A. Laba operasi Sriwijaya Post tahun 2015 sebesar Rp 704 juta naik 2 (dua) persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 688 juta pada 2014. Hal ini dicapai karena pendapatan usaha naik sebesar 1 persen dan turunnya biaya operasi sebesar 7 persen.
Pendapatan 2015 sebesar Rp 26, 149 miliar naik dari Rp 25, 764 miliar pada 2014. Sedangkan biaya operasi dari Rp 11,124 miliar pada 2014 menjadi Rp 10,339 miliar pada 2015.
- Pendapatan sirkulasi naik sebesar 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni jika pada 2014 pendapatan sirkulasi sebesar Rp 3,306 miliar pada 2015 naik menjadi Rp 4,073 miliar. Hal ini karena kebijakan penekanan retur menjadi 10 persen dari sebelumnya berkisar 15 persen bahkan kadang2 lebih.
Rata2 oplah naik 2 persen dari 15.468 eksemplar per hari menjadi 15.709 eksemplar. Paid naik 11 persen dari 11.306 eksemplar per hari menjadi 12.545, sedangkan total omzet Rp 4, 688 miliar menjadi Rp 4,785 miliar.
- Pendapatan iklan mengalami penurunan sebesar 2 persen dari Rp 22,458 miliar pada 2014 menjadi Rp 22,076 pada 2015. Hal ini dikarenakan turunnya perolehan iklan lokal sebesar 14 persen, jika pada 2014 sebesar Rp 13,872 miliar turun menjadi Rp 11,959 miliar. Ini bisa dimaklumi karena lesunya perekonomian lokal seperti turunnya harga sawit dan karet serta dibatasinya biaya publikasi instansi pemerintah dan swasta.
Sedangkan iklan Jakarta naik 18 persen dari Rp 8,383 miliar menjadi Rp 9,907 miliar hal ini karena karena koordinasi yang baik antara tim iklan Jakarta dan Palembang serta didukung readership Sriwijaya Post yang bagus. Serta berkembangnya iklan online www.sripoku.com
- Biaya operasi turun 7 persen dari Rp 11,124 miliar menjadi Rp 10, 34 miliar karena faktor penghematan segala lini, misalnya pembatasan DLK dan ekstra fooding. Juga menghapus biaya program sirkulasi seperti kanvaser dan sales force, serta mengurangi koran gratis/NP. Yang paling besar adalah berkurangnya biaya iklan khususnya komisi iklan turun Rp 622 juta atau sebesar 42 persen.
Demikian juga ongkos cetak mengalami penurunan karena policy penurunan halamanan Sriwijaya Post dari basis 24 halaman menjadi basis 20 halaman.
Dengan penurunan halaman ini kenaikan harga kertas koran akibat kenaikan kurs dolar tidak berdampak pada ongkos cetak koran Sriwijaya Post.
Beban harga pokok langsung mengalami kenaikan 8 persen hal ini karena faktor harga pokok iklan paket naik sebesar 183 persen dari Rp 981 juta menjadi Rp 2,7 miliar
B. Piutang usaha sebesar Rp 7,9 miliar dimana yang di atas 9 (sembilan) bulan sebesar Rp 2,038 miliar. Piutang di atas 9 bulan ini sampai sekarang terus diupayakan penagihannya terdiri dari utang Pemkab/Pemkot maupun Pemprov. Dan beberapa sedang dalam proses pembayaran.
Utang biro iklan sebesar Rp 415 juta diupayakan dengan memotong komisinya dan mereka harus bayar di muka. Sedangkan utang pada agen diupayakan dengan menaikkan harga setor dan pemotongan tabungan (dibayarkan pada setiap 6 bulan sekali).
Pada RUPS 2014 piutang sebesar Rp 846 juta sudah disetujui untuk dihapus namun kondisi perusahaan belum memungkinkan.
C. Pada 2016 dengan target laba Rp 2,2 miliar yang harus dilakukan adalah secara konsisten menjaga pendapatan sirkulasi Rp 400 juta per bulan, serta menjaga pendapatan iklan Rp 2,2 miliar per bulan. Merancang event merangkul klien dan mendatangkan pendapatan, serta tetap melakukan esifiensi di segala lini.
1. Mengembangkan pasar koran melalui jalur komunitas atau channel bekerjasama dengan Tribun Sumsel dan unit media Kompas Gramedia Sumsel. Antara lain dengan menyelenggarakan sanjo kampung dan senam sehat antar instansi
2. Berdasarkan survei Nielsen Sriwijaya Post lemah pembaca di perkantoran karena itu memperbanyak program pengembangan pasar di perkantoran (office)
3. Menyelenggarakan kontrak kerja iklan di awal tahun dengan Pemkot/Pemkab/Pemprov bersama Tribun Sumsel serta membentuk PIC di masing2 wilayah. Koordinasi dengan tim iklan Jakarta, pemaparan pada biro iklan dan owner product ke depan dijajaki melakukan gathering.
4. Mendekati asosiasi pengusaha dengan cara ikut memecahkan permasalahan (menawarkan solusi), bekerjasama dengan Kompas Gramedia Sumsel. Yang sudah dilakukan Workshop properti, Gapki dan menyusul OneHR, Apindo dan asosiasi pengusaha pertambangan. Juga secara personel terlibat dalam IMA, Permanin dan asosiasi lainnya.
5. Secara konsisten mengurangi biaya tetap (fix cost) yang bisa dihemat, selain kebijakan paket efisiensi dari pusat.
@@@@@@@@@@@@
Dikirim dari iPad saya
0 Response to "Resume Laporan Keuangan RUPS Sriwijaya Post tahun 2015"
Post a Comment