Buy and Sell text links

1712bew1.kot

Sukses Story Lury
Foto --- MANG JACK


Rela Jadi Anak Kos

JAUH dari keluarga, tak membuat wanita satu ini patah semangat dan menyerah. Bahkan ia pun rela hidup sebagai anak kos untuk mengenyam pendidikan sarjananya. Hidup mandiri dan disiplin yang ditekankan orangtuanya sejak kecil, menjadi bekal dalam menjalani keseharian dimana pun berada.

Bagaimana kisah perjalanannya dalam menimbah ilmu pendidikan dan awal mula meniti karir, hingga berhasil meraih cita-cita yang diimpikannya. Berikut wawancara Wartawan Sriwijaya Post Welly Hadinata dengan Hj Lury Elza Alex Noerdin.

Sripo: Cukup lama tak terdengar, kesibukan apa yang saat ini anda jalani. Apakah sibuk dengan usaha bisnis atau ada kesibukan karir lainnya?
Lury: Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup panjang, saat ini saya berprofesi sebagai notaris. Saya bekerja sebagai notaris untuk wilayah Kota Bekasi. Saya berprofesi sebagai ini belum begitu lama dan untuk menjadi notaris itu tidak mudah dan singkat waktunya, jadi memang harus ada prosesnya.

Menjadi notaris apakah sudah menjadi cita-cita sejak kecil dan apa yang membuat anda begitu mantap memiliki karir sebagai notaris?
Sebenarnya sejak dari kecil cita-cita saya itu memang ingin bekerja dibidang hukum, tapi bukan di instansi pemerintahan seperti jaksa dan hakim. Awalnya ingin jadi lawyer atau pengacara dan memang akhirnya saya sempat menjadi lawyer di Jakarta selama empat tahun. Beralih menjadi notaris itu, awalnya saya menilai memang lebih cocok atau fleksibel untuk perempuan. Setelah didukung keluarga, akhirnya saya stop jadi lawyer dan kembali melanjutkan kuliah untuk menjadi notaris. Tapi sebelum menjadi notaris, sebelumnya saya juga sempat bekerja di Medco Energy bagian humas dan komunikasi.

Bisa diceritakan suka duka anda menjadi lawyer selama empat tahun di Jakarta?
Banyak pengalaman yang saya dapatkan saat menjadi lawyer. Setelah selesai kuliah hukum dan melanjutkan pendidikan lawyer, saya langsung bekerja sebagai asisten lawyer di Kantor Hukum Samosir dan Adnan Buyung Nasution. Ketika itu saya mendampingi klien mulai dari pemeriksaan penyidik sampai dengan tuntas di pengadilan. Memang bekerja sebagai lawyer itu tak mengenal waktu, bahkan saya sering sampai dini hari dan berjam-jam mendampingi klien saat menjalani pemeriksaan penyidik. Suka duka menjadi lawyer tentunya ada, tapi untuk dukanya itu saya anggap sebagai tantangan dan tidak saya jadikan beban. Karena tantangan itulah yang akan menjadi bekal kita kedepannya. Mungkin berkairi sebagai lawyer itu bagi saya banyak sekali yang terkesan, terutama kalau kliennya dari kalangan selebritis.
Waktu itu saya sempat mendampingi Manohara dan Nikiti Mirzani. Tentunya sebagai lawyernya selebritis, justru lawyernya yang dikejar-kejar infotaiment. Pada saat mendampingi kasus kedua selebritis itu, ponsel saya terus berdering setiap waktu untuk dimintai tanggapan.

Dimulai dari karir sebagai asisten lawyer, kemudian sempat bekerja di perusahaan dan akhirnya mantap sebagai notaris, tentunya butuh bekal pendidikan dan mental yang matang. Apa yang membuat anda bertahan menjalaninya?
Sejak dari kecil saya diajarkan hidup mandiri oleh keluarga. Setelah tamat SMA dan masih berusia 18 tahun, saya langsung merantau ke Jakarta untuk kuliah hukum. Padahal waktu itu saya lulus tes masuk kuliah hukum di Unsri, tapi saya memilih kuliah ke Jakarta. Selama di Jakarta dan jauh dari orangtua, saya hidup sebagai anak kos. Memang dekat sama nenek, tapi saya diminta hidup mandiri sebagai anak kos oleh keluarga saya. Hidup di Jakarta sebagai kota besar, banyak tantangan yang dihadapi. Terutama pengaruh negatifnya, tapi itu keluarga menekankan untuk selalu mandiri dan jangan sampai terpengaruh yang bisa merugikan kita. Selama kuliah saya pergi ke kampus itu naik bis, jadi naik turun bis itu bagi saya sudah biasa. Sering juga kehujanan dan kepanasan di jalan. Bahkan saya pernah kecopetan di dalam bis waktu mau pergi kuliah. Tapi semua itu saya anggap sebagai proses untuk hidup mandiri dan Alhamdulillah sarjana hukum saya raih dengan waktu pendidikan 3,5 tahun. Begitu juga saat kuliah di luar negeri, lagi-lagi saya hidup merantau dan harus mandiri yang jauh dari keluarga.

Apa yang menjadi hambatan da apa yang menjadi motto hidup selama meniti karir anda?
Setiap profesi yang kita jalani, tentu ada kendala atau hambatan. Tapi saya tekanakan, hambatan atau kendala itu jangan dijadikan beban. Jadikan sebagai tantangan atau motivasi dan hadapi, jangan menyerah. Justru hambatan itu ada pada diri kita sendiri, tapi intinya harus dihadapi. Kalau soal motto, saya memiliki motto yang simple yakni always positif thinking. Kita harus berpikir positif dan ambil yang terbaik.


--- Selalu Aktif Kegiatan Sosial
SIBUK dengan aktifitas profesinya, ditambah lagi dengan kegiatan organisasi, tak membuat putri Gubernur Sumsel H Alex Noerdin lupa akan kegiatan sosial. Sekitar sebulan lalu, Lury mendirikan sebuah komunitas yakni Salsabila Community Palembang.

Sebagai founder atau pendiri, Lury mengatakan komunitas salsabila adalah wadah atau perkumpulan wanita-wanita di Palembang dan dari berbagai latar belakang. Terutama bagi wanita muslimah yang diajak untuk berbuat amal dalam kegiatan sosial.

"Salsabila artinya mata air di surga. Gerakan komunitas ini bersifat sosial yang diberikan para anggota kepada masyarakat yang patut menerima bantuan. Pastinya kita tidak hanya untuk selalu berbuat duniawi, tapi juga tak melupakan untuk akhirat," ujarnya.

Keberadaan Salsabila di Palembang, Lury berharap bisa memperluas tali silaturahim antara muslimah, meningkatkan rasa kepedulian kepada sesama muslim yang membutuhkan. Selain itu menumbuhkan dan mensyiarkan semangat berbagi dan mendorong sesama sebagai bentuk amal jariah demi investasi kehidupan kekal di akhirat.

Lury mengatakan, selain membantu warga yang tidak mampu dengan kegiatan sosial, salsabila sudah memiliki program yakni akan mendirikan rumah belajar. Pastinya rumah belajar diperuntukan bagi anak-anak yang tidak mampu, sehingga adanya rumah belajar nanti, bisa membantu pemerintah untuk mencerdaskan anak-anak kedepannya.

"Tempat dan tenaga pengajar untuk rumah belajar, semuanya sudah siap. Rumah belajar harus tepat sasaran bagi anak-anak yang memang butuh bantuan. Kedepannya komunitas salsabila ini mungkin akan dijadikan yayasan yang tentunya untuk sosial. Meskipun saya sering di luar Palembang, tapi saya tetap selalu ingat dengan Kota Palembang," ujarny.(bew)

--- Biofile ---
Nama : Hj Lury Elza Alex Noerdin
TTL : Jakarta 2 Mei
Pekerjaan : Notaris

Riwayat Pendidikan
- TK PPKP Palembang
- SD PPKP Palembang
- SMP Xaverius 2 Palembang
- SMA Xaverius 3 Palembang
- Unika FH Atmajaya Jakarta
- University of New South Wales
(Graduate Diploma Business Law)
- Universitas Indonesia
(Magister Kenotariatan)
- Universitas Indonesia
(Komunikasi Politik)

Riwayat Pekerjaan
- Pengacara (lawyer) di LLM Samosir dan Adnan Buyung Nasution
- Pengacara di Kantor Hukum Aji Wijaya, Sunarto Yudo
- Goverment and Public Polcy Relation di Medco Energy
- Notaris di Kantor Notaris Lury Elza Alex SH MKN Wilayah Kerja Kota Bekasi
- Komisaris di PT Pandji Media Gemilang

Riwayat Organisasi
- Wakil Ketua Umum KADIN Sumsel
- Wakil Ketua Umum DPP AMPI
- Ketua Bidang UMKM Kemitraan DPP PPLIPI (Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi
- Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga KPPI Sumsel
- Ketua Dewan Pembina BPD HIPMI Sumsel
- Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "1712bew1.kot"