Buy and Sell text links

Berita OKU Selatan

Petani Pukat Budidayakan Pembibitan Stek Dahan Alpukat Dengan Lidah Buaya

* 2 Tahun Lebih Cepat Panen

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Alan Nopriansyah

MUARADUA, SRIPO--Kumuditas petani buah Alpukat jenis Mentega khusunya wilayah Kecamatan Warkuk Ranau Selatan (WRS) mulai membudidayakan bibit jenis dahan di lahan Kebun warga, Jumat (9/10).

Warga menilai tanaman jenis dahan lebih cepat berbuah dan dilakukan pemanenan dibanding membudidayakan menggunakan bibit berasal dari biji dari buah Alpukat.

"Kalau dengan stek 3 tahun sudah berbuah, akan tetapi jika menggunakan bibit biji lebih lama memakan waktu hingga 5 tahun lebih,"ungkap salah seorang petani Herman Warga Desa Kota Batu Kecamatan Warkuk Ranau Selatan kepada Sripoku.com, Jumat (10/10). 

Dilokasi hampir separuh petani telah membudidayakan bibit alpukat menggunakan stek dahan. Bahkan diperlihatkan salah seorang petani Herman contoh pohon Alpukat yang telah tumbuh besar dan subur hingga pembibitan stek yang berasal dahan di sebuah pot polybag.

Dilokasi, selain lebih cepat berbuah, nampak pohon alpukat yang dari pembibitan stek lebih tumbuh subur, pada bagian daun lebih hijau dan segar dan bagian batang pohon lebih gemuk jika dibandingkan dengan pohon Alpukat menggunakan biji yang nampak berwarna hijau kekuningan serta pohon lebih kurus.

Dijelaskannya, awal mulanya pembibitan stek dengan mengambil bagian ujung dahan pohon alpukat  yang dianggap paling baik dengan pemotongan kisaran panjang kisaran minimal 40 centimeter seukuran jari jempol orang dewasa dan bagian bawah dahan ditajamkan.

Setelahnya mengambil daun kembang lidah buaya dipotong seukuran 10 centimeter dan dahan yang telah disiapkan pada bagian pangkal atau bawah yang telah lancip ditancapkan ke daun lidah buaya yang telah dipotong dan dimasukan pada pot polybag sebelum ditimbun tanah menutupi daun lidah buaya bersama sepertiga dahan alpukat yang telah tertancap.

Kemudian tanah disiram secukupnya sebelum dibungkus atau ditutup menggunakan plastik yang dapat diikat dengan tali atau karet agar udara tidak masuk kisaran selama 20 hari setelah bermunculan tunas-tunas serta memastikan tunas dipastikan hidup untuk siap ditanam di pindahkan kelahan kebun.

"Setelah diberikan lidah buaya ditutup selama 20 hari dan akan di buka batangnya akan mulai tumbuh tunas-tunasnya,"jelas Herman.(cr28)

SRIWIJAYA POST: ALAN NOPRIANSYAH
Petani : Herman salah seorang petani yang mulai membudidayakan pembibitan dahan pohon Alpukat, Jumat (10/10/2020).





Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Berita OKU Selatan"