Berita 1005.zie.dae

Ike Adalah Aset Kami

KANTOR Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Lubuklinggau merasa sangat kehilangan, atas meninggalnya Ike Susesta Adelia (26).‎ Rekan-rekan kerjanya di kantor sama sekali tak menduga, Ike (panggilan akrabnya di kantor) akan berpulang secepat itu. Kepergiannya untuk rekreasi mengisi liburan, berbuah petaka. Maut menjemputnya di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, tempatnya mengisi liburan bersama teman-temannya.

‎Shendy Arsela, rekan kerja seangkatannya di KPP Pratama Lubuklinggau, mengaku sangat kaget sekaligus sedih, mendengar kabar Ike meninggal dunia. "Saya kaget mendengar kabar mbak Ike meninggal, sedih dan sangat kehilangan," kata Shendy Arsela, saat dibincangi Sripo di KPP Pratama Lubuklinggau, Selasa (10/5).

Sosok Ike, menurut Shendy, dikenal sebagai pribadi yang rajin shalat dan puasa Senin - Kamis. Almarhumah juga rajin melaksanakan shalat dhuha. Dalam pergaulannya, Ike adalah pribadi yang bersahaja. "Sebelum berangkat liburan, mbak Ike sempat bilang, dia akan traktir anak-anak Seksi Umum dan Seksi Pemeriksaan, nanti saat pulang liburan," tutur Shendy Arsela.

Kepala Subbag Umum KPP Pratama Lubuklinggau, Hendri Senopati mengungkapkan, Ike Susesta Adelia, mulai bekerja di KPP Pratama Lubuklinggau sejak 7 Januari 2016 dan bertugas sebagai staf di Seksi Pemeriksaan. Meski baru bekerja dalam hitungan bulan, namun menurut Hendri Senopati, ‎ia mengenal Ike sebagai pribadi yang ramah, sopan dan santun, baik dalam sikap dan tutur kata.

"Saya bukan atasannya langsung, tapi sekurangnya mengikuti ya. Dia masih muda, baru bergabung, tapi anaknya menunjukkan dedikasi baik dalam bekerja. Yang berkesan bagi saya, dia sangat sopan santun, baik dalam tutur dan sikap," kenang Hendri Senopati.

Meskipun "anak baru", menurutnya, Ike menunjukkan dedikasinya dalam bekerja dengan sungguh-sungguh. "Kami merasa sangat kehilangan. Seorang kawan baru masuk yang sangat potensial sebagai petugas pajak. Dia tunjukkan dedikasi dalam bekerja, attitude yang baik. Ini aset kami, SDM kami yang luar biasa," ucap Hendri Senopati.

"Angkatannya yang masuk ada beberapa orang. Ini menimbulkan semangat baru di KPP Pratama Lubuklinggau. Anggota baru yang masih enerjik, dedikasi luar biasa, ini tambahan tenaga. Tapi kami harus kehilangan dia," sambungnya.

Dikatakan, seluruh pegawai KPP Pratama Lubuklinggau, merasa sangat berduka atas kepergian Ike Susesta Adelia. Peristiwa itu sungguh tak terbayangkan dan diluar dugaan. ‎Menurutnya, almarhumah pergi menikmati hari libur bersama kawan-kawannya. "Kita dapat info pagi tadi. Persis kejadiannya, kita tidak bisa ceritakan. Tapi yang kita tau, meninggal dalam pendakian ke Rinjani, itu info yang kita dapatkan," katanya.

‎Terkait peristiwa yang dialami salah seorang pegawainya, KPP Pratama Lubuklinggau, bersama Kanwil Sumsel, Bengkulu dan Lampung, terus melakukan kordinasi dengan Kanwil Nusa Tenggara Barat. Kordinasi untuk proses pemulangan jenazah. Bahkan menurutnya, Kepala KPP Mataram, terjun langsung kelokasi. "Itu yang kita upayakan sekarang, bantu kordinasikan pemulangan. Kalau untuk evakuasi, itu sudah dilakukan oleh Basarnas," katanya.

Jika proses pemulangan sudah dilakukan, menurutnya sebagian rekan-rekan kantor pajak juga akan melakukan proses penjemputan. ‎Dari keluarga besar paguyuban pegawai KPP, nanti juka akan memberikan semacam santunan kepada pihak keluarga almarhumah. "Kita dari keluarga besar Dirjen Pajak (DJP), sangat peduli dengan kejadian ini. Saya juga sudah kontak orang tuanya," ujarnya. (ahmad farozi)

Ket foto

Suasana KPP Pratama Lubuklinggau, tempat almarhumah Ike Susesta Adelia bekerja semasa hidupnya.