0911bew2.kas

Foto --- Kak Syahrul

Tumpukan Kayu Masih Membara
//Kerahkan Ekskavator

PALEMBANG, SRIPO --- Selama 24 jam lebih dari mulai terjadinya kebakaran, depot kayu H Sukur akhirnya padam secara total, Rabu (9/11).

Bahkan untuk memadamkan api yang masih membara dari tumpukan kayu, dikerahkan alat berat ekskavator untuk membongkar tumpukan kayu yang terbakar.

Dari pantauan Sripo di lokasi kebakaran Jalan Basuki Rahmat Kecamatan Kemuning Palembang, depot kayu milik H Sukur yang tinggal sisa tumpukan kayu, masih mengeluarkan kepulan asap. Bahkan jika ditinggal petugas pemadam sebentar, kepulan asap langsung menjadi kobaran api.

Petugas pemadam kebakaran yang di lokasi pun tak henti-hentinya menyemprotkan air guna mencegat timbulnya api. Area sekitar lokasi kebakaran, aliran listrik masih mati total. Tampak juga sejumlah petugas PLN, sibuk memperbaiki sejumlah tiang listrik di lokasi.

"Ekskavator diturunkan ke lokasi, karena kami kesulitan untuk memadamkan api yang ada di dasar tumpukan kayu. Ekskavator difungsikan untuk membongkar tumpukan kayu yang masih ada bara apinya," Jahri, Kabid Kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kota Palembang.

Jahri mengatakan, tumpukan kayu yang terbakar cukup sulit untuk dipadamkan. Karena tumpukan kayu tersusun rapi dan air yang disiram sulit meresap ke bagian dasar tumpukan kayu. Terlebih lagi kayu yang terbakar merupakan jenis kayu berkualitas yang tahan lama.

"Selama proses pendinginan ini dari awal terjadinya kebakaran, dikerahkan 16 unit mobil damkar yang bolak-balik bergantianengisi air dan memadamkan api. Jumlah personil pun ada 70 orang. Pastinya kami petugas, pantang pulang sebelum api padam," ujar Jahri yang memimpin pasukannya di lokasi kebakaran.

Sementara itu H Sukur, pemilik depot kayu, terlihat sabaf dan tabah atas musibah yang dialaminya. Mengenai penuebab terjadinya kebakatan, H Sukur yakin akibat adanya listrik yange meledak. Satu minggu sebelumnya, H Sukur mengatakan memperbaiki seluruh instalasi listrik yang ada di depot.

"Penyebab kebakaran ini karena listrik. Karena api itu mulanya dari atas bubungan. Kalau di bawah, sidah pasti dipadamkan pegawai saya. Karena di dalam depot, sudah tersedia tabung racun api. Tapi api sudah besar di atas bubungan yang tingginya sekitar lima meter," ujar H Sukur.

Mengenai tumpukan kayu yang terbakar dan sulit padam, H Sukur mengakui memang kayu yang terbakar adalah kayu-kayu yang berkualitas. Banyak jenis kayu yang berkualitas tersedia di depot yang semuanya terbakar.

"Jenis kayunya ada kayu meranti, kayu duren, merawan, seru dan lainnya. Pegawai saya ada dua orang yang terluka, tapi semuanya sudah diobati," ujar H Sukur yang tangan kanannya masih tampak melepuh akibat tersulut api.(bew)