta tedmond yang berisi minyak mentah," kata Osis, ketika dibincangi dilokasi kejadian, Kamis (12/1).

Osis menjelaskan, pada peristiwa ledakan tersebut tidak ada korban jiwa sama sekali. Seluruh korban hanya menderita luka bakar yang sangat serius, dan semuanya berjumlah 18 orang kini di rawat pada RSUD Sekayu. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya terdapat 18 korban luka bakar yang kini tengah dilakukan perawatan intensif," ujarnya.

Ketika disunggung berapa banyak jumlah sumur yang dikelola masyatakat, dirinya menjelaskan bahwa terdapat puluhan sumur. Sumur-sumur tersebut masih ada yang aktif dan ada juga yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya.

"Sumur disini terdapat puluhan, biasanya masyarakat mengangkut minyak-minyak tersebut dari Jalan Poros Tanjung Keputran, dan dikeluarkan pada jalan negara," jelasnya

Sementara, Kapolres Muba, AKBP Julihan Muntaha SIk, menambahkan pasca kejadian tersebut pihak kepolisian sudah melakukan pemasangan policen line agar tidak ada masyarakat memasuki daerah ledakan. Pemasangan police line sendiri untuk dilakukannya penyelidikan penyebab terjadinya ledakan tersebut.

"Sumur ini kita anggap illegal dan berbahaya, sehingga kita lakukan pemasangan police line. Dalam kasus ini kita sudah mengamankan barang bukti pompa, bor, tedmomd, kemudian pipa, kita berharap masyarkat menjauhi daerah ini karena saat ini berstatus quo," kata Julihan.

Sedangkan untuj pemilik sumur yakni Irawan dan saat ini dalam perawatan di RSUD Sekayu karena ikut terkena ledakan api. Lalu pemilik lahan Budi, kita masih mencarinya karena ia sampai saat ini belum ditemukan.

"Kedepan langkah Polres Muba akan melakukan penertiban sumur-sumur yang kuta anggap illegal. Agar tidak terjadinya kejadia serupa dikemudian harinya," jelasnya. (cr13)

Sekda Muba : Stop Sementara Pengeboran Minyak Illegal

SEKAYU, SRIPO-- Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Muba Drs Apriyadi MSi, yang melakukan tinjuan langsung pasa lokasi ledakan menururkan bahwa api yang keluar pada sumur sudah jauh kecil dari sebelumnya.

"Api yang keluar dari sumur sudah jauh lebih kecil dari sebelumnya, untuk memadamkan api tersebut kita akan terjunkan mobil damkar, karena kondisi api harus segera dipadamkan agar tidak terjadinya lagi hal-hal yang berbahaya," ujarnya.

Oleh karena itu saya menghimbau masyarakat yang mengelaola minyak untuk stop. Jangan adanya pengeboran minyak lagi, karena dampaknya sangat berbahaya.

"Mengenai korban jiwa tidak ada, untuk korban berdasarkan luka bakar terdapat 18 orang. Kedepannya kita akan mengatasi sumur illegal di muba. Uapaya penetiban sedang dilakukan, kalau tidak ditertibkan kedepan akan terjadinya prihal yang sama," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertambangan (Distamben) Herndriyadi, menambahkan untuk jumlah sumur yang ada di Muba khususnya wilayah kerja pertamina (WKP) terdapat 104 sumur. Namun, pihaknya tidak mengetahui berapa jumlah sumur illegal yang ada di Muba, karena itu bukan wewenang kita.

"Sumur itu illegal dan dikelola oleh secara tradisional, kedepannya kita Pemkab Muba akan berbicara dengan Pertamina untuk mengatasi permasalahan sumur illegal di Muba," ujarnya. (cr13)



Ket foto : Kondisi api pada sumur illegal yang dikelola oleh masyarakat masih menyala

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Api Belum Padam"