Kejar Emas Bayar Utang PON //Percasi Sumsel Siapkan Atlet Kejurnas‎

Kejar Emas Bayar Utang PON

//Percasi Sumsel Siapkan Atlet Kejurnas

PALEMBANG, SRIPO--‎Kegagalan meraih emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar, tidak lantas membuat Pengurus Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sumsel patah arang untuk membina. Terbukti, usai mengikuti multievent terakbar se Indonesia itu, kini Percasi Sumsel langsung menyiapkan atletnya untuk berlaga di Kejuaraan Nasional yang direncanakan tanggal 27 November-2 Desember 2016 di Kemendikbud Ciputat Jakarta.

Sebanyak 20 atlet pun dipersiapkan untuk turun di Kejurnas tersebut. Tinggal lagi, Percasi menunggu intruksi dari Pengurus Besar berapa atlet yang diperbolehkan turun dari setiap Provinsi.

"Jadi usai PON, atlet tidak ada yang istirahat yah. Kita kembali mengejar Kejurnas. Dan ini even resmi dan kita ingin meraih hasil terbaik dan membayar kegagalan meraih emas di PON. Tinggal lagi, berapa kuota yang diperbolehkan. Apakah lima atau tiga disetiap kelas," kata Sekretaris Percasi Sumsel Mursili Tjik Aman, Rabu (26/10)

Menurut Mursili, di Kejurnas kali ini PB akan membagi menjadi tujuh kelas dari A hingga G. Yang mana setiap kelas akan dibedakan berdasarkan usia. Karena itu, melalui pembinaan di Academy Catur Sumatera Selatan ia bertekad di Kejurnas kali ini sedikitnya Sumsel dapat menyumbang 3 emas sebagai bayar utang PON.

"Kalau berkaca di Kejurnas 2015, hasil cukup baik kita raih. Kita meraih 3 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Kalau bisa tahun ini paling tidak mengulang hasil yang sama," ucapnya

Dikejurnas kali ini, Alivia dan kawan-kawan akan kembali diharapkan meraih hasil terbaik. Apalagi, menjelang PON Remaja 2017, mereka yang masih tergolong atlet remaja diharapkan mendapat hasil positif untuk Sumsel.

"Pola latihan kita saat ini lebih intensif. Apalagi saat PON ketika mendapat medali perak, hanya terpaut 2 angka dengan Jabar yang meraih emas," tuturnya

‎Memang diakui Mursili, jika saat ini Jabar dan DKI menjadi lawan tangguh bagi Sumsel. Setiap event selalu, kedua Provinsi ini mendominasi di catur.

"Catur cukup kompleks yah. Tidak hanya skill, tapi mental juga. Melawan Jabar dan DKI memang berat, dan itu menjadi tugas kami untuk menaikkan mental atlet saat bertemu mereka. Karena sebenarnya secara kemampuan kita sama," pungkasnya. (cr10)